Pengertian Pembelajaran Kooperatif Deskripsi Teoritis 1. Hakekat Belajar dan Pembelajaran Biologi

dari lingkungan keluarga, sekolah maupun lingkungan masyarakat baik yang menghambat atau mendorong. Kalau dilihat dari lingkungan sekolah, guru harus berusaha mengelola kelas, menciptakan suasana belajar yang menyenangkan, menampilkan diri secara menarik dalam rangka membantu siswa termotivasi dalam belajar. 5 Unsur-unsur Dinamis dalam Belajar Unsur-unsur dinamis dalam belajar adalah unsur-unsur yang keberadaannya dalam proses belajar tidak stabil, kadang- kadang kuat, kadang-kadang lemah dan bahkan hilang sama sekali, khususnya kondisi-kondisi yang sifatnya kondisional. Misalnya keadaan emosi siswa, gairah belajar, dan situasi dalam keluarga. 6 Upaya Guru Membelajarkan Siswa Upaya yang dimaksud adalah bagaimana guru mempersiapkan diri dalam membelajarkan siswa mulai dari penguasaan materi, cara menyampaikannya, menarik perhatian siswa, dan mengevaluasi hasil belajar. Apabila uapaya guru hanya sekedar mengajar, artinya keberhasilan guru yang menjadi titik tolak, besar kemungkinan siswa tidak tertarik untuk belajar. Dengan kata lain motivasi untuk belajar siswa melemah atau hilang. 27

3. Pembelajaran Kooperatif

a. Pengertian Pembelajaran Kooperatif

Pembelajaran kooperatif adalah pendekatan pembelajaran yang berfokus pada penggunaan kelompok kecil siswa untuk bekerja sama dalam memaksimalkan kondisi belajar untuk mecapai tujuan belajar. 27 Hindun Anwar, Motivasi Berprestasi dan Produktivitas Kerja Pengawas... hal. 14- 18 Pembelajaran kooperatif mencakup kelompok kecil siswa yang bekerja atau belajar bersama dalam kelompok-kelompok kecil yang terdiri dari 4-6 0rang siswa yang sederajat tetapi heterogen, kemampuan, jenis kelamin, sukuras, dan satu sama lain saling membantu. Tujuan dibentuknya kelompok tersebut adalah untuk memberikan kesempatan kepada semua siswa untuk dapat terlibat secara aktif dalam proses berpikir dan kegiatan belajar. Selama bekerja dalam kelompok, tugas anggota kelompok adalah mencapai ketuntasan materi yang disajikan oleh guru, dan saling membantu teman sekelompoknya untuk mencapai ketuntasan belajar. Pembelajaran kooperatif disusun dalam sebuah usaha untuk meningkatkan partisipasi siswa, memfasilitasi siswa dengan pengalaman sikap kepemimpinan dan membuat keputusan dalam kelompok, serta memberikan kesempatan kepada siswa untuk berinteraksi dan belajar bersama-sama siswa yang berbeda latar belakangnya. Jadi dalam pembelajaran kooperatif siswa berperan ganda yaitu sebagai siswa ataupun guru. 28 Ada empat unsur yang penting dalam kooperatif, yaitu: 29 1 Adanya peserta dalam kelompok, 2 Adanya aturan kelompok, 3 Adanya upaya belajar setiap anggota kelompok, dan 4 Adanya tujuan yang harus dicapai. Hal yang menarik dari pembelajaran kooperatif adalah harapan berupa peningkatan prestasi belajar peserta didik, relasi sosial, penerimaan terhadap peserta didik yang dianggap lemah, harga diri, norma akademik, penghargaan terhadap waktu, dan suka memberi pertolongan pada orang lain. Akan tetapi jika tidak dikonstruksikan dengan baik dapat menimbulkan beberapa 28 Trianto, Model-model Pembelajaran Inovatif Berorientasi konstruktivistik, Jakarta : Prestasi Pustaka Publisher, 2007, hal. 41-42 29 Wina Sanjaya, Strategi Pembelajaran Berorientasi Standar Proses Pendidikan, Jakarta : Prenada Media Group, 2006, hal. 239 kelemahan, diantaranya ketergantungan menyebabkan siswa yang lambat berpikir tidak dapat berlatih secara mandiri. 30 Ada beberapa karakteristik Pembelajaran Kooperatif, yaitu: 31 1 Individual accountability setiap individu mempunyai peran dan tanggungjawab bersama, 2 Social skills membentuk kesadaran sosial, 3 Positive interdependence saling ketergantungan secara positif, 4 Group processing pengalaman mengalami suatu secara bersama, 5 Getting better together mencapai sesuatu secara bersama. Ada beberapa metode yang dikembangkan dalam pembelajaran kooperatif, diantaranya adalah: STAD, TGT, TAI, TPS, jigsaw dan investigasi kelompok. Jigsaw dan investigasi kelompok adalah metode pembelajaran kooperatif yang mengedepankan spesialisasi tugas setiap kelompok di dalam kelompok.

