5.1.4 Hasil dan Analisa Data Titer Antibodi Mencit
Tabel 5.13 Titer Antibodi Mencit Setelah Dua Minggu Periode Perlakuan
Ulangan Kelompok
I II
III
1 5
6 9
2 8
6 6
3 5
10 8
4 8
6 6
5 8
7 6
6 7
8 7
Mean ± SD 6,83 ± 1,472
7,17 ± 1,602 7 ± 1,265
Keterangan : Kelompok I : kontrol negatif hanya diberi makan dan minum
Kelompok II : kontrol positif pemberian vaksin typhoid Kelompok III : pemberian kurma tahnik
Gambar 5.4 Grafik Rata – Rata Titer Antibodi Mencit Setelah Dua Minggu Periode
Perlakuan
Metode analisis yang digunakan adalah one – way ANOVA untuk
mengetahui apakah terdapat perbedaan yang signifikan jelas antara rata –
rata titer semua kelompok data, kemudian dilanjutkan dengan uji Post Hoc
6,83 7,17
7
6 6,2
6,4 6,6
6,8 7
7,2
Kelompok I kontrol negatif
Kelompok II kontrol positif
Kelompok III pemberian kurma tahnik
uji Tukey dan uji Bonferroni untuk mengetahui apakah terdapat perbedaan yang nyata signifikan antara masing
– masing kelompok data tersebut. Hasil analisis titer antibodi mencit dengan metode one
– way ANOVA dapat dilihat selengkapnya pada lampiran 7.
Analisis test of homonegeity of variance menghasilkan p value sebesar 0,828 p 0,05, yang berarti bahwa varian data dari ketiga
kelompok adalah sama sehingga data valid untuk dianalisis dengan uji ANOVA. Analisis one
– way ANOVA data titer antibodi mencit menghasilkan p value sebesar 0,924 p 0,05. Hasil ini menunjukkan
bahwa rata – rata titer antibodi mencit tidak berbeda nyata signifikan satu
sama lain. Post Hoc Test Tukey test dan Bonferroni test tidak dilanjutkan karena hasil analisis data rata
– rata titer antibodi mencit dengan metode uji one
– way ANOVA tidak menunjukkan perbedaan yang nyata signifikan.
5.1.5 Hasil dan Analisa Data Persentase Survival Rate Mencit
Tabel 5.14 Persentase Survival Rate Mencit Selama Satu Minggu Periode
Infeksi Bakteri Salmonella typhi
Kelompok Jumlah Mencit
yang Hidup Jumlah Mencit
yang Mati Waktu
Kematian Survival
Rate
I
4 2
Hari ke-1 dan hari ke-2
66,7 II
5 1
Hari ke-5 83
III 5
1 Hari ke-2
83
Keterangan : Kelompok I : kontrol negatif hanya diberi makan dan minum
Kelompok II : kontrol positif pemberian vaksin typhoid Kelompok III : pemberian kurma tahnik
Gambar 5.5 Grafik Survival Rate Mencit Selama Periode Infeksi Salmonella typhi
Data hasil pengamatan persentase survival rate dianalisis dengan metode Kaplan
– Meier menggunakan perangkat lunak SPSS 20.0 for Windows untuk mengetahui apakah terdapat perbedaan yang signifikan
antara persentase survival rate dari ketiga kelompok perlakuan. Hasil analisis persentase survival rate dengan metode Kaplan
– Meier dapat dilihat selengkapnya pada lampiran 8.
Tabel 5.15 Nilai Rata
– Rata Mean dan Nilai Tengah Median Survival Time Mencit
Kelompok
Rata - rata Nilai Tengah
Estimasi
Standar Error
Tingkat Kepercayaan 95
Estimasi
Standar Error
Tingkat Kepercayaan
95
Lower Bound
Upper Bound
Lower Bound
Upper Bound
I 5,167
1,065 3,079
7,254 -
- -
- II
6,667 0,304
6,07 7,263
- -
- -
III 6,167
0,761 4,676
7,658 -
- -
- 66,7
83 83
10 20
30 40
50 60
70 80
90 100
Kelompok I kontrol negatif
Kelompok II kontrol positif
Kelompok III pemberian kurma tahnik
Keterangan : Kelompok I : kontrol negatif hanya diberi makan dan minum
Kelompok II : kontrol positif pemberian vaksin typhoid Kelompok III : pemberian kurma tahnik
Tabel 5.16
Level Signifikansi Persentase Survival Rate Mencit Antar Kelompok Perlakuan
Metode Uji Chi-Square
df Signifikansi
Log Rank Mantel-Cox 0,817
2 0,665
Breslow Generalized Wilcoxon 0,995
2 0,608
Tarone-Ware 0,905
2 0,636
Gambar 5.6 Kurva Kaplan – Meier Persentase Survival Rate Mencit Selama Periode
Infeksi Salmonella typhi
Tabel means and medians for survival time tabel 5.15 menunjukkan kemampuan waktu bertahan hidup dari masing
– masing
kelompok. Dari tabel ini dapat dilihat bahwa kelompok II memiliki nilai rata
– rata survival time yang paling besar, sedangkan nilai rata – rata survival time yang paling kecil dimiliki oleh kelompok I, sehingga dapat
disimpulkan bahwa kelompok II memiliki kemampuan waktu bertahan hidup yang lebih lama melawan infeksi salmonella typhi dibandingkan
kelompok I dan kelompok III. Tabel 5.15 tidak dapat menunjukkan nilai tengah median karena tidak ada kelompok yang memiliki persentase
survival rate lebih kecil dari 50. Hasil analisa data pada tabel 5.16 menunjukkan bahwa tidak ada
perbedaan yang signifikan dari persentase survival rate mencit antar kelompok perlakuan p 0.05. Kurva Kaplan
– Meier pada gambar 5.6 menggambarkan persentase survival rate dan juga nilai survival time
masing – masing kelompok perlakuan. Dari kurva ini dapat dilihat bahwa
kelompok I memiliki persentase survival rate yang paling kecil, sedangkan kelompok II dan kelompok III memiliki persentase survival rate yang
sama hingga akhir pengamatan periode infeksi. Dari kurva ini juga dapat dilihat perbedaan antara kelompok II dan kelompok III terletak pada nilai
survival time. Kelompok II memiliki nilai survival time yang lebih baik dibandingkan kelompok III.
Dari hasil ini dapat disimpulkan bahwa kelompok II kontrol positif memiliki kemampuan hidup yang lebih lama dibandingkan
kelompok I kontrol negatif dan kelompok III pemberian kurma tahnik, namun persentase survival rate masing
– masing kelompok tidak menunjukkan perbedaan yang signifikan.
5.2 Pembahasan