Efektivitas Pemberian Kurma Tahnik Terhadap Persentase

5.2.3 Efektivitas Pemberian Kurma Tahnik Terhadap Persentase

Monosit Mencit Monosit berperan penting dalam imunitas non-spesifik, sel ini akan bergerak menuju jaringan yang mengalami trauma atau infeksi, kemudian akan berdiferensiasi menjadi makrofag yang berperan sebagai fagosit Abbas et al., 2012. Penurunan persentase monosit terjadi pada kelompok kontrol positif setelah satu hari, satu minggu, dan dua minggu pemberian vaksin. Siegrist 2008 menjelaskan bahwa terdapat tiga mekanisme efektor yang dipicu oleh vaksin, yaitu antibodi, sel T CD4 + , dan sel T CD8 + . Salah satu dari mekanisme efektor ini, yaitu antibodi memiliki fungsi opsonisasi pada bakteri Abbas et al., 2012. Opsonisasi yang dilakukan oleh antibodi melibatkan makrofag yang berfungsi untuk mengeliminasi bakteri antibodi meningkatkan clearance bakteri oleh makrofag. Makrofag merupakan hasil diferensiasi monosit pada jaringan dan dapat menjalankan fungsinya pada jaringan tersebut sampai berminggu – minggu, meningkatnya jumlah makrofag dalam jaringan dapat menyebabkan berkurangnya jumlah monosit dalam sirkulasi darah Abbas et al., 2012. Penurunan persentase monosit pada kelompok kontrol positif dapat terjadi karena respon imunitas yang melibatkan antibodi dan sel makrofag akibat pemberian vaksin. Penurunan persentase monosit juga terjadi pada kelompok pemberian kurma tahnik. Penurunan ini masih berada dalam range normal persentase monosit untuk mencit jantan, yaitu 0,639 - 5,93 The Jackson Laboratory, 2012. Fraser dan Tilyard 2008 menyatakan bahwa invasi masif dari infeksi bakteri dapat menurunkan jumlah monosit, namun hal ini jarang terjadi, penurunan jumlah monosit tidak berpengaruh signifikan secara klinis jika hasil hitung diferensial leukosit yang lain berjumlah normal. Menurut Abbas et al. 2012, inflamasi akut yang disebabkan oleh infeksi dan kerusakan jaringan dapat memancing monosit dalam sirkulasi darah bergerak dalam jumlah besar untuk datang ke jaringan yang rusak tersebut, kejadian ini juga dapat membuat jumlah monosit dalam sirkulasi menjadi berkurang. Selama periode perlakuan, resiko terjadinya infeksi pada mencit telah diusahakan seminimal mungkin dengan cara membalut luka bekas pengambilan darah pada ekor, menjaga kebersihan kandang, dan memberi makan serta minum yang teratur. Mekanisme penurunan persentase monosit selama periode perlakuan pemberian kurma tahnik masih belum jelas karena belum dapat ditemukan literatur yang tepat. Penurunan persentase monosit mungkin terjadi karena efek pemberian kurma tahnik atau terjadi karena penyebab yang lain. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa pemberian kurma tahnik dan pemberian vaksin menurunkan persentase monosit dalam sirkulasi darah.

5.2.4 Efektivitas Pemberian Kurma Tahnik Terhadap Persentase

Dokumen yang terkait

Dampak Stres terhadap Jumlah Total Leukosit dan Hitung Jenis Leukosit Darah Perifer pada Pengungsi Pasca banjir Bandang yang Menderita Penyakit Periodontal

0 6 12

Uji Imunomodulator Ekstrak Etanol Jinten Hitam (Nigella sativa L.) Terhadap Jumlah Total Leukosit, Persentase Limfosit, Persentase Monosit Dan Kadar Interleukin-1β Pada Mencit BALB/c

1 10 170

Uji imunomodulator polisakarida hasil ekstraksi dari jinten hitam (nigella sativa L.) terhadap total leukosit, jumlah limfosit dan monosit , serta interleukin-1β pada mencit BALB/C

2 34 119

PENGARUH CARA PEMBERIAN VAKSIN ND LIVE PADA BROILER TERHADAP TITER ANTIBODI, JUMLAH SEL DARAH MERAH DAN JUMLAH SEL DARAH PUTIH

0 9 63

PENGARUH CARA PEMBERIAN VAKSIN ND LIVE PADA BROILER TERHADAP TITER ANTIBODI, JUMLAH SEL DARAH MERAH DAN JUMLAH SEL DARAH PUTIH

2 28 58

PENGARUH DOSIS VAKSIN NEWCASTLE DISEASE INAKTIF PADA ITIK BETINA TERHADAP JUMLAH SEL DARAH PUTIH DAN TITER ANTIBODI

0 6 53

Pengaruh Pemberian Kangkung dan Vitamin C tehadap Jumlah Leukosit, Rasio Heterofil/Limfosit dan Pertambahan Bobot BAdan Mandalung

0 6 53

Pengaruh Pemberian Protein Ransum Terhadap Jumlah Sel Limfosit pada Tikus Percobaan

1 6 12

PENGARUH EKSTRAK DAUN SIRIH (Piper betle Linn) TERHADAP JUMLAH LEUKOSIT DAN LIMFOSIT PADA MENCIT Balb/C YANG DIINFEKSI Klebsiella pneumoniae

1 4 70

PENGARUH PEMBERIAN EKSTRAK DAUN LAMTORO (Leucaena leucocephala) TERHADAP AKTIVITAS, KAPASITAS MAKROFAG DAN JUMLAH SEL LEUKOSIT, LIMFOSIT, NEUTROFIL PADA MENCIT JANTAN GALUR BALBc SKRIPSI

0 0 16