b. Teori Pendukung Belajar kooperatif

Dokumen yang terkait

Perbedaan hasil belajar biologi siswa antara pembelajaran kooperatif tipe stad dengan metode ekspositori pada konsep ekosistem terintegrasi nilai: penelitian quasi eksperimen di SMA at-Taqwa Tangerang

0 10 192

PENGERUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE JIGSAW TERHADAP HASIL BELAJAR IPA SISWA PADA KONSEP CAHAYA (KUASI EKSPERIMEN DI SDN CIRENDEU III, TANGERANG SELATAN)

1 5 177

Pengaruh model pembelajaran kooperatif teknik investigasi kelompok (group investigation) terhadap hasil belajar biologi siswa

0 30 71

PERBANDINGAN PENINGKATAN PRESTASI BELAJAR FISIKA SISWA DITINJAU DARI METODE PEMBELAJARAN DAN MOTIVASI BERPRESTASI YANG BERBEDA DI SMAN 2 MENGGALA

1 3 15

Pembelajaran fisika dengan pendekatan inkuiri terbimbing menggunakan metode eksperimen dan demontrasi ditinjau dari kreativitas dan motivasi berprestasi

1 4 125

PRESTASI BELAJAR DITINJAU DARI MOTIVASI BERPRESTASI DAN METODE PEMBELAJARAN PADA SISWA KELAS VIII MATA PELAJARAN IPS EKONOMI Prestasi Belajar Ditinjau Dari Motivasi Berprestasi Dan Metode Pembelajaran Pada Siswa Kelas Viii Mata Pelajaran Ips Ekonomi Smp

0 2 15

PENGELOLAAN PEMBELAJARAN FISIKA MENGGUNAKAN METODE EKSPERIMEN DI MAN PARON KABUPATEN NGAWI Pengelolaan Pembelajaran Fisika Menggunakan Metode Eksperimen di MAN Paron Kabupaten Ngawi.

0 1 14

PENGELOLAAN PEMBELAJARAN FISIKA MENGGUNAKAN METODE EKSPERIMEN DI MAN PARON KABUPATEN NGAWI Pengelolaan Pembelajaran Fisika Menggunakan Metode Eksperimen di MAN Paron Kabupaten Ngawi.

0 4 14

Pembelajaran Fisika dengan Pendekatan Inkuiri melalui Metode Eksperimen dan Metode Demonstrasi ditinjau dari Kreativitas dan Motivasi Berprestasi Siswa.

0 0 17

PERBANDINGAN PRESTASI BELAJAR SISWA DALAM PEMBELAJARAN BANGUN DATAR ANTARA KELOMPOK YANG MENGGUNAKAN STRATEGI THINK TALK WRITE DENGAN KELOMPOK YANG MENGGUNAKAN METODE EKSPOSITORI DI KELAS VII SMP KANISIUS MUNTILAN

0 5 158