makin hari makin termotivasi untuk belajar, karena sedikit anak sudah mengetahui makna dari belajar itu.
3. Motivasi Menentukan Ketekunan Belajar
Seorang anak yang telah termotivasi untuk belajar sesuatu, akan berusaha mempelajarinya dengan baik dan tekun, dengan harapan
memperoleh hasil yang baik dalam hal itu, tampak bahwa motivasi anak untuk belajar menyebabkan seseorang tekun belajar. Sebaliknya,
apabila seseorang kurang atau tidak memiliki motivasi untuk belajar, dia tidak akan tahan lama belajar. Dia mudah tergoda untuk
mengerjakan hal lain dan bukan belajar. Itu berarti motivasi sangat berpengaruh terhadap ketahanan dan ketekunan belajar
58
.
C. Kerangka Berpikir
Motivasi dalam pendidikan memegang peranan penting dan sebagai syarat mutlak dalam melakukan kegiatan yang berfungsi sebagai penggerak
dan akan memberikan kekuatan, sehingga anak akan melakukan dengan sebaik-baiknya agar tercapai tujuan yang diharapkan dengan baik.
Anak sebagai individu di tengah keluarga, selalu berhubungan dengan orang tuanya, ketidakberdayaan anak akan mengimplikasikan pula
ketergantungan kepada orang tuanya sebagai orang dewasa. Keadaan anak tidak berdaya. Keadaan anak yang tidak berdaya mengundang tanggung jawab
orang tua untuk melaksanakan kewajibannya, yaitu mendidik. Anak yang
58
Hamzah B. Uno, Teori Motivasi dan Pengukurannya . . . , h. 27-28.
berperan sebagai anak didik membutuhkan bimbingan dan pengarahan dari orang tuanya. Sikap dan tindakan orang tua memberikan stimulus dan
mempengaruhi terhadap perkembangan motivasi belajar anak. Orang tua sebagai pendidik informal dalam keluarga berfungsi untuk
mempengaruhi anak agar mencapai suatu tujuan dengan cara memberikan bimbingan terhadap anaknya yang berupa kasih sayang, perhatian, pujian,
pemberian situasi yang nyaman, memberi tauladan yang baik dan sebagainya agar terbentuk sesuatu yang positif terhadap perkembangan motivasi belajar
anak. Dengan bimbingan orang tua yang tinggi siswa akan lebih termotivasi
untuk selalu berusaha meningkatkan hasil belajarnya. Karena dengan hasil belajar yang tinggi mereka akan mudah melanjutkan ke kelas selanjutnya,
melanjutkan kesekolah favorit atau memperoleh pekerjaan yang memuaskan. Sehingga dapat diduga bahwa terdapat peranan bimbingan orang tua dalam
memotivasi belajar siswa.
BAB III METODOLOGI PENELITIAN
A. Tempat dan Waktu Penelitian
Penelitian ini dilakukan pada salah satu lembaga pendidikan menengah pertama di Parung, yaitu SMP Islam Parung Bogor Jln. Raya Parung No. 648
Parung 16330. Penelitian dilakukan selama 10 bulan pada bulan Oktober 2010 sampai Juli tahun 2011. Adapun jenis kegiatannya sebagai berikut:
Tabel 1
Jenis Kegiatan
No Jenis Kegiatan Okt Nov
Des Jan Feb Mar Apr Mei
Jun Jul
1 Pemilihan
judul 2
Konsultasi
50
3 Pendekatan ke
sekolah 4
Izin penelitian 5
Pengumpulan data
6 Analisis data
B. Metode Penelitian