5.4 Sikap Berdasarkan Pengetahuan
Pengetahuan akan akan sangat penting pengaruhnya terhadap terbentuknya sikap seseorang. Tingkat pengetahuan seseorang secara tidak langsung dapat
mempengaruhi besar kecilnya sikap seseorang terhadap suatu objek. Selain itu faktor pengetahuan ini dapat dicerminkan dari cara ibu dalam memantau
pertumbuhan dan pemanfaatan KMS balita. Hasil dari tabulasi silang yang dilakukan antara sikap dengan pengetahuan
responden menunjukkan bahwa responden dengan sikap yang baik tidak ada responden dengan pengetahuan baik, tetapi pengetahuannya cukup sebanyak 18
orang 21,6 dan pengetahuannya yang kurang sebanyak 22 orang 26,5. Sedangkan dengan sikap cukup memiliki pengetahuan baik sebanyak 7 orang
8,4, dengan pengetahuan cukup sebanyak 12 orang 14,5 dan dengan pengetahuan kurang sebanyak 24 orang 29,0.
Pengetahuan kesehatan sangat berpengaruh untuk memutuskan terhadap penggunaan fasilitas kesehatan, karena semakin tinggi pengetahuan kesehatan ibu
khususnya pengetahuan mengenai pemanfaatan KMS maka semakin tinggi pula tingkat partisipasi ibu dalam memanfaatkan KMS untuk meningkatkan
pemantauan kesehatan anak bayi dan balitanya. Hal ini tidak sejalan dengan hasil penelitian Gultom 2010 di Posyandu Desa Binjai Kecamatan Medan Denai,
yang menyimpulkan bahwa pengetahuan ibu balita tentang kegiatan di posyandu mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap partisipasi ibu dalam penimbangan
balita di posyandu.
Universitas Sumatera Utara
5.5 Tindakan Berdasarkan Pengetahuan
Pengetahuan merupakan hasil dari tahu dan ini terjadi setelah orang melakukan penginderaan proses pembelajaran terhadap sesuatu objek tertentu.
Pengetahaun mempunyai 6 tingkatan yaitu dimulai dari tahu, memahami, aplikasi, analisis, sintesis, dan evaluasi Notoatmojo,2003. Pendidikan formal maupun
nonformal akan membentuk tingkat pengetahuan seseorang. Tingkat pengetahuan yang baik akan membentuk tindakan atau kegiatan seseorang terhadap suatu objek
sehingga dengan pengetahuan yang baik akan membentuk tindakan yang baik. Demikian juga dengan pengetahuan yang dimiliki ibu akan mempengaruhi
tindakan ibu dalam pemanfaatan KMS. Berdasarkan hasil penelitian pada kategori tindakan baik yang
pengetahuan baik sebanyak 7 orang 8,4, pengetahuan cukup sebanyak 9 orang 10,8 dan yang pengetahuan kurang sebanyak 12 orang 14,5. Pada kategori
tindakan cukup yang pengetahuan cukup sebanyak 21 orang 25,3 dan yang pengetahuan kurang sebanyak 34 orang 41,0. Hal ini mungkin karena ibu
selalu aktif datang ke posyandu dengan kesadaran sendiri atau karena ajakan dari kerabat dan tetangga. Walaupun ibu tidak mengetahui pemanfaatan KMS dengan
baik tetapi ibu selalu aktif untuk membawa balitanya ke posyandu. Penelitian ini tidak sejalan dengan penelitian Widiastuti 2006 di Denpasar yang menyatakan
ibu balita yang tidak mau datang ke posyandu karena tidak mengetahui manfaat posyandu dan tujuan ibu balita berkunjung ke posyandu untuk memantau
perkembangan balitanya dan mendapatkan makanan tambahan serta dapat berkumpul dengan ibu balita yang lain.
Universitas Sumatera Utara
5.6 Tindakan Berdasarkan Sikap