Kendala Kemitraan Strategi Kemitraan

88 tidak merasa rugi karena akibat dari biaya yang terlanjur dibayar di muka sehingga mengurangi keuntungan ketika barang dikembalikan. Koordinator juga memiliki tugas untuk mencegah hal-hal yang tidak diinginkan dalam mengatasi permasalahan yang terjadi di lokasi outlet, tugas koordinator UMKM yaitu melakukan evaluasi ketersediaan dan peletakan barang-barang produk UMKM per akhir bulan dan melakukan koordinasi apabila terjadi permasalahan. Melihat banyaknya produk yang dititipkan dan masing-masing dari letak antara 59 UMKM yang berbeda produk tersebut sangatlah berdekatan posisinya, sehingga sering terjadi dislokasi atau salah peletakan dari pengunjung yang hendak melihat-lihat serta mencoba produk barang tersebut.

4. Kendala Kemitraan

5 Suatu kerja sama dalam kemitraan yang kelihatannya berjalan sesuai dengan keinginan masing-masing pihak juga tidaklah luput dari permasalahan yang menghambat kemitraan itu sendiri. Hal ini juga berlaku dalam kemitraan UMKM di LotteMart, ikut sertanya pihak pemerintah sebagai fasilitator terciptanya kerja sama juga dapat menimbulkan kendala yang menyebabkan kemitraan yang telah dibangun menjadi rentan, mengingat bahwa pemerintah sebagai pihak yang 5 Wawancara dengan Sri Lestari, Koordinator UMKM di LotteMart cabang Bintaro. 23 September 2013 pukul 09.00 - 11.45 WIB di LotteMart cabang Bintaro 89 memiliki kebijakan serta kekuatan untuk mengalokasikan anggarannya demi terciptanya keterkaitan bisnis antara UMKM dengan LotteMart. Kendala ataupun hambatan yang dihadapi yaitu: a. Kurangnya sinergi antara kebijakan pemerintah daerah dengan kebutuhan sarana dan prasarana yang diajukan oleh koordinator outlet kemitraan di LotteMart. b. Lemahnya dukungan pihak-pihak pemerintah terkait ketika menyetujui anggaran-anggaran yang dibutuhkan dalam kemitraan, sehingga sewaktu-waktu kemitraan sempat tidak mengalami kesinambungan. c. Rendahnya persaingan pasar karena kurangnya dukungan pemerintah dan pihak LotteMart dalam hal mempromosikan produk-produk UMKM melalui media-media penyiaran. Di samping itu, salah satu kendala utama adalah minimnya pengetahuan dan kesadaran UMKM tentang kesepakatan kemitraan karena anggota UMKM hanya berpikir tentang memasarkan barang di lokasi Outlet, oleh karena itu dibutuhkan adanya kontrol dari pihak pemerintah juga ketegasan koordinator UMKM dalam membina dan mendidik serta memberi dukungan agar terbentuk kondisi UMKM yang mandiri dan responsif atas segala fenomena dan kendala yang terjadi. 90

5. Strategi Kemitraan

6 Dalam melaksanakan kemitraan juga dibutuhkan penerapan strategi dalam meningkatkan berbagai aspek vital untuk mendukung kinerja UMKM anggota kemitraan itu sendiri, berikut adalah strategi kemitraan pola segi tiga emas di LotteMart cabang Bintaro dilihat pada, pembinaan pelatihan SDM dan akses pemasaran, yaitu: a. Pembinaan Pelatihan SDM Kemitraan yang mantap adalah kemitraan yang di dalamnya tidak hanya terjalin kerja sama antara berbagai pihak, namun juga terdapat pembinaan terhadap pihak yang membutuhkan perkembangan serta kemandirian sehingga tujuan kemitraan semakin terkontrol ke arah yang diinginkan. Dalam kemitraan di LotteMart ini, pembinaan diberikan oleh koordinator UMKM maupun pihak pemerintah daerah dinas koperasi dan UKM. Tidak lupa dari pihak LotteMart yang juga memberikan ragam informasi fasilitas-fasilitas lokasi outlet yang dapat dimanfaatkan oleh UMKM. Pembinaan diberikan kepada Sumber Daya Manusia SDM UMKM yaitu para pelaku usaha. Pembinaan dilaksanakan pada pertemuan koordinasi setiap 3 bulan sekali. Pembinaan bisa 6 Wawancara dengan Sri Lestari, Koordinator UMKM di LotteMart cabang Bintaro. 23 September 2013 pukul 09.00 - 11.45 WIB di LotteMart cabang Bintaro 91 berupa update informasi dan pengetahuan para pelaku UMKM dalam bentuk pelatihan serta penyuluhan mengenai beberapa hal, yaitu: 1 Tata Kelola Usaha Manajemen 2 Produk dan Pemasaran 3 HaKI Hak atas Kekayaan Intelektual 4 Perizinan dan Birokrasi 5 Koordinasi kebijakan-kebijakan baru 6 Informasi pameran dan permodalan b. Akses Pemasaran Pemasaran merupakan faktor penentu apakah produk yang dihasilkan UMKM dapat diterima oleh masyarakat sebagai konsumen akhir. Pemasaran sering diartikan secara sempit yaitu hanya penjualan, padahal pemasaran merupakan proses siklus kegiatan usaha yang di dalamnya juga terdapat penjualan, di samping itu pemasaran dalam arti sebenarnya mencakup strategi yang dilakukan mulai dari pengenalan produk, promosi, lokasi, hingga diterimanya produk tersebut ke tangan konsumen dan bagaimana cara menjaga kepuasan konsumen atas produk yang telah diciptakan. Kebanyakan pelaku usaha hanya berpikir di mana menjual produknya, bukan bagaimana cara agar produknya bisa laku di pasaran. 92 Dalam kemitraan ini para pelaku UMKM diberikan fasilitas berupa lokasi outlet dalam rangka mengatasi permasalahan pemasaran produk-produknya, namun tidak hanya sampai di situ saja, pelaku UMKM anggota kemitraan juga diberikan arahan oleh koordinator berupa strategi-strategi ampuh dalam melakukan pemasaran, di antaranya: 1 Membuat brosur, banner dan spanduk sebagai cara untuk memperkenalkan produk-produk UMKM agar diketahui oleh konsumen pengunjung LotteMart. 2 Memberikan diskon atau potongan harga pada produk-produk UMKM dengan tujuan menarik pengunjung untuk segera membelinya. 3 Mempromosikan dengan cara memberikan perkenalan produk- produk UMKM secara langsung pada event atau pameran- pameran yang diadakan oleh dinas Koperasi UKM. 4 Koordinator UMKM menciptakan hubungan jaringan dengan masyarakat maupun tokoh masyarakat, pihak pemerintahan dan swasta. Ini dilakukan sebagai upaya penyebarluasan wacana dan informasi produk UMKM anggota kemitraan, bertujuan meningkatkan pemesanan penjualan produk- produk UMKM. 93 Sumber: Data primer yang diolah 18 40 1 Gambar 4.B.1 Jenis Kelamin Responden Laki-laki Perempuan Tidak menjawab 68 31 1

B. Profil Responden