Penatalaksanaan Kanker Serviks Kanker Serviks

digunakan untuk kelompok wanita yang mengalami kekambuhan Hoffman et al, 2012. Hysterectomy, seperti yang telah dijelaskan di atas, merupakan salah satu cara untuk pengobatan kanker serviks. Hoffman et al 2012 menyatakan bahwa terdapat tiga jenis operasi hysterectomy yang dibagi berdasarkan derajat reseksinya, yaitu: a. Simple Hysterectomy Type I Hysterectomy tipe 1 disebut juga extrafascial hysterectomy atau simple hysterectomy, membuang uterus dan serviks tetapi tidak mengharuskan pemotongan pada parametrium. Pilihan tipe ini biasanya adalah benigna ginekologi patologi, penyakit kanker serviks invasif, dan kanker serviks stadium IA1. b. Modified Radical Hysterectomy Type II Tipe ini membuang serviks, vagina bagian proksimal, dan jaringan parametrial dan paraserviks. Tipe ini digunakan untuk pasien kanker serviks dengan stadium IA1 setelah melakukan konisasi yang tidak memungkinkan lagi bila harus dilakukan konisasi ulang. c. Radical Hysterectomy Type III Tipe hysterectomy ini mengharuskan reseksi besar pada parametria. Ruang kosong pada bagian paravesikal dan pararektal dibuka. Arteri uterus diligasi di tempatnya semula dari arteri iliaka internal, dan semua jaringan sebelah medial direseksi. Eksisi parametrium diperpanjang ke dinding pelvis. Ureter sepenuhnya dibedah dari tempatnya, dan kandung kemih dan rektum dimobilisasi untuk memperluas pembuangan jaringan. Septum rektovaginal dibuka untuk meletakkan rektum jauh dari vagina, dan ligamen uterosakral diletakkan dekat dengan rektum.

8. Pencegahan Kanker Serviks

National Health Service NHS Inggris Raya 2013 menyebutkan tidak ada cara tunggal yang benar-benar dapat mencegah kanker serviks, tetapi ada beberapa hal yang dapat membantu mengurangi risiko, yaitu : a. Seks yang aman Sebagian besar kasus kanker serviks terkait dengan infeksi HPV. HPV dapat menyebar melalui hubungan seksual tanpa pengaman, sehingga pengaman atau kondom dapat membantu mengurangi risiko terkena kanker serviks. Risiko terkena infeksi HPV meningkat bila melakukan hubungan seksual di usia muda dan memiliki banyak pasangan seksual, meskipun perempuan yang hanya memiliki satu pasangan seksual juga dapat menderita kanker serviks. b. Melakukan deteksi dini Skrining atau deteksi dini kanker serviks adalah pengujian pra- kanker dan kanker pada wanita yang tidak memiliki gejala dan mungkin merasa sangat sehat. Ketika skrining mendeteksi lesi pra-kanker, kanker dapat dengan mudah diobati bila diketahui sedini mungkin. Skrining juga dapat mendeteksi kanker pada tahap awal dan memiliki potensi lebih tinggi untuk disembuhkan. Dikarenakan lesi pra-kanker memakan waktu bertahun-tahun untuk berkembang, skrining dianjurkan bagi setiap wanita mulai dari usia 30 sampai 49 tahun setidaknya sekali dalam seumur hidup dan idealnya lebih sering WHO, 2014. Beberapa cara untuk mendeteksi kanker serviks, antara lain : a Pap Smear Pap smear adalah tes untuk melakukan deteksi dini terhadap kanker serviks dengan pemeriksaan sitologi serviks. Metode ini dilakukan dengan cara mengerik atau mengambil sedikit sampel sel-sel serviks yang kemudian akan dianalisis di laboratorium Subagja, 2014. b IVA Inspeksi Visual dengan Asam Asetat Metode pemeriksaan ini dilakukan dengan cara melihat langsung serviks yang telah diolesi larutan asam asetat 3 sampai 5. Perubahan warna pada serviks dapat menunjukkan serviks normal yang berwarna merah homogen atau lesi prakanker yang berwarna seperti bercak-bercak putih Handayani, Suharmiati, Ayuningtyas, 2012. c ThinPrep Pap Test Metode ini adalah metode berbasis cairan. Metode thin prep memeriksa secara keseluruhan bagian serviks. Sampel yang diambil dari serviks dimasukkan ke dalam botolvial yang berisi cairan kemudian dibawa ke laboratorium untuk pemeriksaan lebih lanjut Subagja, 2014. d Kolposkopi Pemeriksaan ini menggunakan mikroskop dengan pembesaran rendah sekitar 40 kali. Tujuannya untuk mengenal perubahan pada pembuluh darah dan jaringan tertentu. Diperlukan keahlian khusus dalam mempergunakan alat dan menginterpretasikan perubahan tertentu pada jaringan. Dapat dipakai sebagai penuntun untuk mengambil jaringan bahan pemeriksaan patologi anatomi sehingga lebih jelas Manuaba, Manuaba, Manuaba, 2009. e Tes Schiller Tes ini dilakukan dengan cara mengolesi serviks dengan larutan iodium. Sel yang sehat akan berubah warna menjadi cokelat, sedangkan sel yang tidak normal warnanya menjadi putih atau kuning Subagja, 2014. f Biopsi Serviks Biopsi serviks adalah tindakan untuk mengambil sedikit jaringan serviks yang dicurigai kanker. Tujuannya adalah unutk mendiagnosis keganasan danatau mengetahui jenis histopatologik kanker serviks Aziz, Witjaksono, Rasjidi, 2008. g Pemeriksaan Panggul Pemeriksaan panggul terdiri dari pemeriksaan menggunakan spekulum dan dengan melakukan vaginal toucher atau pemeriksaan bimanual. Inspeksi spekulum secara makroskopik dilakukan dengan teliti menggunakan cahaya yang adekuat. Sedapat mungkin harus dihindari penghilangan lendir serviks dan tidak ikut mengambil material sel yang mengalami ekskoriasi Velde, Bosman, Wagener, 1996. c. Vaksin Kanker Serviks Vaksin HPV terdiri dari dua macam yang dapat melindungi dari dua jenis virus yang menyebabkan kanker serviks, yaitu tipe 16 dan 18. Kedua vaksin bekerja dengan baik jika diberikan sebelum paparan HPV. Oleh karena itu, adalah lebih baik untuk melakukannya sebelum aktivitas seksual pertama. Program imunisasi ini diberikan kepada anak-anak ketika berusia 9 sampai 13 tahun karena pada usia inilah yang paling memungkinkan untuk mencegah kanker. Walaupun vaksin HPV secara signifikan dapat mengurangi risiko terkena kanker serviks, hal ini tidak menjamin bahwa tidak akan terkena kanker serviks. Orang yang telah diberi vaksin tetap harus melakukan skrining kanker serviks secara berkala WHO, 2014. d. Hindari merokok Tidak merokok dapat mengurangi kemungkinan terkena kanker serviks. Orang yang merokok kurang mampu untuk menyingkirkan infeksi HPV dari tubuh yang dapat berkembang menjadi kanker Subagja, 2014.

