kita capai dengan pendekatan, penemuan, pemecahan masalah atau penyelidikan untuk pokok bahasansub pokok bahasan tertentu.
Salah satu metode yang menerapkan atau menggunakan pendekatan- pendekatan tersebut adalah metode investigasi kelompok.
2. Motivasi Berprestasi a.
Pengertian Motivasi Berprestasi
Membahas mengenai motivasi berprestasi tentu tidak lepas dari kata motif. Motif dalam bahasa Inggris adalah motive yang
berasal dari kata motion yang berarti gerak atau dorongan. Motif adalah keadaan di dalam orang yang mendorongnya untuk
melakukan aktivitas atau penggerak tingkah laku ke arah suatu tujuan dengan didasari adanya suatu kebutuhan.
Motif adalah keadaan dalam pribadi orang yang mendorong individu untuk melakukan aktivitas-aktivitas tertentu guna mencapai
suatu tujuan. Jadi motif bukanlah hal yang dapat diamati, tetapi adalah hal yang dapat disimpulkan adanya karena sesuatu yang
dapat kita saksikan. Tiap aktivitas yang dilakukan seseorang itu didorong oleh sesuatu kekuatan dari dalam diri orang itu, kekuatan
pendorong inilah yang kita sebut motif.
13
Prestasi menurut Murray adalah melaksanakan tugas atau pekerjaan yang sulit, menguasai, memanipulasi atau mengorganisasi
objek-objek fiskal, manusia atau ide-ide untuk melaksanakan hal- hal tersebut secepat mungkin dan semandiri mungkin sesuai kondisi
yang berlaku. Mampu menang dalam persaingan dengan pihak lain.
14
Konsep motivasi berprestasi pertama kali menggunakan istilah “N-Ach” atau Need for Achievement” dan dipopulerkan oleh
13
Agus Hari Utomo, Perbedaan Motivasi Berprestasi antara Siswa yang Menjadi Pengurus Osis dengan Siswa yang Bukan Pengurus OSIS di SMU YPE Semarang : Yayasan
Pendidikan Ekonomi, 2005, hal. 7
14
Ifdil Dahlani, Motivasi Berprestasi... hal. 1
McClelland. Konsep ini bertolak dari suatu asumsi bahwa “N-AcH” merupakan semacam kekuatan psikologis yang mendorong setiap
individu sehingga membuat aktif dan dinamis untuk mengejar kemajuan. Motivasi berprestasi menurut Heckhausen adalah batasan
motivasi berprestasi sebagai usaha keras untuk meningkatkan atau kecakapan diri setinggi mungkin dalam semua aktivitas dengan
menggunakan standar keunggulan sebagai pembanding. Standar keunggulan dapat berupa tingkat tingkat
kesempurnaan hasil pelaksanaan tugas berkaitan dengan tugas, perbandingan dengan prestasi sendiri sebelumnya berkaitan dengan
diri sendiri, dan perbandingan dengan prestasi orang lain. Kemampuan yang dimiliki seseorang dalam berbagai aktivitas
merupakan standar keunggulan yang dapat gagal atau berhasil. Ada tiga bentuk standar keunggulankeberhasilan menurut Heckhausen,
yaitu : 1. Keberhasilan dalam menyelesaikan tugas.
2. Keberhasilan yang dibandingkan dengan keberhasilan sebelumnya.
3. Keberhasilan yang dicapai dibandingkan dengan keberhasilan yang diraih orang lain.
15
Menurut McClelland dan Atkinson bahwa ”Achievement motivation should be characterized by high hopes of success rather
than by fear of failure” artinya karakteristik motivasi berprestasi ditandai dengan tingginya harapan untuk mencapai keberhasilan dari
pada rasa takut mengalami kegagalan. Selanjutnya dinyatakan McClelland bahwa ”motivasi berprestasi merupakan kecenderungan
seseorang dalam mengarahkan dan mempertahankan tingkah laku untuk mencapai suatu standar prestasi”. Pencapaian standar prestasi
digunakan oleh siswa untuk menilai kegiatan yang pernah
15
Agus Hari Utomo, Perbedaan Motivasi Berprestasi antara Siswa yang Menjadi Pengurus Osis dengan Siswa yang Bukan Pengurus OSIS di SMU YPE... hal. 10-11
dilakukan. Siswa yang menginginkan prestasi yang baik akan menilai apakah kegiatan yang dilakukannya telah sesuai dengan
kriteria yang telah ditetapkan.
