Indikator Motivasi Belajar Peranan Motivasi Dalam Belajar

8. Indikator Motivasi Belajar

Motivasi belajar dapat timbul karena faktor instrinsik, berupa hasrat dan keinginan untuk berhasil dan dorongan kebutuhan belajar, harapan akan cita-cita. Sedangkan faktor ekstrinsik adanya penghargaan, lingkungan belajar yang kondusif, dan kegiatan belajar yang menarik. Hakikat motivasi belajar adalah dorongan internal dan eksternal pada siswa-siswa yang sedang belajar untuk mengadakan perubahan tingkah laku, pada umumnya dengan beberapa indikator atau unsur yang medukung. Hal itu mempunyai peranan besar dalam keberhasilan seseorang dalam belajar. Indikator motivasi belajar dapat diklasifikasikan sebagai berikut: 1 adanya hasrat dan keinginan berhasil, 2 adanya dorongan dan kebutuhan dalam belajar, 3 adanya harapan dan cita-cita masa depan, 4 adanya penghargaan dalam belajar, 5 adanya kegiatan yang menarik dalam belajar, 6 adanya lingkungan belajar yang kondusif, sehingga memungkinkan seorang siswa dapat belajar dengan baik 56 .

9. Peranan Motivasi Dalam Belajar

Motivasi sangat berperan dalam belajar. Dengan motivasi inilah siswa menjadi tekun dalam proses belajar, dan dengan motivasi pula kualitas hasil belajar siswa kemungkinan dapat diwujudkan. Siswa yang dalam proses belajar mempunyai motivasi yang kuat dan jelas pasti akan 56 Hamzah B. Uno, Teori Motivasi dan Pengukurannya, Jakarta: Bumi Aksara, 2008, h. 23. tekun dan berhasil belajarnya. Kepastian itu dimungkinkan oleh sebab adanya ketiga fungsi motivasi sebagai berikut: a. Pendorong orang untuk berbuat dalam mencapai tujuan b. Penentu arah perbuatan yakni ke arah tujuan yang hendak dicapai c. Penseleksi perbuatan sehingga perbuatan orang yang mempunyai motivasi senantiasa selektif dan tetap terarah kepada tujuan yang hendak dicapai. Berdasarkan arti dan fungsi motivasi di atas dapat disimpulkan bahwa motivasi bukan hanya berfungsi sebagai penentu terjadinya perbuatan tetapi juga merupakan penentu hasil perbuatan. Sejalan dengan arti dan fungsi motivasi tersebut dalam Agama Islam ada jenis motivasi yang arti dan fungsinya sama yaitu “niat”, seperti yang dikemukakan oleh Rasulullah SAW dalam sebuah Hadits: “Sesungguhnya setiap amal itu bergantung kepada niatnya, dan setiap orang akan mendapatkan sesuatu balasan perbuatan sesuai dengan niatnya 57 . Dengan demikian niat itu sama dengan motivasi akan mendorong orang untuk berkerja atau melakukan suatu perbuatan dengan sungguh- sungguh tekun dan selanjutnya niatmotivasi itu pulalah yang akan menentukan pahalabalasan sebagai hasil perbuatannya. Sedangkan menurut Hamzah B. Uno ada beberapa peranan penting dari motivasi dalam belajar dan pembelajaran, antara lain dalam a 57 Alisuf Sabri, Psikologi Pendidikan, Jakarta: Pedoman Ilmu Jaya, 1996, Cet. ke 2, h. 86. menentukan hal-hal yang dapat dijadikan penguat belajar, b memperjelas tujuan belajar yang hendak dicapai, c menentukan ragam kendali terhadap rangsangan belajar, d menentukan ketekunan belajar. 1. Peran Motivasi dalam Menentukan Penguatan Belajar Motivasi dapat berperan dalam penguatan belajar apabila seorang anak yang belajar dihadapkan pada suatu masalah yang memerlukan pemecahan, dan hanya dapat dipecahkan berkat bantuan hal-hal yang pernah dilaluinya sebagai contoh, seorang anak memecahkan materi matematika dengan bantuan table logaritma. Tanpa bantuan table logaritma anak itu dapat menyelesaikan tugas matematika. Dalam kaitan itu, anak berusaha mencari buku matematika. Upaya untuk mencari table matematika merupakan peran motivasi yang dapat menimbulkan penguatan belajar. 2. Peran Motivasi dalam Memperjelas Tujuan Belajar Peran motivasi dalam memperjelas tujuan belajar erat kaitannya dengan kemaknaan belajar. Anak akan tertarik untuk belajar sesuatu, jika yang dipelajari itu sedikitnya sudah dapat diketahui atau dinikmati manfaatnya oleh si anak. Sebagai contoh, anak akan termotivasi belajar elektronik karena tujuan belajar elektronik itu dapat melahirkan kemampuan anak dalam bidang elektronika. Dalam suatu kesempatan misalnya, anak itu diminta untuk memperbaiki radio yang rusak, dan berkat pengalamannya dari bidang elektronika, maka radio tersebut menjadi baik setelah diperbaiki. Dari pengalaman itu, anak makin hari makin termotivasi untuk belajar, karena sedikit anak sudah mengetahui makna dari belajar itu. 3. Motivasi Menentukan Ketekunan Belajar Seorang anak yang telah termotivasi untuk belajar sesuatu, akan berusaha mempelajarinya dengan baik dan tekun, dengan harapan memperoleh hasil yang baik dalam hal itu, tampak bahwa motivasi anak untuk belajar menyebabkan seseorang tekun belajar. Sebaliknya, apabila seseorang kurang atau tidak memiliki motivasi untuk belajar, dia tidak akan tahan lama belajar. Dia mudah tergoda untuk mengerjakan hal lain dan bukan belajar. Itu berarti motivasi sangat berpengaruh terhadap ketahanan dan ketekunan belajar 58 .

C. Kerangka Berpikir