C. Papanicolaou Smear atau Pap Smear

1. Definisi Pap Smear

Pap smear atau Papanicolaou smear adalah mengambil atau mengelupas sel di endoserviks dan portio untuk mendeteksi adanya lesi preinvasif serta lesi invasif Watson et. al, 2012. Pap smear merupakan skrining kanker serviks. Sel serviks dikerok dari serviks, kamudian di poles di slide dan dianalisis menggunakan mikroskop untuk mendeteksi perubahan prakanker atau kanker pada serviks Jhpiego, 2005. Pap smear dapat mendeteksi adanya sel abnormal sebelum menjadi lesi prakanker atau kanker serviks sedini mungkin, terutama pada wanita yang telah aktif secara seksual ataupun yang telah divaksinasi. Dasarnya tes Pap smear ini mengambil sediaan dari epitel permukaan serviks yang mengelupas atau eksfoliasi dimana epitel permukaan serviks selalu mengalami regenerasi dan digantikan oleh lapisan epitel di bwahnya. Epitel yang eksfoliasi ini merupakan gambaran keadaan epitel dibawahnya. Sediaan ini kemudian diwarnai secara khusus dan dilihat di bawah mikroskop untuk diinterpretasi

Dokumen yang terkait

Pengaruh Pengetahuan, Sikap, Kepercayaan dan Tradisi Wanita Usia Subur (WUS) terhadap Pemeriksaan Pap Smear dalam Upaya Deteksi Dini Kanker Serviks di RSUD dr. Pirngadi Medan Tahun 2011

4 70 88

Gambaran Tingkat Pengetahuan Wanita tentang Deteksi Dini Kanker Serviks dengan Pemeriksaan Pap Smear di Kelurahan Gedung Johor

0 68 75

Hubungan Tingkat Pengetahuan Ibu Tentang Kanker Serviks dengan Perilaku Ibu dalam Melakukan Tes Pap Smear Di Kelurahan Tugu Utara Pada Tahun 2013

0 9 79

PENGARUH PENDIDIKAN KESEHATAN TENTANG IVA DAN PAP-SMEAR Pengaruh Pendidikan Kesehatan Tentang Iva Dan Pap-Smear Terhadap Tingkat Pengetahuan Dan Sikap Wus Melalui Media Leaflet Berkalender Dalam Upaya Deteksi Dini Kanker Serviks Di Wilayah Kerja Puskesm

0 2 18

SKRIPSI Pengaruh Pendidikan Kesehatan Tentang Iva Dan Pap-Smear Terhadap Tingkat Pengetahuan Dan Sikap Wus Melalui Media Leaflet Berkalender Dalam Upaya Deteksi Dini Kanker Serviks Di Wilayah Kerja Puskesmas Manahan Kota Surakarta.

0 6 15

PENDAHULUAN Pengaruh Pendidikan Kesehatan Tentang Iva Dan Pap-Smear Terhadap Tingkat Pengetahuan Dan Sikap Wus Melalui Media Leaflet Berkalender Dalam Upaya Deteksi Dini Kanker Serviks Di Wilayah Kerja Puskesmas Manahan Kota Surakarta.

0 2 8

PEMERIKSAAN PAP SMEAR SEBAGAI UPAYA UNTUK DETEKSI DINI KANKER RAHIM.

0 0 11

Interpretasi Pap Smear Sebagai Deteksi Dini Kanker Serviks Di Rumah Sakit Immanuel Tahun 2009.

0 0 16

2017 02 16 KR CARA UTAMA CEGAH KANKER SERVIKS DETEKSI DINI DENGAN PAP SMEAR

0 0 1

GAMBARAN PENGETAHUAN IBU USIA 21 - 60 TAHUN TERHADAP UPAYA DETEKSI DINI KANKER SERVIKS DENGAN METODE PAP SMEAR DI DUSUN KARANG TENGAH IMOGIRI BANTUL YOGYAKARTA

0 0 11