Sejarah Kemitraan di LotteMart cabang Bintaro

78

BAB IV HASIL PENELITIAN

A. Kemitraan Usaha di LotteMart cabang Bintaro

1. Sejarah Kemitraan di LotteMart cabang Bintaro

1 Terbentuknya kemitraan di LotteMart cabang Bintaro bermula dari kendala yang dihadapi oleh rekan-rekan UMKM di Tangerang Selatan. Pertemuan Ibu Sri Lestari dengan pihak pengusaha Korea hampir 1 dekade yang lalu sebagai salah satu titik temu dalam upaya menumbuhkan eksistensi wirausaha di Indonesia, pertemuan tersebut membuahkan hasil dengan diberikannya referensi kegiatan usaha disertai dengan penyerahan 1000 perangkat mesin jahit pakaian sebagai sarana permodalan usaha untuk pelaku wirausaha di seluruh Indonesia. Sebagian dari seluruh jumlah mesin jahit tersebut sebanyak 33 perangkat diserahkan untuk masyarakat daerah Tangerang pada saat itu belum dipecah menjadi Tangerang Selatan yang memiliki keinginan untuk menjadi wirausaha atau pelaku usaha penghasil sandang atau pakaian. Seiring dengan berhasilnya upaya tersebut, beberapa tahun kemudian muncul kendala bagi para pelaku usaha di Tangerang yang telah memproduksi sandang atau pakaian dari mesin jahit tersebut, para pelaku usaha memiliki kesulitan dalam memasarkan hasil produksinya lantaran 1 Wawancara dengan Ibu Sri Lestari, Koordinator UMKM di LotteMart cabang Bintaro. 23 September 2013 pukul 09.00 - 11.45 WIB di LotteMart cabang Bintaro 79 lokasi di tempat mereka melakukan produksi sangatlah kurang strategis dalam arti kurang menguntungkan untuk sekaligus memasarkan hasil usahanya, sedangkan mereka juga memiliki keterbatasan modal sehingga belum mampu untuk menyewa tempat di lokasi yang strategis seperti Mall ataupun toko-toko di pusat keramaian kota. Selain itu mereka juga belum mengerti bagaimana prosedur untuk mengajukan pinjaman modal usaha ke lembaga keuangan dikarenakan oleh rumitnya prosedur dan lemahnya pengetahuan dari pelaku UMKM tersebut. Salah satu solusi yang mereka inginkan adalah diupayakan untuk disediakan sebuah Outlet di lokasi yang strategis sebagai tempat untuk memamerkan sekaligus memasarkan hasil usaha mereka. Melihat dari kendala dan dorongan keinginan dari para pelaku UMKM tersebut, Ibu Sri Lestari tergerak untuk menjadi koordinator yang mengupayakan penyediaan lokasi outlet sebagai tempat untuk pemasaran hasil produksi dari para pelaku UMKM di Tangerang, namun dengan persyaratan yaitu para pelaku UMKM harus patuh dengan aturan terkait dengan pelaksanaan serta ketentuan-ketentuan umum agar upaya penyediaan dan pemanfaatan lokasi outlet dapat berjalan secara berkesinambungan. Akhirnya beliau mengajukan permohonan alokasi dana APBD kepada Pemerintah Daerah Pemda melalui Dinas Koperasi dan UKM Tangerang Selatan untuk keperluan pemberdayaan UMKM. Anggaran tersebut ditujukan untuk administrasi birokrasi, kesepakatan sewa lokasi 80 pemasaran dan alat-alat perlengkapan pemasaran seperti stand dan etalase untuk memajang dan menaruh produk-produk UMKM. Lokasi pemasaran akhirnya ditentukan di salah satu pusat perbelanjaan atau mall yang saat ini dimiliki oleh pihak swasta asing Korea yaitu ritel LotteMart. Lokasi yang dipilih pun terletak pada LotteMart di kawasan Bintaro yang dikenal sebagai salah satu daerah perumahan yang banyak dihuni oleh kalangan