16
Dengan demikian dapat ditarik pengertian umum, bahwa motivasi berprestasi selalu berkaitan dengan upaya memenuhi atau
melampaui suatu standar yang menyangkut prestasi sendiri maupun prestasi orang lain. Dalam hubungannya dengan prestasi diri, orang
akan berusaha menyelesaikan tugas dengan sebaik dan secepat mungkin serta berusaha meningkatkan prestasi yang pernah dicapai
sebelumnya. Dalam hubungannya dengan prestasi orang lain, orang berusaha untuk menampilkan hasil kerja yang lebih baik
dibandingkan hasil kerja orang lain. Ahli lain yakni Gellerman menyatakan bahwa orang yang
mempunyai motivasi berprestasi tinggi akan sangat senang kalau ia berhasil memenangkan suatu persaingan. Ia berani menanggung
segala resiko sebagai konsekwensi dari usahanya untuk mencapai tujuan. Sedangkan motivasi berprestasi menurut Tapiardi adalah
sebagai suatu cara berfikir tertentu apabila terjadi pada diri seseorang cenderung membuat orang itu bertingkah laku secara giat
untuk meraih suatu hasil atau prestasi.
17
Dari pendapat di atas dapat dipahami bahwa dengan adanya motivasi berprestasi dalam diri individu akan menumbuhkan jiwa
kompetisi yang sehat, akan menumbuhkan individu-individu yang bertanggung jawab dan dengan motivasi berprestasi yang tinggi juga
akan membentuk individu menjadi pribadi yang kreatif. Motivasi berprestasi adalah dorongan untuk berhasil dalam
melakukan suatu tugas atau pekerjaan, dorongan untuk memperoleh kesempurnaan. Seseorang yang memiliki motivasi berprestasi tinggi
cenderung untuk berusaha menyelesaikan tugasnya dengan tuntas,
16
Ifdil Dahlani, Motivasi Berprestasi... hal. 1
17
Ifdil Dahlani, Motivasi Berprestasi... hal. 2
tanpa menunda-nunda pekerjaannya. Penyelesaian tugas semacam itu bukanlah karena dorongan dari luar, tapi upaya pribadi.
18
Keberhasilan yang dia dapat adalah benar-benar berdasarkan kesadaran diri atas tanggungjawabnya akan tugas-tugas yang harus
dikerjakan, bukan karena lingkungan. Sehingga seseorang yang memiliki motivasi berprestasi tingggi keetika mengalami kegagalan
maka dia tidak larut dalam kekecewaannya justru hal tersebut akan dijadikan cambuk untuk lebih baik dari sebelumnya. Sedangkan
seseorang yang memperoleh keberhasilan karena dia takut gagal, ketika mengalami kegagalan maka dia akan terlarut dalam
kekecewaan karena dalam dirinya tertanam rasa takut, malu, takut dihina, bahkan takut mendapat hukuman. Jadi usaha tersebut tidak
secara tulus datang dari dalam individu tersebut. Dengan demikian hakikat motivasi berprestasi adalah usaha
seseorang untuk mengarahkan perilakunya atau bertindak dengan menggunakan segenap kemampuan fisik dan psikis untuk mencapai
keinginan atau kebutuhan berprestasi, maju dan sukses dari sebelumnya.
19
b. Teori Motivasi Berprestasi