Perubahan Penggunaan Lahan Sumber Daya Lahan

berkenaan dengan kegiatan tersebut, disamping paling banyak dan paling luas mendampak lahan, juga berperan dalam menyelamatkan dan memelihara sumber daya lahan bagi keterlanjutan fungsi sumber daya tersebut”. 14 Menurut M c Cracken, “Mengembangkan indikator-indikator untuk memantau dampak program-program pertanian dan perhutanan justru sangat sulit. Dia mengusulkan delapan indikator murad untuk menunjukan kecenderungan dan status kini sumberdaya lahan : 1 Produktivitas tanah, dengan parameter erosi, status hara tanah, cekaman tanah soil stresses berupa kemasaman, alkalinitas, sainitas, dan toksisitas, serta upaya pemeliharaan dan pembenahan kesuburan tanah. 2 Efektifitas dan efisiensi penggunaan dan pengolahan lahan, dengan parameter kemampuan dan kesesuaian lahan, pola pertanaman, system usaha tani dan keterlanjutan produksi. 3 Penutupan vegetasi dan kesehatan tanaman, dengan parameter ragam vegetasi dan daerah agihannya, ragam penggunaan lahan menurut pengelompokan hutan, perumputan dan pertanaman budidaya, dan hama serta penyakit tanaman. 4 Hutan tani agroforestry dan pasokan kayu bakar, dengan parameter penghijauan dan perhutanan. 5 Padang penggembalaan, dengan parameter tingkat penutupan dan daerah agihannya, vegetasi klimaks dan daya dukung akn ternak. 6 Pasokan air, dengan parameter jumlah dan ketersediaan musiman untuk pertanaman dan ternak, anggaran dan neraca air, banjir, kekeringan, dan penyelenggaraan irigasi. 7 Mutu lingkungan, dengan parameter mutu sumber daya air, mutu udara, produktivitas tanah, beban sedimen dalam sungai, habitat ikan dan margasatwa, pencagaran lahan basah dan jalur mangrove, serta pencemaran. 8 Proses degradasi umum yang dipercepat, dengan para meter diservikasi wilayah, pengendapan debu dan pasir, pergerakan permukaan tanah, penggaraman tanah, erosi, penurunan air tanah, dan pemburukan ekosistem”. 15 14 Tejoyuwono Notohadiprawiro dalam artikel “Kemampuan dan Kesesuaian Lahan: Pengertian dan Penetapannya ”,h. 7 15 Ibid., h. 7 Dampak Lingkungan adalah “Perubahan lingkungan yang diakibatkan oleh suatu kegiatan.” 16 Umumnya di negara-negara sedang berkembang, pengendalian dampak lingkungan sering tidak dilakukan oleh pemrakarsa atau pelaku pembangunan. Pemrakarsa selalu berorientasi pada keuntungan ekonomi, tanpa mempertimbangkan dampak lingkungan yang mungkin timbul.

B. Situ

1 Pengertian Situ Pengertian Situ, embung dan danau hampir sama. Dalam rancangan Undang – Undang Sumber Daya Alam, situ dan danau memiliki pengertian yang sama, yaitu sumber air permukaan yang terbentuk secara alami, kecuali ditambahi dengan kata buatan. Perbedaannya terletak pada pemakaian, situ biasanya lebih kecil ukurannya meski tidak ada batasan resmi tentang berapa luas jika dikatakan situ dan seluas apa jika dikatakan danau. Situ juga biasanya dipakai di daerah Jawa Barat, sedangkan danau lebih nasional. “Danau adalah suatu cekungan basin di permukaan bumi yang digenangi air dalam jumlah yang relative banyak. Air pada danau bersumber dari banyak sumber seperti sungai, air tanah atau hujan”. 17 Menurut Bappeda Tangerang, “Situ adalah suatu wadah genangan air di atas permukaan tanah yang terbentuk baik secara alami maupun buatan yang airnya berasal dari tanah atau air permukaan, sebagai siklus hidrologi yang potensial dan berfungsi antara lain sebagai sumber air untuk keperluan irigasi, air baku, air minum, pengendalian banjir dan kegiatan lain ”. 18 Menurut Aboejoeno, “Situ merupakan salah satu sumber daya air yang mempunyai fungsi dan manfaat sangat penting bagi kehidupan dan 16 Manik Karden Eddy Sontang, Pengelolaan Lingkungan Hidup, Jakarta:Djambatan, 2009, h. 32 17 Yani Ahmad, T. Bachtiar, Samsul Bachri, Geografi Untuk Kehidupan, Jakarta: PT.Unggul Permana Selaras, 2008, h. 91 18 Roni, Penelitian “Perubahan Penggunaan Lahan dan Dampaknya terhadap Biofisik dan Sosial Ekonomi ”, h. 16