2. Pengertian Motivasi Belajar
Secara  etimologis  kata  motivasi  berasal  dari  kata  motif,  yang artinya  kemauan  atau  kehendak,  atau  bisa  juga  daya  upaya  yang
mendorong seseorang untuk melakukan sesuatu. Menurut Woodworth, motif terjadi menjadi dua bagian,motif-motif
pokok yang tidak dipelajari  unlearned motives, motif yang biasa dorongan  drive  dan  motif-motif  yang  dipelajari  learned
motives, motif yang disebabkan oleh kebutuhan-kebutuhan tubuh, seperti lapar, haus dan lainnya.
33
Motivasi  berasal  dari  kata  inggris  adalah  motivation  yang  berarti dorongan, penjelasan dan motivasi kata kerjanya adalah  to  motivate  yang
berate  mendorong,  menyebabkan  dan  merangsang:  motive  sendiri  berarti alasan,  sebab  dan  daya  penggerak.
34
Motif  adalah  daya  dalam  diri seseorang  menyebabkan  kesiapannya  untuk  memulai  serangkaian  tingkah
laku atau perbuatan.
35
Menurut  kamus  bahasa  Indonesia  Motivasi  adalah  dorongan  yang timbul  pada  seseorang  secara  sadar  atau  tidak  sadar  untuk  melakukan
suatu tindakan dengan suatu tujuan tertentu.
36
Dalam  membahas  tentang  motivasi,  sering  kita  menemukan beberapa  istilah  yang  mengandung  relevansi  dengan  motivasi.  Diantara
istilah  yang dimaksudkan adalah motif, kebutuhan, dorongan dan instink. Motivasi adalah suatu konstruk construck terjadinya tingkah laku.
33
M.N. Purwanto, Psikologi Pendidikan, Bandung: Rosda Karya, 1994, h. 62.
34
John. M. Echol,  Hasan  Shadily,  Kamus Inggris Indonesia Jakarta: PT.  Gramedia, 1996, Cet. ke 3, h. 386.
35
Moh. Uzer Usman, Menjadi Guru Profesional, Jakarta: PT. Rosda Karya, 1992, Cet. ke 4, h. 24.
36
Departemen  Pendidikan  dan  Kebudayaan,  Kamus  Besar  Bahasa  Indonesia,  Jakarta: PT. Balai Pustaka, 1995, h. 666.
Motif,dipakai  untuk  menunjukkan  keadaan  dalam  diri  seseorang yang  berasal  dari  akibat  suatu  kebutuhan.  Motif  sebagai  pendorong  yang
tidak  berdiri  sendiri,  tetapi  saling  kait  mengait  dengan  faktor-faktor  lain. Hal-hal  yang  mempengaruhi  motif  adalah  motivasi.  Kalau  orang  ingin
mengetahui mengapa orang berbuat dan berperilaku kea rah sesuatu seperti yang  dikerjakan,  maka  orang  tersebut  akan  terkait  dengan  motivasi  atau
perilaku  yang termotivasi. Motif yang kadang disebut juga motivasi  yang mengaktifkan dan membangkitkan perilaku  yang  tertuju pada pemenuhan
kebutuhan.  Motivasi  merupakan  keadaan  dalam  diri  individu  atau organisme  yang  mendorong  perilaku  ke  arah  tujuan.  Oleh  karena  itu,
motivasi  mempunyai  3  tiga  aspek,  yaitu:  1  Keadaan  terdorong  dalam diri  organisme,  yaitu  kesiapan  bergerak  karena  kebutuhan,  misalnya
kebutuhan  jasmani,  karena  keadaan  lingkungan  atau  karena  keadaan mental  seperti  berpikir  dan  ingatan.  2  Perilaku  yang  timbul  dan  terarah
karena  keadaan.  3  Tujuan  goal  yang  dituju  oleh  perilaku  tersebut. Kebutuhan,  dipakai  untuk  menjelaskan  adanya  kekurangan  yang  pokok
pada  tubuh  atau  tuntutan  yang  lebih  dipelajari  atau  gabungan  antara andanya  kekurangan  yang  pokok  pada  tubuh  dan  tuntutan  yang  lebih
dipelajari.  Dorongan  drive,  motif  yang  muncul  untuk  memenuhi kebutuhan  dasar,  seperti  makan  dan  minum.  Instink,  kadang-kadang
dipergunakan  untuk  memberikan  gambaran  tentang  kebutuhan  fisik  dan
untuk  menggambarkan  perilaku  rumit  yang  pada  dasarnya  warisan keturunan.
