Definisi Kanker Serviks Kanker Serviks

disebut dengan silent killer. Pada tahap pra kanker displasia sampai stadium I tidak ada keluhan sama sekali sehingga banyak perempuan yang tidak merasakan sama sekali. Biasanya, gejala baru muncul ketika sel serviks yang abnormal telah berubah menjadi ganas dan menyusup ke jaringan di sekitarnya. Pada saat itu akan timbul gejala- gejala berikut: a. Perdarahan vagina yang tidak normal, yaitu di luar masa menstruasi, setelah melakukan hubungan seksual atau dispareunia, dan setelah menopause. b. Menstruasi yang tidak normal, yaitu waktunya memanjang dan jumlahnya lebih banyak. c. Keputihan yang menetap dengan cairan yang encer, berwarna pink, cokelat, mengandung darah atau berwarna hitan serta berbau busuk. d. Nyeri pada perut bagian bawah Nurwijaya, Andrijono, Suheimi 2012. Pada stadium lanjut, biasanya akan timbul gejala-gejala berikut: a. Perdarahan post coitus setelah berhubungan seksual. b. Nafsu makan berkurang, berat badan menurun, dan cepat merasa lelah. c. Nyeri panggul dan tungkai. d. Vagina mengeluarkan urin atau feses bahkan terjadi patah tulang panggul. e. Tidak dapat buang air kecil terdapat sumbatan pada saluran kemih f. Nyeri punggung g. Salah satu kaki bengkak dikarenakan kanker yang menyumbat pembuluh limfe h. Batuk-batuk dikarenakan kanker telah menyebar hingga ke paru- paru Nurwijaya, Andrijono, Suheimi 2012

5. Patogenesis Kanker Serviks

Gomez dan Santos 2007 menyebutkan bahwa penularan HPV terutama melalui kulit ke kulit. Sel basal epitel skuamosa berlapis yang terinfeksi oleh HPV. Jenis sel lain relatif resisten terhadap HPV. Diasumsikan bahwa siklus replikasi HPV dimulai dengan masuknya virus ke dalam sel-sel dari lapisan basal dari epitel. Infeksi HPV pada lapisan basal menyebabkan abrasi ringan atau mikrotrauma pada epitel. Setalah masuk ke dalam sel inang, proses replikasi HPV terjadi di permukaan epitel. Pada lapisan basal, replikasi virus dianggap tidak produktif, dan virus melakukan replikasi episom secara perlahan dengan menggunakan mesin replikasi DNA inang untuk mensintesis DNA-nya rata-rata satu kali per siklus sel. Didalam keratinosit yang berbeda dari lapisan suprabasal epitel, virus beralih ke mode lingkaran-berputar dari replikasi DNA, membuat DNA bereplikasi dengan cepat, mensintesis protein kapsid, dan menyebabkan perakitan virus. 1. Biologi Molekuler

Dokumen yang terkait

Pengaruh Pengetahuan, Sikap, Kepercayaan dan Tradisi Wanita Usia Subur (WUS) terhadap Pemeriksaan Pap Smear dalam Upaya Deteksi Dini Kanker Serviks di RSUD dr. Pirngadi Medan Tahun 2011

4 70 88

Gambaran Tingkat Pengetahuan Wanita tentang Deteksi Dini Kanker Serviks dengan Pemeriksaan Pap Smear di Kelurahan Gedung Johor

0 68 75

Hubungan Tingkat Pengetahuan Ibu Tentang Kanker Serviks dengan Perilaku Ibu dalam Melakukan Tes Pap Smear Di Kelurahan Tugu Utara Pada Tahun 2013

0 9 79

PENGARUH PENDIDIKAN KESEHATAN TENTANG IVA DAN PAP-SMEAR Pengaruh Pendidikan Kesehatan Tentang Iva Dan Pap-Smear Terhadap Tingkat Pengetahuan Dan Sikap Wus Melalui Media Leaflet Berkalender Dalam Upaya Deteksi Dini Kanker Serviks Di Wilayah Kerja Puskesm

0 2 18

SKRIPSI Pengaruh Pendidikan Kesehatan Tentang Iva Dan Pap-Smear Terhadap Tingkat Pengetahuan Dan Sikap Wus Melalui Media Leaflet Berkalender Dalam Upaya Deteksi Dini Kanker Serviks Di Wilayah Kerja Puskesmas Manahan Kota Surakarta.

0 6 15

PENDAHULUAN Pengaruh Pendidikan Kesehatan Tentang Iva Dan Pap-Smear Terhadap Tingkat Pengetahuan Dan Sikap Wus Melalui Media Leaflet Berkalender Dalam Upaya Deteksi Dini Kanker Serviks Di Wilayah Kerja Puskesmas Manahan Kota Surakarta.

0 2 8

PEMERIKSAAN PAP SMEAR SEBAGAI UPAYA UNTUK DETEKSI DINI KANKER RAHIM.

0 0 11

Interpretasi Pap Smear Sebagai Deteksi Dini Kanker Serviks Di Rumah Sakit Immanuel Tahun 2009.

0 0 16

2017 02 16 KR CARA UTAMA CEGAH KANKER SERVIKS DETEKSI DINI DENGAN PAP SMEAR

0 0 1

GAMBARAN PENGETAHUAN IBU USIA 21 - 60 TAHUN TERHADAP UPAYA DETEKSI DINI KANKER SERVIKS DENGAN METODE PAP SMEAR DI DUSUN KARANG TENGAH IMOGIRI BANTUL YOGYAKARTA

0 0 11