menengah dan menengah ke atas di Tangerang Selatan, sehingga diharapkan kendala pemasaran dari produk-produk yang dihasilkan UMKM dapat teratasi. Terhitung semenjak berlangsungnya kesepakatan antara Pemda Dinas Koperasi dan UKM dengan Pihak LotteMart cabang Bintaro pada tahun 2011, hingga saat ini hingga akhir tahun 2013 sudah terdapat 59 UMKM yang telah menitipkan hasil usahanya di outlet UMKM yang telah disediakan, beberapa di antaranya bergerak dalam produksi sandang seperti pakaian, batik, sepatu, perlengkapan alat Salat, dan kerajinan tangan seperti pernak-pernik perhiasan, suvenir, bahkan produk daur ulang limbah dan sampah seperti tas tangan serta dompet, hingga hiasan- hiasan untuk dekorasi isi rumah. Tidak hanya itu saja, beberapa produk yang dipajang juga termasuk obat ataupun suplemen untuk meningkatkan metabolisme tubuh dan produk makanan seperti kue dan roti serta beragam camilan tradisional. 81 Diharapkan kemitraan ini dapat berjalan secara berkesinambungan demi tumbuh kembangnya gejolak wirausaha, melihat semakin sesaknya lahan pekerjaan yang ditawarkan oleh instansi-instansi baik pemerintahan maupun swasta. 2. Pola Kemitraan Kemitraan dalam hal bisnis atau usaha pada dasarnya adalah strategi kerja sama dalam bentuk bisnis antara usaha mikro, kecil maupun menengah dengan usaha besar dengan tujuan saling memperkuat, saling membesarkan dan saling menguntungkan. Terkait dengan pola kemitraan yang dilaksanakan di LotteMart cabang Bintaro, terdapat 3 pihak yang saling berhubungan, yaitu: 2 a. Pihak pertama, Perusahaan Swasta sebagai usaha besar yaitu LotteMart cabang Bintaro. b. Pihak kedua, UMKM sebagai anggota kemitraan yang saat ini terdiri dari 59 pelaku usaha. c. Pihak ketiga, Pemerintah Daerah Kota Tangerang Selatan melalui lembaga Dinas Koperasi dan UKM Tangerang Selatan Untuk mengetahui bagaimana pola kemitraan di LotteMart cabang Bintaro, pertama-tama akan dijelaskan bagaimana peran dari masing- masing pihak: 2 Wawancara dengan Sri Lestari, Koordinator UMKM di LotteMart cabang Bintaro. 23 September 2013 pukul 09.00 - 11.45 WIB di LotteMart cabang Bintaro 82 1. Usaha Besar yaitu LotteMart cabang Bintaro: a. Memberikan bimbingan dalam meningkatkan kualitas SDM UMKM, melalui pelatihan, manajemen dan keterampilan teknis produksi pemasaran. b. Promosi hasil produk untuk mendapatkan pasar yang baik dengan cara menyediakan lokasi khusus untuk pemasaran produk hasil UMKM. 2. UMKM anggota Kemitraan di LotteMart cabang Bintaro: a. Bersama dengan LotteMart cabang Bintaro melakukan penyusunan rencana usaha untuk disepakati. b. Mengembangkan profesionalisme untuk meningkatkan kemampuan atau keterampilan teknis produksi dan pemasaran. 3. Pemerintah yaitu Dinas Koperasi UKM kota Tangerang Selatan serta Koordinator outlet UMKM di LotteMart berperaan sebagai: a. Menyediakan fasilitas permodalan untuk biaya sewa lokasi outlet khusus UMKM di LottMart cabang Bintaro. b. Mengadakan evaluasi, dan penyuluhan yang dibutuhkan untuk pengembangan UMKM anggota kemitraan. c. Sebagai arbitrase dalam pembinaan dan pengawasan pelaksanaan kemitraan di lapangan agar berjalan sebagaimana yang diharapkan 83 Melihat dari peran masing-masing pihak, maka dapat disimpulkan bahwa bentuk kemitraan di LotteMart