Focused Group Discussion FGD masih dengan format yang sama seperti di tahap 2 dan 3. Tujuan FGD II ini adalah untuk merumuskan skala tolok ukur masing-
masing indikator. Hasil FGD II ini disusun menjadi rumusan rating daerah otonom kabupaten-kota berdasarkan infrastruktur wilayah di Sumatera Utara.
Sistem penilaian yang dikembangkan tidak terlalu berorientasi kepada hasil pemotretan terhadap kondisi infrastruktur daerah kabupaten-kota melainkan kepada
perumusan kriteria yang dihasilkan dari FGD dengan para stakeholder pembangunan dan penelitian ini lebih memberikan arahan ke depan dari hasil formulasi model
sistem penilaian dan penentuan peringkat kabupaten–kota berdasarkan infrastruktur wilayah tersebut. Dalam penelitian ini urutan rating yang dihasilkan dibagi ke
dalam dua kelompok besar, yaitu urutan daerah kabupaten dan urutan daerah kota. Hal ini dilakukan mengingat perbedaan karakteristik antara daerah kota dan
kabupaten terutama dalam intensitas kegiatan yang bersifat non-pertanian, persentase lahan terbangun terhadap luas wilayah, serta fungsi dan peran daerah kabupaten dan
kota itu sendiri. Model sistem penelitian dimaksud adalah model sistem penilaian dan penentuan
peringkat kota dan kabupaten berdasarkan nilai infrastruktur wilayah di provinsi Sumatera Utara.
4.7. Lokasi, Populasi, Sampel dan Asumsi Model Penelitian
a. Lokasi penelitian Penelitian akan dilaksanakan pada daerah otonomi baik kabupaten maupun kota
di wilayah Sumatera Utara.
Iryanto : Penentuan Rating Kabupaten-Kota dengan AHP untuk Mendukung Pengembangan Wilayah Berdasarkan Nilai Infrastruktur di Wilayah Sumatera Utara.
USU e-Repository © 2008.
b. Populasi Pada penelitian ini, populasi yakni objek penelitian terdiri atas infrastruktur di
seluruh kabupaten dan kota di wilayah Sumatera Utara. Sedangkan nara sumber dan responden untuk memperoleh data dalam penelitian ini adalah masyarakat,
pemerintahan kota-kabupaten dan provinsi, para pakar, calon responden dan satakeholder dibidang infrastruktur lainnya.. Teknik yang dilakukan dalam
pengumpulan data dan imnformasi pada penelitian ini melalui in-deph interviu, studi literatur, Focused Group Discusión FGD, dan dari data yang ada di BPS Badan
Pengelolah Statistik provinsi Sumatera Utara. Peserta FGD adalah, seluruh pihak yang berkompetensi dalam bidang infrastruktur yakni dari unsur pakar, praktisi, calon
responden, aparat pemerintah yang menagani Infrastruktur dan pihak-pihak yang berkaitan dengan infrastruktur yang ada di provinsi Sumatera Utara.
c. Sampel Objek penelitian infrastruktur di Sumatera Utara sangat banyak dan beragam-
ragam jenisnya. Oleh karena itu, penelitian ini hanya mengambil sampel beberapa infrastruktur fisik yang dianggap dapat merepresentasikan seluruh infrastruktur yang
utama yang ada di provinsi Sumatera Utara. Hal yang sama juga berlaku untuk narasumber. Oleh karena itu, hanya dipilih beberapa pihak kunci yang akan menjadi
peserta FGD sebagai sampel yang diharapkan merepresentasikan kompetensi akan infrastruktur tersebut.
Iryanto : Penentuan Rating Kabupaten-Kota dengan AHP untuk Mendukung Pengembangan Wilayah Berdasarkan Nilai Infrastruktur di Wilayah Sumatera Utara.
USU e-Repository © 2008.
4.8. Penetapan Jenis Infrastruktur
Penetapan jenis infrastruktur dan indikatornya dilakukan melalui proses Focused Gruop Discussion FGD atau dapat dikatakan juga sebagai tahap
”penjaringan aspirasi” para expert dan pihak-pihak yang berkompeten terhadap kebijakan infrastruktur di Sumatera Utara. Tahapan ini terdiri dari:
a. Pra FGD Pertama
Dilakukan survey dan observasi lapangan sebagai inisiasi awal dengan melakukan wawancara terhadap pihak-pihak di beberapa instansi yang terkait
dengan infrastruktur dan observasi dilapangan. Wawancara tersebut dilakukan dengan tujuan, untuk mendapatkan gambaran infrastruktur apa saja yang akan
dijadikan landasan dalam melakukan pemeringkatan kabupaten dan kota di provinsi Sumatera Utara serta untuk mendapatkan gambaran mengenai perbedaan
kondisi infrastruktur dari beberapa kabupaten dan kota di Sumatera Utara, sehingga dapat dijadikan pertimbangan dalam melakukan pemilihan infrastruktur
yang akan disepakati melalui proses FGD. b. Pra FGD kedua
Pada tahap ini responden diminta untuk mengisi kuesioner yang dimaksudkan untuk memperoleh gambaran awal mengenai:
- Jenis infrastruktur yang akan dijadikan acuan untuk melakukan
pemeringkatan kabupaten dan kota di Sumatera Utara. - Indikator-indikator yang akan digunakan untuk setiap infrastruktur sebagai
dasar penilaian kinerja setiap infrastruktur tersebut.
Iryanto : Penentuan Rating Kabupaten-Kota dengan AHP untuk Mendukung Pengembangan Wilayah Berdasarkan Nilai Infrastruktur di Wilayah Sumatera Utara.
USU e-Repository © 2008.
Hasil FGD kedua ini adalah disepakatinya jenis infrastruktur dan indikator penilaian.
4.9. Menentukan Nilai koefisien Setiap Infrastruktur dan Indikatornya