37
McDonald  memberikan  sebuah  definisi  tentang  motivasi  sebagai suatu  perubahan  tenaga  di  dalam  diri  atau  peribadi  seseorang  yang  di
tandai  oleh  dorongan  efektif  dan  reaksi-reaksi  dalam  usaha  mencapai tujuan.
38
James  O.  Whittaker  memberikan  pengertian  secara  umum mengenai  penggunaan  istilah  “motivation”  di  bidang  psikologi.  Ia
mengatakan,  bahwa  motivasi  adalah  kondisi-kondisi  atau  keadaan  yang mengaktifkan  atau  memberi  dorongan  kepada  makhluk  untuk  bertingkah
laku mencapai tujuan yang ditimbulkan oleh motivasi tersebut. Thorndike  yang  terkenai  dengan  pandangannya  tentang  belajar
sebagai  proses  “trial-and-error”.  Ia  mengatakan,  bahwa  belajar  dengan “trial-and-error”  itu  dimulai  dengan  adanya  beberapa  motif  yang
mendorong keaktifan. Dengan demikian, untuk  mengaktifkan anak dalam belajar diperlukan motivasi.
Menurut  Ghuthrie,  dalam  buku  Wasty  Soemanto,  pengertian motivasi  hanyalah  menimbulkan  variasi  respons  pada  individu,  dan  bila
dihubungkan  dengan  hasil  belajar,  motivasi  tersebut  bukan  instrument dalam belajar.
37
Zikri Neni Iska, Psikologi Pengantar Pemahaman Diri dan Lingkungan, Jakarta: Kizi Brother’s, 2006, h. 39.
38
Wasty Soemanto, Psikologi Pendidikan, Jakarta: PT Rineka Cipta, 2006, Cet. ke-5, h. 203.
Pada  dasarnya,  motivasi  memiliki  dua  elemen  menurut  Wasty Soemanto  yaitu  elemen  dalam  inner  component  dan  elemen  luar  outer
component adalah: a
Elemen Dalam  inner component Elemen dalam ini berupa perubahan  yang terjadi di  dalam diri
seseorang,  berupa  keadaan  tidak  puas,  atau  ketegangan psikologis. Rasa tidak puas atau ketegangan psikologis ini bisa
timbul  oleh  karena  keinginan-keinginan  untuk  memperoleh penghargaan,  pengakuan  serta  berbagai  macam  kebutuhan
lainnya.
b Elemen Luar  outer component
Elemen  luar  dari  motivasi  adalah  tujuan  yang  ingin  dicapai oleh seseorang. Tujuan itu sendiri berada di luar diri seseorang
itu,  namun  mengarahkan  tingkah  laku  orang  itu  untuk mencapainya.  Seseorang  yang  diasumsikan  mempunyai
kebutuhan  akan  penghargaan  dan  pengakuan,  maka  timbullah tujuan untuk memenuhi kebutuhan tersebut.
39
Motivasi  yang  oleh  Eysenck  dan  kawan-kawan  dirumuskan sebagai  suatu  proses  yang  menentukan  suatu  kegiatan,  intensitas,
konsisten, serta arah umum dari tingkah laku manusia, merupakan konsep yang rumit dan berkaitan dengan konsep-konsep yang lain seperti: minat,
konsep diri, sikap dan sebagainya.
40
Melayu.  Sp  Hasibuan,  mengungkapkan  bahwa  motivasi  adalah pemberian  daya  penggerak  yang  menciptakan  kegairahan  dalam  bekerja
seseorang, agar mereka mau bekerja sama. Bekerja efektif dan terintegrasi dengan segala daya upaya untuk mencapai kepuasan.
39
Wasty Soemanto, Psikologi Pendidikan . . . h. 207.
40
Slameto,  Belajar  dan  Faktor  yang  Mempengaruhinya,  Jakarta:  Rineka  Cipta,  2003, Cet. ke-3, h. 170.
Dimyati  dan  Mudjiono,  mengemukakan  bahwa  ada  tiga kemampuan  utama  dalam  memotivasi  yaitu:  kebutuhan,  dorongan,  dan
tujuan.  Kebutuhan  terjadi  bila  individu  merasa  ada  ketidakseimbangan antara  apa  yang  ia  miliki  dan  yang  ia  harapkan.  Dorongan  merupakan
kekuatan  mental  untuk  melakukan  kegiatan  dalam  rangka  memenuhi harapan.  Dorongan  merupakan  kekuatan  mental  yang  berorientasi  pada
pemenuhan  harapan  atau  pencapaian  tujuan.  Dorongan  yang  berorientasi pada tujuan tersebut merupakan inti motivasi. Sedangkan tujuan adalah hal
yang  ingin  dicapai  oleh  seorang  individu.  Tujuan  tersebut  mengarahkan perilaku dalam hal ini perilaku belajar.
