pemakaian  bahan  baku  dan  cara  pengepakan  yang  semakin  beragam,  dan produk manufaktur yang semakin beragam pula.
55
D. Kerangka Berfikir
Kerangka berfikir dalam penelitian tentang ―pengaruh penyuluhan agama terhadap kesadaran lingkungan melalui pendirian bank sampah di Desa Ragajaya
Bogor ‖  ini,  berdasarkan  al-Qur‘an  surat  al-A‘raf  ayat  56  tentang  pentingnya
mengelola dan menjaga lingkungan hidup, surat al-Baqarah ayat 205 dan al-Qasas ayat 77 tentang ketidaksukaan Allah SWT terhadap kerusakan dan yang membuat
kerusakan di muka bumi. Selain  berpijak  pada  ayat  al-
Qur‘an  di  atas,  alur  pemikiran  lain  dalam penelitian  ini  berdasarkan  Undang-Undang  UU  Nomor  23  tahun  1997  tentang
pengelolaan  lingkungan  hidup  dan  Peraturan  Pemerintah  Nomor  81  tahun  2012 tentang  pengelolaan  sampah  serta  konsep-konsep  penyuluhan  agama  dan
kesadaran lingkungan. Selanjutnya  alur  pemikiran  yang  digunakan  dalam  penelitian  ―pengaruh
penyuluhan agama terhadap kesadaran lingkungan melalui pendirian bank sampah di  Desa  Ragajaya  Bogor
‖  ini  dapat  dilihat  dalam  gambar  1.  kerangka  berfikir penelitian di bawah ini sebagai berikut:
55
Juli  Soemirat  Slamet,  Kesehatan  Lingkungan,  Yogyakarta:  Gajah  Mada  University Press, 2007, Cet. Ke-7, h. 154
Metode Penyuluhan
Agama
Media Penyuluhan
Agama
Kesadaran Pengelolaan
Lingkungan
Gambar 1. Kerangka berfikir penelitian
Dalam  penerapan  metode  penyuluhan  agama  di  atas,  pertama  kali  tim pemberdayaanpenyuluhan  melakukan  penyadaran  pengelolaan  lingkungan
kelompok majelis taklim Nurul  Falah dengan metode atau cara ceramah,  diskusi kelompokFoccus  Group  Discussion  FGD  dan  demonstrasi  terplot  melalui
media  pengajian,  alat  peragaan  dan  pemanfaatan  sampah  kering.  Metode  dan media  ini  digunakan  dalam  menyampaikan  informasi  untuk  menambah
pengetahuan,  pemahaman  dan  kesadaran  kelompok  majelis  taklim  tentang pengelolaan lingkungan tempat tinggal sekitar.
Dalam  pelaksanaannya,  metode  dan  media  penyuluhan  di  atas  dilakukan secara  bersamaan  dan  saling  berhubungan  satu  dengan  yang  lainnya,  seperti
metode  ceramah  dengan  media  pengajian,  metode  diskusi  kelompokFoccus Group  Discussion  FGD  dengan  media  alat  peragaan  dan  metode  demonstrasi
terplot dengan media pemanfaatan sampah kering. Tujuan pemilihan metode dan media  penyuluhan  agama  di  atas  dikarenakan  untuk  memudahkan  penyebaran
informasi  kepada  khalayak  sasaran  dalam  hal  ini  ibu-ibu  majelis  taklim  Nurul Falah  yang  sudah  biasa  melakukannya  dan  dipilih  oleh  peneliti  untuk  diteliti,
-Ceramah -FGD
-Demplot
-Pengajian -Alat Peraga
-Sampah kering
-Tidak Tahu -Tahu  Perubahan
Kognitif -Mau  Perubahan Afektif
-Mampu  Perubahan Psikomotorik
karena ingin melihat dan menganalisis apakah terdapat pengaruh  yang signifikan dari  penggunaan  metode  dan  media  dalam  penyuluhan  agama  di  atas  untuk
kesadaran pengelolaan lingkungan ibu-ibu majelis taklim? Penggunaan  metode  dan  media  di  atas  akan  berpengaruh  signifikan
manakala  terdapat  perubahan  pengetahuan  kognitif,  perasaan  afektif  dan perilaku psikomorik ibu-ibu majelis taklim yang semula tidak tahu menjadi tahu
apa  yang harus dilakukan, mau melakukan dengan benar dan mampu melakukan dengan  menerapkan  kebiasaan  baru  secara  benar  dalam  mengelola  dan  menjaga
lingkungan tempat tinggal sekitar.
48
BAB III METODOLOGI PENELITIAN
A. Ruang Lingkup Penelitian
1.  Subyek dan Obyek Penelitian Subyek  dalam  penelitian  ini  adalah  sekelompok  orang  yang  dapat
memberikan  informasi  sesuai  dengan  objek  yang  diteliti,  yaitu  anggota kelompok  majelis  taklim  Nurul  Falah  Kabupaten  Bogor.  Sedangkan  objek
adalah keseluruhan permasalahan  yang dibicarakan dalam penelitian,
1
dalam hal  ini  adalah  penggunaan  metode  dan  media  dalam  kegiatan  penyuluhan
agama untuk kesadaran lingkungan melalui pendirian bank sampah. 2.  Tempat dan Waktu Penelitian
Lokasi  penelitian  ini  bertempat  di  Majelis  Taklim  Nurul  Falah  yang beralamat  di  Jl.  Kecubung  I  Citayam  Desa  Ragajaya  Kabupaten  Bogor  dan
dipilih secara sengaja dengan alasan:
a.  Bank  Sampah  Melati  Bersih  Majelis  Taklim  Nurul  Falah  didirikan  oleh Fakultas  Ilmu  Dakwah  dan  Ilmu  Komunikasi  FIDKOM  UIN  Syarif
Hidayatullah  Jakarta  hasil  kerjasama  dengan  Kementrian  Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak KPP  PA tahun 2013.
