Tingkat Bahaya Kebakaran TINJAUAN PUSTAKA

d. Reaksi exothermal Panas akibat reaksi bahan kimia terutama akibat reaksi yang terjadi disamping mengeluarkan panas juga menghasilkan gas yang mudah terbakar seperti: reaksi batu karbit dengan air, reaksi bahan kimia yang peka terhadap asam. e. Gesekan mekanis Akibat gerakan secara mekanis seperti pada peralatan yang bergerak bila tidak diberi pelumasan secara teratur dapat menimbulka panas. Bunga api mekanis atau bram bubutan gerinda dapat menjadi sumber nyala bila kontak dengan bahan yang mudah terbakar. f. Loncatan bunga api listrik statis Akibat pengaruh mekanis pada bahan non konduktor akan dapat terjadi penimbunan elektron akumulasi listrik statis. Misalnya minyak adalah bahan non konduktor, bila minyak dialirkan melalui selang dengan tekanan tinggi, maka elektron akan tertimbun pada minyak tersebut, dan pada keadaan tertentu dapat menjadi loncatan elektron dan dapat menjadi sumber penyebab kebakaran.

2.4 Tingkat Bahaya Kebakaran

Menurut Perda DKI Jakarta No.03 tahun 1992, tingkat bahaya kebakaran dibagi menjadi beberapa jenis yaitu : 1. Bahaya kebakaran ringan adalah ancaman bahaya kebakaran yang mempunyai nilai dan kemudahan terbakar rendah dan apabila terjadi kebakaran melepaskan panas rendah, sehingga penyaluran api lambat. 2. Bahaya kebakaran sedang 1 adalah ancaman bahaya kebakaran yang mempunyai jumlah dan kemudahan terbakar sedang, penimbunan bahan yang mudah terbakar dengan tinggi tidak lebih dari 2,5 m dan apabila terjadi kebakaran melepaskan panas sedang, sehingga penjalaran api sedang. 3. Bahaya kebakaran sedang 2 adalah ancaman bahaya kebakaran yang mempunyai jumlah dan kemudahan terbakar sedang, penimbunan bahan yang mudah terbakar dengan titik tidak lebih dari 4 m dan apabila terjadi kebakaran melepaskan panah sedang, sehingga penjalaran api sedang 4. Bahaya kebakaran sedang 3 adalah ancaman bahaya kebakaran yang mempunyai jumlah dan kemudahan terbakar agak tinggi, sehingga penjalaran api agak cepat 5. Bahaya kebakaran berattinggi adalah ancaman bahaya kebakaran yang mempunyai nilai dan kemudahan terbakar 1 dan apabila terjadi kebakaran melepaskan panas tinggi. Kebakaran yang terjadi di bangunan pabrik industri, yaitu bangunan yang peruntukkannya dipakai untuk segala macam kegiatan kerja, produksi, tingkat bahanya dapat diklasifikasikan kedalam tingkat bahaya ringan, sedang I, sedang II, sedang III dan tinggi tergantung dari jenis produksinya. Berikut ini tabel yang menggambarkan tingkat bahaya kebakaran di bangunan pabrik industri. Tabel 2.1 Distribusi tingkat bahaya kebakaran di bangunan pabrik industri No Tingkat bahaya kebakaran Jenis bangunan 1 Bahaya ringan • Pabrik ubin • Pabrik konstruksi • Pabrik perakitan sepeda 2 Bahaya sedang I • Pabrik roti • Pabrik minuman • Pabrik susu • Pabrik meteran listrik dan komponen alat- alat listrik • Pabrik kaleng 3 Bahaya sedang II • Pabrik makanan ternak • Pabrik peleburan besi dan baja • Pabrik komponen kendaraan bermotor • Pabrik perakitan kendaraan bermotor • Pabrik keramik • Pabrik tekstil 4 Bahaya sedang III • Pabrik korek api • Pabrik thiner • Pabrik spirtus 5 Bahaya tinggi • Pabrik mesin atau bahan peledak • Pabrik pemintalan dan perajutan • Pabrik cat • Pabrik battery • Pabrik bahan kimia Sumber: Dinas kebakaran DKI jakarta

2.5. Dasar Hukum Pengawasan Penanggulangan Kebakaran dan Pencegahan Kebakaran