Variabel Penelitian Definisi Operasional dan Indikator Penelitian

H : β = 0 Tidak terdapat pengaruh signifikan antara variabel metode dan media penyuluhan terhadap kesadaran lingkungan kelompok majelis taklim Nurul Falah. H 1 : β ≠ 0 Terdapat pengaruh signifikan antara variabel metode dan media penyuluhan terhadap kesadaran lingkungan kelompok majelis taklim Nurul Falah. Jika sig F 0,1 maka berarti tidak terdapat pengaruh yang signifikan antara variabel independen terhadap variabel dependen. Jika sig F 0,1 maka berarti terdapat pengaruh yang signifikan antara variabel independen terhadap variabel dependen. 16

5. Uji t-tes parsial

Uji parsial dengan uji t-tes ini bertujuan untuk mengetahui besarnya pengaruh masing-masing variabel independen secara individu parsial terhadap variabel dependen. Adapun nila i taraf signifikansinya sebesar α = 1 sampai dengan α = 10 . 17 Untuk melakukan uji hipotesis, ada beberapa ketentuan yang perlu diperhatikan, yaitu merumuskan hipotesis nol H dan harus disertai pula hipotesis alternatifnya H 1 seperti berikut ini: a Variabel metode penyuluhan X 1 H : β = 0 Tidak terdapat pengaruh signifikan antara variabel metode penyuluhan terhadap kesadaran lingkungan kelompok majelis taklim Nurul Falah. 16 Fred N.Kerlinger, Asas-asas Penelitian Behavioral, Yogyakarta: UGM Press, 2004, Cet. Ke-10, h.330-332 17 Ibid, h. 343-344 H 1 : β ≠ 0 Terdapat pengaruh signifikan antara variabel metode penyuluhan terhadap kesadaran lingkungan kelompok majelis taklim Nurul Falah. b Variabel media penyuluhan H : β = 0 Tidak terdapat pengaruh signifikan antara variabel media penyuluhan terhadap kesadaran lingkungan kelompok majelis taklim Nurul Falah. H 1 : β ≠ 0 Terdapat pengaruh signifikan antara variabel media penyuluhan terhadap kesadaran lingkungan kelompok majelis taklim Nurul Falah Jika sig t 0,1 maka berarti tidak terdapat pengaruh yang signifikan antara variabel independen terhadap variabel dependen. Jika sig t 0,1 maka berarti terdapat pengaruh yang signifikan antara variabel independen terhadap variabel dependen.

H. Instrumen Pengumpulan Data

Dalam membuat koesioner, teknik pengukurannya menggunakan skala likert dengan 5 kategori pilihan jawaban dan masing-masing kategori memiliki nilai tertentu, baik pernyataan favorable maupun unfavorable. Penggunaan skala likert dipilih agar memudahkan subyek penelitian. Adapun 5 kategori jawaban dalam Skala likert dapat dilihat pada tabel 4 di bawah ini sebagai berikut 18 : 18 Masri Singarimbun dan Sofian Effendi, Metode Penelitian Survai, Jakarta: LP3ES, 1995, Cet. Ke-2, h. 110-113 Tabel 4. Bobot nilai skala likert Kategori Pilihan Favorable Unfavorable Sangat SejutuSesuai SS 5 1 SetujuSesuai S 4 2 Cukup Setuju CS 3 3 Tidak SetujuSesuai TS 2 4 Sangat Tidak SetujuSesuai STS 1 5 Selanjutnya untuk mengetahui apakah instrumen tersebut tepat untuk melakukan pengukuran dan untuk mengukur konsistensi instrumen penelitian, maka dilakukan uji validitas dan uji reliabilitas instrumen.

a. Uji Validitas

19 Uji validitas berguna untuk mengukur ketepatan instrumen penelitian. Suatu instrumen dikatakan valid jika mempunyai validitas yang tinggi, sebaliknya instrumen yang kurang valid berarti validitasnya rendah. Pendekatan yang digunakan untuk uji validitas dalam penelitian ini adalah construct validity, yaitu untuk mengukur construct tertentu yang artinya apakah suatu instrumen mengukur construct sesuai yang diharapkan. Rumus yang digunakan untuk mengukur validitas instrumen penelitian ini adalah rumus korelasi Pearson Product Moment dan menggunakan program SPSS 21 for Windows. Adapun blue print untuk skala metode, media dan kesadaran lingkungan sebelum dilakukan uji coba validitas instrument terlihat pada tabel 5 dan 6 di bawah ini sebagai berikut: 19 Suharsimi Arikunto, Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktek, Jakarta: PT. Rineka Cipta, 2002, edisi revisi IV, h.328