Klasifikasi Kebakaran Bahaya Kebakaran 1. Identifikasi Bahaya Kebakaran

6.2.2 Klasifikasi Kebakaran

Bangunan gedung di PT. Senntrafood Indonusa termasuk bangunan rendah dengan tingkat bahaya sedang kelompok I, karena termasuk dalam jenis bangunan pabrik komponen alat-alat listrik dan juga aktivitas pabrik dan penggudangan yang merupakan jenis hunian yang mempunyai jumlah dan kemudahan terbakar sedang dan apabila terjadi kebakaran akan melepaskan panas yang sedang sehingga menjalarnya api sedang. Berdasarkan hasil identifikasi potensi bahaya kebakaran secara umum terdapat 4 empat jenis sumber bahaya yang dapat menyebabkan kebakaran di area pabrik PT. Sentrafood Indonusa dan tiap-tiap bangunan mempunyai klasifikasi bahaya kebakaran yang berbeda-beda yaitu aliran listrik, bahan-bahan mudah terbakar seperti kertas, kardus, karton, minyak dan kebakaran akibat gas-gas yang digunakan seperti gas oksigen, gas acetilin. Berdasarkan hal tersebut, maka pada PT. Sentrafood Indonusa terdapat 3 tiga jenis kelas kebakaran yang dapat terjadi yaitu kebakaran kelas A kebakaran akibat bahan padat kecuali logam, kebakaran kelas B kebakaran akibat bahan cair dan gas, dan kebakaran kelas C kebakaran pada listrik bertegangan tinggi. Pada PT. Sentrafood Indonusa terdapat bahan-bahan mudah terbakar yang digunakan dalam proses kerjanya seperti bahan bakar padat karton, kertas, plastik, potongan kabel, bahan cair minyak, bahan kimia cair, dan gas gas oksigen, gas acetilin serta bahan logam seperti alumunium yang dapat bereaksi dengan sumber panas seperti nyala api, energi listrik, temperatur tinggi dan udara yang mengandung oksigen dapat menimbulkan api sehingga terjadi kebakaran. Berdasarkan teori segitiga api, api dapat terbentuk jika terdapat keseimbangan antara 3 tiga unsur yang terdiri dari bahan bakar, oksigen dan panas. Apabila ketiga unsur tersebut berada dalam konsentrasi yang memenuhi syarat, timbullah reaksi oksidasi yang dikenal sebagai proses pembakaran. Pada PT. Sentrafood Indonusa mempunyai ketiga syarat diatas dalam proses produksinya, sehingga sangat rentan sekali untuk terjadinya kebakaran. Dinas pemadam kebakaran mengelompokkan ketiga unsur tersebut yaitu : 1. Panas : a. Sinar matahari b. Api terbuka, seperti percikan api pada proses pengelasan c.Energi mekanik seperti gesekan antara dua buah benda, benturan dua benda. d.Kompresi, seperti penempatan udara dan gas, pemipitan benda- benda padat seperti timbunan pada sampah e.Listrik elektrik seperti beban berlebih pada kabel listrik, peralatan listrik f. proses kimia. 2. Oksigen : Suatu api kebakaran bisa terjadi bila diperlukan sejumlah oksigen. Suplai oksigen dari kebanyakan kebakaran diperoleh dari lingkungan sekitarnya. 3.Bahan : Berdasarkan bentuk benda yang dapat terbakar dibagi menjadi 3 tiga golongan yaitu: benda padat, cair dan gas. Bahan bakar yang terdapat pada PT. Sentrafood Indonusa sebagai berikut : a. Padat : kertas, plastik, karton, kabel b. Cair : minyakoil, solar c. Gas : gas oksigen, gas carbondioksida. Berdasarkan teori, dua dari tiga elemen yang dibutuhkan untuk terjadinya api terdapat pada PT. Sentrafood Indonusa. Dua dari elemen tersebut diantaranya panas dan bahan bakar. Panas yang terdapat pada PT. Sentrafood Indonusa diperoleh dari mesin yang beroperasi terus-menerus saat proses produksi berlangsung yang dapat menyebabkan efek panas di PT. Sentrafood Indonusa. Elemen yang kedua yaitu bahan bakar, proses di PT. Sentrafood Indonusa memerlukan bahan bakar seperti minyak oil, solar dan lain-lain.

6.3 Sarana Proteksi Aktif