b.  Penjajakan dalam penyadaran pengelolaan lingkungan dan pendirian bank sampah  Melati  Bersih  Majelis  Taklim  Nurul  Falah  diawali  dengan
kegiatan penyuluhan agama. c.  Adanya keterbatasan waktu, biaya dan tenaga yang dimiliki peneliti.
1
Nyoman  Kutha  Ratna,  Metodologi  Penelitian  Kajian  Budaya  dan  Ilmu-Ilmu  Sosial Humaniora pada Umumnya, Yogyakarta: Pustaka Pelajar, 2010, h. 135
Adapun  waktu  penelitian  dalam  penulisan  skripsi  ini  dimulai  bulan  Mei sampai dengan Juli 2014.
B. Pendekatan dan Jenis Penelitian
Dalam penelitian ini, peneliti menggunakan pendekatan kuantitatif dengan jenis  penelitian  deskriptif  analisis.  Pendekatan  kuantitatif  dipilih  karena  dapat
menghasilkan  data  yang  akurat  setelah  penghitungan  tetap.
2
Secara  sederhana menurut  Nanang  Martono  pendekatan  kuantitatif  merupakan  pendekatan
penelitian  dengan  mengumpulkan  data  berupa  angka,  kemudian  diolah  dan dianalisis  untuk  mendapatkan  suatu  informasi  ilmiah  dibalik  angka-angka
tersebut.
3
Adapun jenis penelitian deskriptif analisis, yaitu penelitian yang bertujuan menuturkan  dan  menafsirkan  data  yang  berkenaan  dengan  fakta,  keadaan,
variabel,  dan  fenomena  yang  terjadi  saat  penelitian  berlangsung  dan  menyajikan apa  adanya.
4
Oleh  karena  itu,  dalam  penelitian  ini  peneliti  berusaha mendeskripsikan  secara  faktual,  akurat  dan  sistematis  apa  adanya  mengenai
penggunaan  metode  dan  media  penyuluhan  agama  untuk  peningkatan  kesadaran lingkungan  melalui  pendirian  bank  sampah  di  kelompok  majelis  taklim  Nurul
Falah Desa Ragajaya Kabupaten Bogor.
2
Syamsir Salam dan Jaenal  Aripin,  Metodologi Penelitian Sosial,  Jakarta: UIN Jakarta Press, 2006, Cet. Ke-1, h. 36
3
Nanang  Martono,  Metode  Penelitian  Kuantitatif  Analisis  Isi  dan  Data  Sekunder, Jakarta: PT. RajaGrafindo Persada, 2011, Cet. Ke-2, h. 20
4
M. Subana, Dasar-dasar Penelitian Ilmiah, Bandung: Pustaka Setia, 2005, Cet. Ke-2, h. 89
C. Populasi dan Sampel
Populasi  adalah  serumpun  atau  sekelompok  objek  yang  menjadi  sasaran penelitian.
5
Sesuai  judul  penelitian  di  atas,  maka  populasi  dalam  penelitian  ini adalah  seluruh  anggota  kelompok  majelis  taklim  Nurul  Falah  Desa  Ragajaya
Bogor sebanyak 50 orang. Sedangkan sampel adalah bagian dari kumpulan objek penelitian  populasi  yang  dipelajari  dan  diamati.
6
Adapun  sampel  dalam penelitian ini, yaitu anggota majelis taklim yang menjadi nasabah atau mengikuti
kegiatan bank sampah melati bersih.  Dalam penentuan
sampel, peneliti
menghendaki  tingkat  presisi  dengan  tingkat  kesalahan  margin  error  10  pada derajat kebenaran 90 berdasarkan pada rumus Slovin sebagai berikut
7
: n =       N___
Nd
2
+ 1 Keterangan:
n = Jumlah Sampel yang Dicari
N = Jumlah Populasi
d = Nilai Presisi 10
Berdasarkan rumus di atas, maka diperoleh jumlah sampel sebagai berikut: n =       N___    =  __    50____
Nd
2
+ 1        500,1
2
+ 1 =    50_             =     50_    = 33,33 dibulatkan menjadi 35
0,5+1                    1,5
Jadi sampel yang digunakan dalam penelitian ini adalah 35 responden.
5
Burhan  Bungin,  Metodologi  Penelitian  Kuantitatif,  Jakarta:  Prenada  Media  Group, 2010, h. 99
6
Jalaludin Rahmat,  Metode Penelitian Komunikasi,  Bandung: PT. Remaja Rosdakarya, 1994, h. 78
7
Bambang Prasetyo dan Lina Miftahul Jannah, Metode Penelitian Kuantitatif: Teori dan Aplikasinya, Jakarta: PT. RajaGrafindo Persada, 2006, h. 137