Pengemb Hasil .1 Gambaran Umum Lokasi dan Keadaan Geografis Penelitian

FGD-I dilaksanakan di Ruang Rapat Dinas Tarukim Sumatera Utara, Jalan Willieam kandar Medan, sedangkan FGD-II di Ruang Rapat BAPPEDA Sumatera Utarta, lan Diponegoro No.26 Medan. Tabel 5-7 : Hasil Focused DiscusionFGD

5.1.7 Pengemb

an hierarchy process AHP Metode Analytic Hierarchy Process AHP sebagai metode analisis dalam engambilan keputusan telah banyak digunakan dalam berbagai bidang sebagai mana ibel dan mampu NO. Kriteria Infrastruktur yang disepakati Is Ja Peserta FGD dalam menentukan jenis-jenis infrastruktur yang akan dinilai dan disepakati. Hasil FGD dapat dilihat pada Tabel 5-7 berikut: 1. Jalan dan Jembatan 2. Air Bersih 3. IrigasiSanitasi 4. Jaringan Listrik 5. Terminal 6. Telepon 7. Kesehatan ang metode analytic p telah diuraikan sebelumnya, hal ini disebabkan metode ini fleks memberikan hasil yang lebih baik dari hasil yang diberikan oleh metode-metode lainnya bahkan dalam keadaan tidak terdapat data statistik sekalipun metode Analitic Hierarchy Process dapat menyelesaikan permasalahan. Metode Analytic Hierarchy Process juga digunakan untuk gabungan data kualitatif dan data kuantitatif. Namun metode AHP mempunyai kelemahan, dimana metode AHP mengharuskan responden Iryanto : Penentuan Rating Kabupaten-Kota dengan AHP untuk Mendukung Pengembangan Wilayah Berdasarkan Nilai Infrastruktur di Wilayah Sumatera Utara. USU e-Repository © 2008. harus berpengalaman dan berpengetahuan yang baik pakar pada bidang yang diteliti, dan jumlah responden tidak harus besar jumlahnya tetapi penguasaannya dibidang yang diteliti adalah mutlak, atau dengan perkataan lain AHP menuntut kualiti responden bukan kuantitinya. Dipihak lain pembangunan dalam era otonomi daerah menuntut keterlibatan masyarakat dalam pembangunan tersebut, mulai dari perencanaan, pelaksanaan, evaluasinya. Hal ini tidak dapat dipenuhi oleh metode Analytic Hierarchy Process ur dan perencana yang mengharuskan pengambilan preferensi dari pakar dan orang-orang yang memahami secara baik tentang bidang yang diteliti. Untuk mengatasi masalah ini penelitian ini mencoba mengembangkan metode Analytic Hierarchy Process agar preferensi masyarakat dapat disertakan dalam proses penelitian ini. Dalam penelitian ini peneliti mencoba mengembangkan metode Analytic Hierarchy Process dengan menyertakan calon responden dalam suatu Focus Group Discusion bersama unsur pemerintah yang menangani infrastrukt dibidang infrastruktur, praktisi infrastruktur, perwakilan masyarakat, calon responden dan stakeholder infrastruktur lainnya. Melalui FGD ini seluruh pesertadiluar calon responden dapat memberikan preferensinya dalam menentukan jenis-jenis infrastruktur yang akan dinilai dalam menentukan rating kabupaten-kota di wilayah Sumatera Utara. Dan pada FGD ini disepakati jenis-jenis infrastruktur dan indikator yang akan digunakan dalam penyusunan kuesioner. Dalam metode Analytic Hierarchy Process yang belum dikembangkan penentuan jenis-jenis infrastruktur dan indikator ditentukan oleh sipeneliti saja. Dan dasar penentuan jenis infrastruktur dan Iryanto : Penentuan Rating Kabupaten-Kota dengan AHP untuk Mendukung Pengembangan Wilayah Berdasarkan Nilai Infrastruktur di Wilayah Sumatera Utara. USU e-Repository © 2008. indikator penilaian sipeneliti ini sangat dipengaruhi oleh pengetahuan dan informasi yang dimiliki sipeneliti. Selain itu dalam mengisi kuesioner mutlak oleh responden dengan tidak memahami preferensi yang ada pada masyarakat, yang mengakibatkan rencana pembangunan infrastruktur yang dihasilkan belum tentu sesuai dengan nyang dibutuhkan masyarakat dan tidak mendapat dukungan masyarakat. Struktur dari metode Analytic Hierarchy Proocess sebelum dikembangkan dapat dilihat pada Gambar-7 dan metode Analytic Hierarchy Process yang telah dikembangkan dapat dilihat pada Gambar - 8 berikut : METODE ANALYTIC HIERARCHY PROCESSAHP Goal Kriteria N Kriteria Kriteria Kriteria Kriteria 1 2 3 4 ooo Alternatif Alternatif ooo Alternatif 1 2 M Analytic Hierarchy Process Gambar -6 : Diagram Metode Iryanto : Penentuan Rating Kabupaten-Kota dengan AHP untuk Mendukung Pengembangan Wilayah Berdasarkan Nilai Infrastruktur di Wilayah Sumatera Utara. USU e-Repository © 2008. PENGEMBANGAN METODE ANALYTIC HIERARCHY PROCESS GD a Kriteria Kriteria 1 2 3 4 ooo N Goal F Kriteria Kriteria Kriteri Alternatif Alternatif ooo Alternatif 1 2 M Analytic HierarchyProces Gambar-7 : Diagram hasil Pengembangan Metode Iryanto : Penentuan Rating Kabupaten-Kota dengan AHP untuk Mendukung Pengembangan Wilayah Berdasarkan Nilai Infrastruktur di Wilayah Sumatera Utara. USU e-Repository © 2008.

5.1.8 Usulan strategi pembangunan infrastruktur di Sumatera Utara