2.3 Sistem Imun
2.3.1 Imunitas
Secara historis, kata immunity berasal dari kata latin immunitas yang artinya perlindungan dari tuntutan hukum yang diberikan kepada
senator romawi selama masa jabatan mereka. Immunity kekebalan berarti perlindungan dari penyakit, khususnya penyakit menular. Sel
– sel dan molekul
– molekul yang bertanggung jawab terhadap imunitas ini disebut dengan sistem imun, sementara bagaimana sel dan molekul tersebut
bekerja sama secara kolektif dalam merespon masuknya zat – zat asing
disebut dengan respon imun. Imunologi adalah ilmu yang mempelajari respon imun dalam arti luas serta peristiwa seluler dan molekuler yang
terjadi setelah masuknya mikroba dan zat asing lainnya yang menimbulkan respon imun tersebut.
Sistem imun
dapat dibagi
menjadi sistem
imun innatenaturalnonspesifik dan sistem imun adaptivedapatanspesifik yang
keduanya masing – masing memiliki respon imun yang khas Abbas et al.,
2012. Berikut ini adalah perbedaan dari sistem imun nonspesifik dan sistem imun spesifik serta gambarannya secara umum :
Tabel 2.5 Perbedaan secara umum sistem imun non-spesifik sistem
imun spesifik Abbas et al., 2012
Innate non-spesifik Adaptive spesifik
Spesifitas
Molekul yang terkait dengan mikroba tertentu dan molekul yang
dihasilkan dari sel inang yang rusak Mikrobial
dan non-
mikrobial antigen
Diversitas keragaman
Jumlah reseptor terbatas Reseptor sangat bervariasi
jumlahnya banyak,
terbentuk dari rekombinasi genetik dari gen reseptor
Memori Tidak ada
Ada, respon lebih cepat lebih besar pada infeksi
serupa berikutnya
sehingga perlindungan
lebih baik pada infeksi berulang
Nonreaktif terhadap self
Ya Ya
Barrier seluler dan kimia
- Kulit, epitel mukosa - Molekul antimikrobial
- Limfosit pada epitel - Antibodi yang
disekresikan pada permukaan epitel
Protein darah Komplemen dan yang lainnya
Antibodi
Sel
Fagosit makrofag, neutrofil, sel NK
Limfosit
2.3.2 Antigen dan Antibodi
Antigen adalah zat apapun yang secara spesifik berikatan dengan molekul antibodi atau reseptor sel T. Walaupun semua antigen dapat
dikenali oleh limfosit yang spesifik atau antibodi, tetapi hanya beberapa antigen saja yang mampu mengaktifasi limfosit. Molekul antigen yang
mampu menstimulasi respon imun ini disebut dengan immunogen Abbas et al., 2012.
Antibodi adalah protein tersirkulasi yang diproduksi oleh sel B di sumsum tulang belakang sebagai respon terhadap rangsangan imunogen
Abbas et al., 2012 ; Baratawidjaja dan Iris Renggaris, 2009. Antibodi mampu mengenali antigen yang berasal hampir dari setiap molekul
biologis, termasuk metabolit sekunder sederhana, gula, lipid, autacoid, dan hormon, serta makromolekul seperti karbohidrat, fosfolipid, asam nukleat,
dan protein. Hal ini berbanding terbalik dengan sel T yang lebih utama mengenali peptida Abbas et al., 2012.
Baratawidjaja dan Iris Renggaris 2009 menjelaskan bahwa ketika darah dibiarkan membeku maka akan meninggalkan serum yang
mengandung berbagai bahan larut tanpa sel. Bahan tersebut mengandung molekul antibodi yang disebut globulin yang sekarang dikenal sebagai
immunoglobulin. Dua ciri yang penting dari imunoglobulin Ig adalah spesifitas dan aktivitas biologiknya, sedangkan fungsi utamanya adalah
untuk mengikat antigen dan menghantarkannya ke sistem efektor pemusnahan. Ig dibentuk oleh sel plasma yang berasal dari proliferasi sel
B yang terjadi setelah kontak dengan antigen. Antibodi yang terbentuk secara spesifik akan mengikat antigen baru lainnya yang sejenis. Ada 5
jenis imunoglobulin, yaitu IgM, IgG, IgE, IgA, dan IgD. Berikut ini adalah kelas dan sifat dari kelima jenis imunoglobulin tersebut :
Tabel 2.6 Kelas dan sifat imunoglobulin Abbas et al., 2012 ; Baratawidjaja
dan Iris Renggaris, 2009
Sifat utama Fungsi
Ikatan sel
IgG
Paling banyak ditemukan dalam cairan tubuh
terutama ekstravaskular untuk memerangi
mikroorganisme dan toksinnya
Opsonisasi antibody-dependent
cell-mediated cytotoxicity
ADCC Aktivasi
komplemen Imunitas neonatal
Mononuklear, Limfosit,
Neutrofil, Trombosit
IgA
Ig utama dalam sekresi serumukosa untuk menjaga
permukaan luar tubuh Imunitas mukosal
Limfosit, Neutrofil
IgM
Merupakan aglutinator yang sangat efektif,
diproduksi dini pada respon imun, menjadi
pertahanan terdepan terhadap bakterimia
Aktivasi komplemen Naive B cell antigen
receptor Limfosit,
Reseptor sel B
IgD
Umumnya ditemukan pada permukaan limfosit
- Reseptor sel B
IgE
Pengerahan agen anti mikrobial, meningkat pada
infeksi parasit, berperan pada gejala alergi
Menimbulkan alergi, syok anafilaksis
Pertahanan terhadap parasit
Sel mast, Basofil,
Limfosit
2.3.3 Leukosit