32
aspek kehidupannya secara utuh dari keseluruhan, baik sebagai makhluk pribadi, makhluk sebagai makhluk lainnya.
”Sesungguhnya seorang da’i membutuhkan pemahaman yang benar terhadap dakwah, metode yang baik dalam menyampaikannya dan
sungguh-sungguh dalam mentarbiyah para pengikutnya. Kegagalan salah satu dari ketiga hal tersebut akan mendatangkan bahaya besar bagi amal
Islami secara keseluruhan”. Oleh karena itu, seorang da’i harus mendekati mad’u benar-benar dimulai dari titik taraf pemahaman mad’u, bukan dari
titik pemahaman sang da’i. Kita melihat dewasa ini ada sebagian dari saudara kita yang
muklisin, tetapi sering kali kurang memperhatikan prinsip ini, seluruh perhatiannya dicurahkan untuk meluruskan aqidah umat dengan cara yang
membuat kebanyakan manusia lari dari padanya. Mereka berbicara kepada seseorang tanpa membedakan antara orang yang berpendidikan dengan
orang yang tidak sekolah dan lain sebagainya.
3. Tujuan Dakwah
Pada dasarnya dakwah dimaksudkan untuk mewujudkan kesejahteraan dan kebahagiaan sa’adah bagi umat manusia baik dalam
kehidupan mereka didunia maupun di akhirat kelak. Suatu kegiatan tidak akan bermakna apabila tidak ada arah tujuan
yang jelas. Maka tujuan dari dakwah adalah mengubah pandangan hidup seseorang, dari perubahan pandangan hidup ini akan berubah pola pikir
dan pola sikap, Allah SWT berfirman :
ْ ﻜْ ْﺤ ﺎ ْ آﺎ دْذا لْﻮ ﱠﺮ او ﷲا اْﻮ ْ ﺘْ ا اْﻮﻨ ا ﻦْﺬﱠا ﺎﻬ اﺂ
32
33
Artinya : Hai orang-orang yang beriman, perkenankanlah seruan dari Allah dan seruan dari Rosul, apabila Rasul menyeru kamu
kepada sesuatu yang memberi kehidupan kepada kamu”. Q.S.Al Anfal : 24
Adapun yang dimaksud dengan tujuan dakwah adalah sebagaimana yang dirumuskan oleh Abu A’la Maududi bahwa yang ingin
dicapai melalui dakwah Islam adalah, menghidupkan manusia baik daya observasinya, daya rasa, dan daya cipta, serta menghidupkan dhamir hati
nurani dan basyirah. M. Syafa’at Habib merinci tujuan dakwah Islamiyah itu sebagai
usaha untuk : a.
Membentuk masyarakat yang konstruktif menurut ajaran Islam; b.
Mengadakan koreksi terhadap situasi atau tindakan yang menyimpang dari ajaran agama;
c. Menembus hati nurani seseorang sebagai sarana untuk membentuk
masyarakat yang diridhai Allah; d.
Menjadikan manusia dari segala bentuk frustasi, kejahilan dan kebekuan pikiran.
32
Berdasarkan pendapat di atas jelaslah yang menjadi tujuan dakwah dalam berbagai bentuknya tidaklah lain dari suatu usaha yang dilakukan
menciptakan pribadi muslim yang mampu serta bertanggung jawab melaksanakan ajaran islam. Baik pribadi muslim itu telah mampu
32
Abu A’la Maududi, Petunjuk Untuk Juru Dakwah Terj, Media Dakwah, Jakarta 1982, h.4
33