Patogenesis Kanker Serviks Kanker Serviks
pengobatan terbaik, yang kedua, jika pengobatan dengan cara pembedahan pengangkatan jaringan, maka diperlukan penilaian untuk
memverifikasi keberhasilan pembedahan Gomez Santos, 2007. Sistem yang umumnya digunakan untuk pembagian stadium
kanker serviks adalah sistem yang diperkenalkan oleh International Federation of Gynecology and Obstetrics FIGO. Pada sistem ini,
angka romawi O sampai IV menggambarkan stadium kanker Subagja, 2014. Penyakit pra kanker, setiap tahap kanker utama dari
I sampai IV, dan subdivisi dari setiap stadium dapat dilihat dari tabel berikut:
Tabel 2.1 Stadium Kanker Serviks menurut FIGO 2000
Stadium Definisi
Stadium O
Ini adalah stadium penyakit pra kanker, yaitu lesi kecil terbatas pada lapisan superficial epitel dari leher rahim yang menyerupai kulit.
Lesi tersebut juga disebut karsinoma in situ atau neoplasia intraepitel serviks CIN. CIN grade 1 sampai 3 dibedakan dari
apakah lesi terbatas pada lapisan basal dari epitel permukaan serviks CIN1, mencapai ke dalam lapisan tengah CIN2 atau meluas ke
lapisan di atasnya CIN3.
Stadium I Merupakan tahap pertama dari kanker invasif, bahkan ketika belum
terlihat makroskopik
tetapi terbukti
dengan pemeriksaan
laboratorium biopsi mikroskopik yang terlihat bahwa sel kanker tumbuh hingga stroma, yaitu jaringan dibawah lapisan superfisial
serviks. Pelebaran lesi tidak melampaui serviks, yaitu tidak melibatkan vagina atau parametria. Tergantung pada dimensi lesi
dan visibilitas makroskopik yaitu visibilitas setelah pemeriksan dengan mata telanjang, salah satu hal yang membedakan dengan
sub stadium yang lain. Stadium IA
Kanker invasif mikroskopik yang mana tidak terlihat makroskopik dan telah tumbuh kurang dari
5 mm ke dalam stroma dan lebarnya kurang dari 7 mm.
Stadium IA1
Invasi stroma yang kedalamannya kurang dari 3 mm dan penyebaran
lateral kurang dari 7 mm.
Stadium IA2
Invasi stroma dengan kedalaman antara 3 sampai 5 dan penyebaran
lateral kurang dari 7 mm.
Stadium IB
Kanker terlihat makroskopik atau kanker invasif mikroskopik yang ukurannya lebih besar dari
stadium IA2. Stadium
IB1
Diameter terbesar lesi kurang dari 4 cm.
Stadium IB2
Diameter terbesar lesi lebih dari 4 cm.
Stadium II
Kanker memperluas diri hingga ke dalam jaringan luar uterus, tetapi tidak sampai tulang panggul atau sepertiga bagian bawah vagina.
Stadium IIA
Terlihat makroskopik terlihat dengan mata telanjang kanker meluas hingga luar serviks, tanpa
ekstensi ke dalam parametria. Stadium
IIA1
Lesi terlihat makroskopik dengan diameter terbesar kurang dari 4 cm
Stadium IIA2
Lesi terlihat makroskopik dengan diameter terbesar lebih dari 4 cm
Stadium IIB
Kanker terlihat makroskopik dengan ekstensi ke dalam parametria
Stadium III
Kanker meluas hingga ke sisi dinding pelvis, tulang dan atau sepertiga bagian bawah vagina dan atau menekan kedua ureter.
Stadium IIIA
Tidak ada ekstensi ke dalam sisi dinding pelvis, tetapi melibatkan sepertiga bagian bawah vagina.
Stadium IIIB
Kanker meluas hingga dinding panggul dan atau menekan satu atau kedua ureter.
Stadium IV
Metastasis kanker tingkat lanjut. Stadium
IVA Menyerang organ panggul
yang berdekatan kandung kemih, rektum dan atau menyebar
hingga ke luar panggul, yaitu ke dalam perut atau selangkangan.
Stadium IVB
Metastasis jauh, misalnya ke paru-paru atau hati. Sumber : European Society for Medical Oncology, Cervical Cancer: a guide
for patients - Information based on ESMO Clinical Practice Guidelines
– v.2012.1
Gambar 2.1 Stadium kanker serviks menurut FIGO Sumber : Clamisao, Brenna, Lombardelli, Djahjah, Zeferino, 2007