perubahan teknologi transportasi meningkatkan efisiensi tenaga kerja, memberikan peluang dalam meningkatkan urbanisasi daerah perkotaan.
Ketiga, teknologi transportasi dapat meningkatkan aksesibilitas pada suatu daerah.
”
8
Perubahan penggunan lahan di suatu wilayah merupakan pencerminan upaya manusia memanfaatkan dan mengelola sumberdaya lahan.
Perubahan penggunaan lahan tersebut akan berdampak terhadap manusia dan kondisi lingku
ngannya. Menurut Suratmo, “Dampak suatu kegiatan pembangunan dibagi menjadi dampak fisik-kimia seperti dampak terhadap
tanah, iklim mikro, pencemaran, dampak terhadap vegetasi flora dan fauna, dampak terhadap kesehatan lingkungan dan dampak terhadap
sosial ekonomi yang meliputi ciri pemukiman, penduduk, pola lapangan kerja dan pola pemanfaatan sumber daya alam yang ada.
”
9
5. Faktor – Faktor yang Mempengaruhi Alih Fungsi Lahan
Menurut Lestari, “Mendefinisikan alih fungsi lahan atau lazimnya disebut konversi lahan adalah perubahan fungsi sebagian atau seluruh
kawasan lahan dari fungsinya semula seperti yang direncanakan menjadi fungsi lain yang menjadi dampak negatif masalah terhadap lingkungan
dan potensi lahan itu sendiri.”
10
Perubahan jenis lahan merupakan penambahan penggunaan jenis lahan disatu sektor dengan diikuti pengurangan jenis lahan disektor lainnya.
Atau dengan kata lain perubahan penggunaan lahan merupakan berubahnya fungsi lahan pada periode waktu tertentu, misalnya saja dari
lahan pertanian digunakan untuk lahan non pertanian. Menurut Wahyunto, “Perubahan penggunaan lahan dalam pelaksanaan pembangunan tidak
dapat dihindari. Perubahan tersebut terjadi karena dua hal, pertama adanya keperluan untuk memenuhi kebutuhan penduduk yang makin meningkat
8
Ibid.
9
Ibid., h. 4
10
Mustofa Zainil dan Purbayu Budi Santosa dalam artikel “Analisis Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Alih Fungsi Lahan Pertanian di Kabupaten Demak
”, h. 11
jumlahnya dan kedua berkaitan dengan meningkatnya tuntutan akan mutu kehidupan yang lebih baik.”
11
Menurut Irawan, “Ada dua hal yang mempengaruhi alih fungsi lahan. Pertama sejalan dengan pembangunan kawasan perumahan atau industri di
suatu lokasi alih fungsi lahan, maka aksesibilitas di lokasi tersebut menjadi semakin kondusif untuk pengembangan industri dan pemukiman yang
akhirnya mendorong meningkatnya permintaan lahan oleh investor lain atau spekulan tanah sehingga harga lahan di sekitarnya meningkat. Kedua,
peningkatan harga lahan selanjutnya dapat merangsang petani lain di sekitarnya untuk menjual lahan.”
12
Menurut Pakpahan, “menyebutkan bahwa konversi lahan di tingkat wilayah secara tidak langsung dipengaruhi oleh :
a Perubahan struktur ekonomi
b Pertumbuhan penduduk
c Arus urbanisasi
d Konsistensi implementasi rencana tata ruang.”
Karena adanya faktor tersebut sewa lahan land rent pada suatu daerah akan semakin tinggi. Menurut Barlowe,
“Sewa ekonomi lahan mengandung pengertian nilai ekonomi yang diperoleh suatu bidang lahan
bila lahan tersebut digunakan untuk kegiatan proses produksi. Urutan besarnya ekonomi lahan menurut penggunaannya dari berbagai kegiatan
produksi ditunjukkan sebagai berikut : 1. Industri manufaktur, 2. Pemukiman, 3. Perdagangan, 4. Pertanian intensif, 5. Pertanian
ekstensif.
”
13
6. Dampak Perubahan Penggunaan Lahan
Suatu kegiatan pembangunan dapat berdampak banyak komponen kehidupan sekaligus, seperti pendapatan, konsumsi, ketersediaan pangan
dan sumber daya alam pokok natural resource base. Dampaknya kepada berbagai komponen lebih sering tidak sama, baik dalam hal intensitasnya
maupun dalam hal akibatnya positif atau negative. Maka Mc Cracken mengatakan, “Perlu dikembangkan suatu sistem pemantauan dampak
dengan indikator-indikator yang handal. Hal ini terutama diperlukan
11
Ibid., h. 12
12
Ibid.
13
Ibid.