cabang Bintaro termasuk kedalam Pola Kemitraan Tahap Madya, yaitu pengusaha besar dalam hal ini LotteMart cabang Bintaro memberikan pembinaan pelatihan serta menjamin pemasaran produk-produk UMKM. Di samping itu Pemerintah Daerah yaitu Dinas Koperasi UKM Tangerang Selatan berperan sebagai fasilitator dan regulator terbentuknya kemitraan di LotteMart. ini selaras dengan pola Kemitraan Tahap Madya yang dikemukakan oleh Jafar Hafsah, bahwa usaha besar menjamin pemasaran usaha kecil sedangkan pemerintah berperan sebagai fasilitator. 3 Gambar 4.A.1 Pola Kemitraan Tahap Madya di LotteMart cabang Bintaro Pembina Fasilitator Kemitraan Usaha Besar Usaha Kecil 3 Mohammad Jafar Hafsah, Kemitraan Usaha Konsepsi dan Strategi, Jakarta: Pustaka Sinar Harapan, 2000, h. 90 LOTTE MART UMKM PEM DA: DINAS KOPERASI UKM TANGERANG SELATAN 84 Selain itu, terdapat kemiripan antara pola kemitraan di LotteMart cabang Bintaro dengan pola-pola kemitraan yang dijelaskan berdasarkan Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 9 Tahun 1995 Tentang Usaha Kecil pada pasal 27, bahwa pola kemitraan di LotteMart Cabang Bintaro memiliki kemiripan dengan pola dagang umum. Pada dasarnya pola dagang umum adalah usaha besar memasarkan produk-produk usaha kecil, memasarkan di sini artinya mengelola pemasaran termasuk menentukan harga-harga produk yang dipasarkan. Namun di kemitraan LotteMart cabang Bintaro, pihak LotteMart memberikan kebebasan bagi UMKM dalam memasarkan produk-produknya, dengan kata lain UMKM sendirilah yang mengelola dan menentukan harga-harga produk yang hendak dipasarkannya. Artinya LotteMart hanya menyediakan akses ke lokasi outlet untuk memasarkan produk-produk UMKM, sehingga pemasaran produk-produk UMKM dalam kemitraan ini tidak secara langsung dikelola oleh LotteMart. Berbicara lokasi, berdasarkan observasi penulis bahwa lokasi outlet UMKM terpisah dengan lokasi outlet ritel LotteMart. Lokasi keduanya masih tetap dalam satu gedung hanya saja berbeda lantai, outlet LotteMart berada pada lantai 2 dan 3 sedangkan outlet UMKM berada pada lantai dasar basement 85 Karena kemitraan merupakan strategi kerja sama antara pihak- pihak dengan salah satu tujuan utama yaitu saling menguntungkan, kemitraan di LotteMart cabang Bintaro juga memberikan keuntungan kepada masing-masing pihak, keuntungan dalam kemitraan ini bisa berupa keuntungan secara material maupun non material. a. Keuntungan bagi Pemerintah Daerah Dinas Koperasi UKM 1 Terserapnya anggaran belanja kepada UMKM Masyarakat 2 Program pemberdayaan UMKM berhasil direalisasikan 3 Mudah untuk membina dan mengevaluasi pemberdayaan UMKM karena berada di satu tempat. b. Keuntungan bagi pihak perusahaan milik swasta yaitu pengelola LotteMart cabang Bintaro 1 Tersewanya lahanlapak gedung yang kosong 2 Meningkatnya daya tarik pengunjung 3 Meningkatnya pemasukan pendapatan c. Keuntungan bagi pelaku UMKM anggota kemitraan 1 Tersedianya lokasi berupa outlet untuk pemasaran 2 Mudah mempromosikan mendemonstrasikan keunggulan produk 3 Produk menjadi terangkat dikenal 86 4 Kualitas dan kuantitas nilai jual produk meningkat sehingga lebih menguntungkan 5 Informasi pasar mudah didapat 6 Mendapatkan pembinaan SDM melalui pelatihan penyuluhan

3. Prosedur Pelaksanaan Teknis