tanpa menunda-nunda pekerjaannya. Penyelesaian tugas semacam itu bukanlah karena dorongan dari luar, tapi upaya pribadi.
18
Keberhasilan yang dia dapat adalah benar-benar berdasarkan kesadaran diri atas tanggungjawabnya akan tugas-tugas yang harus
dikerjakan, bukan karena lingkungan. Sehingga seseorang yang memiliki motivasi berprestasi tingggi keetika mengalami kegagalan
maka dia tidak larut dalam kekecewaannya justru hal tersebut akan dijadikan cambuk untuk lebih baik dari sebelumnya. Sedangkan
seseorang yang memperoleh keberhasilan karena dia takut gagal, ketika mengalami kegagalan maka dia akan terlarut dalam
kekecewaan karena dalam dirinya tertanam rasa takut, malu, takut dihina, bahkan takut mendapat hukuman. Jadi usaha tersebut tidak
secara tulus datang dari dalam individu tersebut. Dengan demikian hakikat motivasi berprestasi adalah usaha
seseorang untuk mengarahkan perilakunya atau bertindak dengan menggunakan segenap kemampuan fisik dan psikis untuk mencapai
keinginan atau kebutuhan berprestasi, maju dan sukses dari sebelumnya.
19
b. Teori Motivasi Berprestasi
1 Teori Kebutuhan Maslow
Abraham Maslow adalah seorang psikologi klinik. Pada tahun 1954, ia menyatakan bahwa manusia mempunyai berbagai
keperluan dan mencoba mendorong untuk bergerak memenuhi keperluan tersebut. Keperluan itu wujud dalam beberapa tahap
kepentingan. Setiap manusia mempunyai keperluan untuk memenuhi kepuasan diri dan bergerak memenuhi keperluan
tersebut. Lima hierarki keperluankebutuhan dapat dijelaskan sebagai berikut:
18
Hamzah B.Uno, Teori Motivasi dan Pengukurannya... hal. 30
19
Hindun Anwar, Motivasi Berprestasi dan Produktivitas Kerja Pengawas, Makalah Peringkat II terbaik pada Temu Karya , Le Dian Hotel – Serang, Juli 2008, hal. 5
a Kebutuhan fisiologi physiological needs. Kebutuhan dasar untuk menunjang kehidupan manusia,
yaitu: pangan, sandang, papan, dan seks. Apabila kebutuhan fisiologi ini belum terpenuhi secukupnya, maka
kebutuhan lain tidak akan memotivasi manusia. b Kebutuhan rasa aman safety needs.
Kebutuhan akan terbebaskannya dari bahaya fisik, rasa takut kehilangan pekerjaan dan materi.
c Kebutuhan akan sosialisasi social needs or affiliation. Sebagai makhluk sosial manusia membutuhkan pergaulan
dengan sesamanya dan sebagai bagian dari kelompok. d Kebutuhan penghargaan esteem needs.
Kebutuhan merasa dirinya berharga dan dihargai oleh orang lain.
e Kebutuhan aktualisasi diri self actualization needs. Kebutuhan untuk mengembangkan diri dan menjadi orang
sesuai dengan yang dicita-citakannya.
20
2 Teori Motivasi McClelland
McClelland menekankan pentingnya kebutuhan berprestasi.
21
Pengertian kebutuhan untuk berprestasi menurut McClelland adalah suatu daya dalam mental manusia untuk
melakukan suatu kegiatan yang lebih baik, lebih cepat, lebih efektif, dan lebih efisien daripada kegiatan yang dilaksanakan
sebelumnya. Ini disebabkan oleh virus mental.
22
Dari pendapat tersebut dapat diartikan bahwa dalam psikis manusia, ada daya yang mampu mendorongnya ke arah
suatu kegiatan yang hebat sehingga dengan daya tersebut, ia dapat mencapai kemajuan yang teramat cepat. Daya pendorong
20
Supriyo
,
Hubungan Antara Motivasi Berprestasi dan Sikap Guru terhadap Manajemen Peningkatan Mutu Pendidikan dengan Kinerja Guru,
www.guruvalah.20m.com, Hal. 16-17
21
Hamzah B.Uno, Teori Motivasi dan Pengukurannya... hal. 47
22
Ifdil Dahlani, Motivasi Berprestasi... hal. 1
tersebut dinamakan virus mental, karena apabila terjangkit di dalam jiwa manusia, daya tersebut akan berkembang biak
dengan cepat. Dengan kata lain, daya tersebut akan meluas dan menimbulkan dampak dalam kehidupan.
3 Teori Harapan
Teori harapan didasarkan pada keyakinan bahwa orang dipengaruhi oleh perasaan mereka tentang gambaran hasil
tindakan mereka.
23
Vroom mengembangkan sebuah teori motivasi berdasarkan jenis pilihan yang dibuat orang untuk
mencapai tujuan, yang berdasarkan kebutuhan internal. Teori harapan expectancy theory memiliki tiga asumsi pokok:
a Setiap individu percaya bahwa jika ia berperilaku dengan
cara tertentu ia akan memperoleh hal tententu. Ini disebut harapan hasil outcome expectancy.
b Setiap hasil mempunyai nilai, atau daya tarik bagi orang tertentu. Ini disebut seberapa sulit mencapai hasil
tersebut. Ini disebut valensi valence. c
Setiap hasil berkaitan dengan suatu persepsi mengenai seberapa sulit mencapai hasil tersebut. Ini disebut
harapan usaha effort expectancy.
24
c. Karakteristik Motivasi Berprestasi