41
Motivasi  seseorang  untuk  berhasil,  lebih  kuat,  dibandingkan motivasi  untuk  tidak  gagal.  Hal  ini  dikarenakan  orang  yang  termotivasi
akan  selalu  merencanakan  dan  memperinci  segala  kesulitan  yang  akan dihadapinya dengan matang dan seksama, agar dapat berhasil. Moh. Uzer
Usman berpendapat bahwa Motivasi adalah: “Suatu proses untuk menggiatkan motif-motif menjadi perubahan
atau tingkah laku untuk memenuhi kebutuhan dan mencapai tujuan atau  keadaan  dan  kesiapan  dalam  diri  individu  yang  mendorong
tingkah lakunya untuk berbuat sesuatu mencapai tujuan tertentu”.
42
Pendapat  tersebut  diatas  mengandung  pengertian  bahwa  motivasi
yaitu  memacu  kegiatan-kegiatan  setiap  orang,  mengarahkannya  untuk berbuat  dan  bertindak  dengan  spontanitas.  Dapat  menyalurkan  tingkah
laku, artinya bahwa dengan motivasi seseorang dapat menciptakan suasana
41
Dimyati dan Mudjiono, Belajar dan Pembelajaran, Jakarta: Rineka Cipta, 2009, Cet. ke-4, h. 80.
42
Moh. Uzer Usman, Menjadi Guru Profesional, Bandung: Remaja Rosdakarya, 1998, h. 28.
dan  kondisi  berkaitan  dengan  tercapainya  tujuan  yang  telah  disepakati. Motivasi dapat berfungsi sebagai penjaga dan penopang tingkah laku, dan
berorientasi pada tujuan. Motivasi  sebagai  kebutuhan  setiap  individu  dapat  menggerakkan
semua  potensi  baik,  semangat  belajar  maupun  sumber  daya  lainnya. Motivasi  dari  segi  aktivitas  berfungsi  sebagai  usaha  positif  untuk
menggerakkan  daya  dan  potensi  serta  semangat  belajar  secara  produktif. Motivasi  dapat  mengarahkan  setiap  individu  sehingga  dapat  berhasil
dalam mencapai tujuan yang telah di tetapkan sebelumnya. Sedangkan menurut Mustaqim dan Abdul Wahib b
ahwa: “Motivasi ialah  seni  yang  merangsang  perhatian  pada  murid  apabila  tidak
mempunyai  perhatian,  atau  yang  belum  dirasakan  oleh  murid  atau menyempurnakan  perhatian  yang  sudah  ada  supaya  menjadi  perbuatan
yang  dikehendaki  masyarakat.  Motivasi  dalam  belajar  mengandung: membangkitkan,  memberi  kekuatan  dan  memberi  arah  pada  tingkah  laku
yang diinginkan”.
43
Maka  motivasi  merupakan  suatu  tindakan  yang  mendorong seseorang  melakukan  sesuatu,  seperti  dorongan  untuk  bekerja,  dorongan
untuk  shalat,  dorongan  untuk  makan  dan  minum,serta  dorongan  untuk belajar.  Dorongan  untuk  belajar  meruapakan  suatu  hal  yang  perlu
dilaksanakan  terutama  dorongan  yang  datang  dari  luar  siswa,  selain dorongan  dari  dalam  diri  siswa.  Sebab  motivasi  belajar  merupakan
43
Mustaqim dan Abdul Wahib, Psikologi Pendidikan, Jakarta: PT. Rineka Cipta, 2010, Cet. ke 2, h. 66.
dorongan bagi tiap individu, untuk lebih meningkatkan kemampuan setiap individu untuk mau belajar.
Sedangkan  menurut  Ngalim  motivasi  adalah  pendorong  suatu usaha  yang  disadati  untuk  mempengaruhi  tingkah  laku  seseorang  agar
dapat  tergerak  hatinya  untuk  bertindak  melakukan  sesuatu  sehingga mencapai  hasil  atau  tujuan  tertentu.
44
Dengan  demikian  jelaslah  bahwa untuk meraih suatu prestasi dalam belajar perlu adanya motivasi baik dari
dalam diri siswa, maupun dari lingkungan disekitarnya termasuk motivasi yang diberikan oleh guru maupun orang tua.
3. Jenis-jenis Motivasi