Latar Belakang Masalah Peranan bimbingan orang tua dalam memotivasi belajar siswa di SMP Islam Parung Bogor

1 BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Pendidikan merupakan proses mendidik dan menuntun anak didik untuk mencapai tujuan tertentu dalam wujud perubahan-perubahan positif dalam diri anak. Perubahan yang dimaksud merupakan bagian proses kedewasaan yang berlangsung secara terus menerus, yang pada akhirnya berwujud kedewasaan pada anak. Dalam Undang-Undang No. 20 Tahun 2003 pasal 3 pendidikan bertujuan untuk mencerdaskan kehidupan bangsa, sekaligus meningkatkan harkat dan martabat manusia. Selain itu pendidikan diharapkan dapat meningkatkan kehidupan manusia kearah yang sempurna. Sehingga pendidikan berfungsi mengembangkan kemampuan dan membentuk watak serta peradaban bangsa yang bermatabat dalam rangka mencerdaskan kehidupan bangsa, bertujuan untuk berkembangnya potensi peserta didik agar menjadi manusia yang beriman dan betaqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif, mandiri dan menjadi warga negara yang demoktaris secara bertanggung jawab. 1 1 Undang Undang RI No 20 Tahun 2003 tentang System Pendidikan Nasional Yogyakarta: Media Wacana Press, 2003, cet ke 3, h. 12. M. Ngalim Purwanto, menyatakan bahwa faktor-faktor yang mempengaruhi belajar dapat kita bedakan menjadi dua golongan yaitu faktor yang ada pada diri organisme itu sendiri atau disebut faktor individual dan faktor yang ada di luar individu atau yang disebut faktor sosial. Yang termasuk ke dalam faktor individual adalah faktor kematanganpertumbuhan, kecerdasan, latihan, motivasi dan faktor pribadi. Sedang yang termasuk faktor sosial adalah faktor keluargakeadaan rumah tangga, guru dan cara mengajarnya, alat-alat yang digunakan dalam belajar mengajar, lingkungan dan kesempatan yang tersedia, dan motivasi sosial 2 . Dari beberapa faktor tersebut di atas, orang tua dapat menempati kedudukan yang primer dan fundamental dalam memberikan motivasi kepada anak. Karena motivasi adalah dorongan yang timbul pada seseorang secara sadar atau tidak sadar untuk melakukan suatu tindakan dengan suatu tujuan tertentu. Jadi motivasi belajar siswa di sekolah dapat dipengaruhi dari beberapa faktor dorongan internal dari dalam diri siswa itu sendiri, maupun faktor eksternal yang mencakup: lingkungan tempat tinggal, lingkungan sekolah, maupun lingkungan keluarga. Karena perang keluarga khususnya orang tua mempunyai peranan utama dalam mendidik anak untuk mencapai prestasi belajar melalui motivasi yang diberikan orang tua. Dengan demikian terlihat betapa besarnya tanggung jawab orang tua terhadap anaknya karena menentukan pencapaian prestasi belajar siswa. Oleh 2 , M. Ngalim Purwanto, Psikologi Pendidikan, Bandung : Remaja Rosda Karya, 2004, h. 102 karena itu motivasi belajar siswa yang baik atau dapat dikatakan tinggi akan dapat menolong siswa meraih prestasi yang tinggi pula. Namun pada kenyataannya, tingkat motivasi belajar siswa di sekolah antara siswa yang satu dengan yang lain berbeda. Dikarenakan adanya pengaruh lingkungan keluarga dan lingkungan sekolah yang berbeda-beda pula. Kesadaran orang tua akan peran dan tanggung jawabnya selaku pendidik yang pertama dan utama dalam keluarga sangat diperlukan. Tanggung jawab orang tua terhadap anak tampil dalam bentuk bermacam- macam. Konteksnya dengan tanggung jawab orang tua dalam pendidikan, maka orang tua adalah pendidik yang pertama dan utama dalam keluarga. Namun yang kerap terjadi adalah orang tua saling melupakanmengabaikan peran dan fungsinya dalam membimbingmendidik anak, karena merasa cukup bahwa proses pendidikan anak hanya berlangsung di sekolah. Hal ini berdampak pada prestasi belajar siswa yang semakin menurun. Sebagaimana yang terjadi di SMP Islam Parung Bogor pada bulan Februari hingga Mei 2010, penulis mengadakan pengamatan melalui program PPKT Praktek Profesi Keguruan Terpadu selama periode itu, penulis menemukan permasalahan kurangnya motivasi belajar siswa dikarenakan kurangnya peranan bimbingan orang tua dalam memotivasi belajar anaknya. Karena sebagian orang tua memiliki kesibukannya masing-masing, contohnya tidak ada waktu untuk menemani anaknya ketika belajar, kurang adanya perhatian dari orang tua dalam membimbing belajar anaknya, tidak adanya disiplin yang diberikan orang tua kepada anaknya dan kurangnya dukungan yang diberikan orang tua kepada anaknya ketika sedang belajar. Maka hal tersebut sangat berpengaruh terhadap motivasi belajar siswa. 3 Masalah ini tentunya menarik untuk dilakukan penelitian. Untuk itu, penulis bermaksud akan melakukan penelitian terhadap masalah tersebut yang kemudian dberi judul “PERANAN BIMBINGAN ORANG TUA DALAM MEMOTIVASI BELAJAR SISWA STUDI PENELITIAN DI SMP ISLAM PARUNG BOGOR”

B. Identifikasi Masalah