Berdasarkan tabel 4.25 diatas dapat dilihat bahwa responden yang didapati peneliti dilapangan adalah 44,23 kurang dari setengahnya
penanggung jawab atas rusaknya Situ Kuru adalah semua pihak terkait. 36,54 kurang dari stengahnya semua masyarakat disekitar Situ Kuru.
13,46 sebagian kecil pemerintah dan masyarakat. 5,77 sebagian kecil hanya pemerintah saja. Dan tidak ada responden yang memilih
jawaban dengan pilihan alternatif lain. Jadi dari data diatas diperoleh penanggung jawab atas rusaknya Situ Kuru adalah kurang dari
setengahnya responden mengatakan semua pihak terkait. Dari hasil penelitian dilapangan didapatkan bahwa dampak sosial yang
terjadi setelah Situ Kuru mengalami alih fungsi, yaitu:
1. Pemukiman
Dari sektor pemukiman ditemukan bahwa pemukiman yang berada di sekitar Situ Kuru mengitari Situ Kuru hingga berbentuk tidak beraturan.
Pemukiman yang tidak beraturan ini juga membentuk pola mengelompok dan padat, sehingga terlihat kawasan di sekitar kawasan ini kumuh dan
kotor. Ini membuktikan bahwa para masyarakat yang tinggal di sekitar Situ Kuru merupakan masyarakat pendatang, dan mereka tidak memperhitungkan
ketika mereka tinggal di kawasan tersebut akan merusak Situ Kuru yang di awal fungsinya sebagai daerah resapan air.
2. Penduduk
Asli suku masyarakat disekitar Situ Kuru merupakan suku asli betawi. Tetapi setelah terjadi alih fungsi Situ Kuru, kebanyakan penduduk asli
tersebut pindah dan tinggal berada agak jauh dari kawasan tersebut. Kebanyakan yang tinggal diarea Situ Kuru berasal dari suku Sunda maupun
Jawa. Sehingga suku asli dari kawasan ini tergusur, sangat sulit ketika ingin mencari informasi kepada para penduduk asli. Selain itu juga penduduk asli
yang tinggal di kawasan Situ Kuru bisa di hitung jari dari rata-rata dari mereka usianya sudah tidak muda.
3. Perubahan Mata Pencaharian
Dahulu sebelum Situ Kuru mengalami alih fungsi pekerjaan para masyarakat asli berupa petani, karena dahulunya sawah terbentang luas.
Seiring dengan zaman yang terus berkembang, sawah pun tergantikan dengan pemukiman masyarakat beralih pekerjaan. Kebanyakan dari
masyarakat memiliki usaha sendiri seperti berdagang dan memiliki kontrakan. Jenis usaha yang mereka jalankan diantaranya jual pulsa,
membuka tempat makan, rental komputer, fotocopy, warung klontong, tambak ikan, dan lain sebagainya.
4. Perhatian Terhadap Lingkungan
Dalam hal sosialisasi masyarakat Situ Kuru masih baik dan saling peduli. Terbukti bila dilaksanakan kerja bakti di daerah itu mereka mau
bersama-sama membersihkan Situ Kuru, walaupun ada beberapa warga yang ikut kerja bakti bila disuruh. Tetapi setidaknya mereka sudah mau
membantu. Tetapi yang disayangkan, hal ini tidak begitu berjalan lancar bila pihak atas tidak menyuruh untuk dilakukan kerja bakti untuk membersihkan
Situ Kuru. Terbukti hingga saat ini di Situ Kuru masih banyak endapan lumpur dan sampah, tetapi belum ada warga yang langsung tergerak hatinya
untuk kerja bakti.
5. Kesehatan
Untuk masalah kesehatan para masyarakat Situ Kuru masih peduli dengan dirinya sendiri maupun anggota keluarganya. Karena disekitar
kawasan Situ Kuru ini sangat banyak sekali nyamuk yang berasal dari Situ Kuru. Untuk mengantisipasi penyakit Demam Berdarah mereka
menggunakan semprotan anti nyamuk atau menggunakan lotion nyamuk sebelum tidur. Selain itu juga mereka selalu membuang sampah pada
tempatnya. Walaupun masih ada beberapa rumah yang membuang limbah rumah tangganya di Situ kuru.
Dampak Situ Kuru pun tidak semuanya negatif tetapi ada beberapa yang positif yaitu tumbuhnya sektor informal dan menambah lapangan pekerjaan,