1. Faktor Psikologis
a. Minat sebagian besar pemulung untuk mengikuti pengajian dan
mendalami ilmu agama; b.
Keseriusan sebagian besar pemulung dalam mengamalkan ilmu yang mereka dapat dari pengajian. Dalam kehidupan sehari-hari, ini terlihat
dari cara tutur sapa dan cara berpakaian yang lebih sopan dari sebelumnya.
2. Faktor Media dan Sarana
a. Kitab taklim yang dibagikan kepada setiap jamaah pemulung dalam
pengajian; b.
Musholla yang digunakan untuk mempraktekkan sholat baik sendiri ataupun berjamaah;
c. Tempat wudhu yang memadai;
d. Adanya papan tulis dan sekali-kali menggunakan video untuk
memperjelas suatu materi agar lebih mudah dipahami. 3.
Faktor sosial Ini terjadi karena beberapa hal :
a. Interaksi antara para pemulung dan kaum ibu jamaah pengajian yang
menguatkan tali silatuhrahmi; b.
Saling bertukar pikiran musyawarah memberikan pengetahuan mereka yang belum begitu memahami antara para pemulung dengan
ibu-ibu jamaah yang lebih memahami; c.
Tidak adanya diskriminasi antara pemulung dengan ibu-ibu jamaah pengajian dalam hal status sosial.
61
D. Harapan Pemulung tentang Kegiatan Majelis Taklim Al-Barkah dalam
Membina Ibadah
Pada prakteknya, keberadaan dan kegiatan pengajian Majelis Taklim Al-Barkah tentu harus memiliki makna dan harapan-harapan pemulung sesuai
dengan program-program yang telah dibuat oleh Majelis Taklim Al-Barkah itu sendiri, karena hal itu merupakan salah satu tanda di dalam majelis taklim
yang mana merupakan adanya sebuah demokrasi dan musyawarah yang sangat baik di dalamnya. Sepertinya halnya kegiatan Muhasabah, yang
berisikan pemberian tausyiah, shalat tahajud berjamaah dan melakukan dzikir serta muhasabah bersama-sama. Harapan yang ingin dicapai dari kegiatan ini
adalah untuk mendekatkan diri lagi kepada Allah SWT.
2
Kemudian bimbingan shalat yang dilakukan di Majelis Taklim Al-Barkah dibimbing
oleh KH. Nasir Thabroni, merupakan kegiatan yang sangat banyak memberikan harapan bagi para pemulung untuk meningkatkan pengamalan
ibadahnya, terutama yang paling penting adalah shalat. Kegiatan bimbingan ini pun mendapat respon yang sangat baik dari pemulung, karena sangat
penting dalam membantu pemulung yang belum mengerti dan memahami bagaimana pelaksanaan shalat yang baik.
Berdasarkan hasil lapangan, didapatkan tigapuluh persen harapan pemulung adalah untuk mendapatkan pahala dan keridhoan dari Allah SWT.,
dimana mereka sudah tentu bergaya hidup sebagai seorang pemulung dengan etika dan nilai-nilai Islam yang akan mendorong kepada keluarga tersebut
2
Ibu Maya, Atem, Abdul Jamaah Majelis Taklim Al-Barkah, Wawancara Pribadi, Bekasi, 4 April 2010
62
menjadi keluarga yang Islami. Harapan berikutnya yang didapatkan sebanyak tigapuluh persen pemulung berharap, bahwa pengajian di Majelis Taklim
Al-Barkah untuk membina ketaqwaan kepada Allah SWT
3
, duapuluh persen untuk perbaikan beribadah dan duapuluh persen lagi untuk pemahaman dan
pendalaman ilmu pengetahuan agama
4
. Jika semua harapan-harapan ini tercapai, maka terjadi korelasi positif,
dimana dengan pengetahuan agama yang bertambah dan semakin mendalam
akan mendorong muslimat tersebut lebih semangat dan lebih baik dalam beribadah
5
, mengamalkan perintah Allah dengan sungguh-sungguh, sehingga menjadikan muslimat bertaqwa dan mendapat ridha Allah SWT.
Tabel 1 Harapan Responden Mengikuti Pengajian
Harapan Responden Pahala dan
Keridhoan Allah SWT
Meningkatkan Ketaqwaan
Kepada Allah SWT
Perbaikan Beribadah
Pemahaman dan
Pendalaman Agama
∑ ∑ ∑ ∑ N= 10
3 30 3 30 2 20 2 20
E. Kesesuaian antara Kegiatan Majelis Taklim dengan Harapan Pemulung
Kesesuaian suatu kegiatan majelis taklim sangat tergantung bagaimana korelasi antara program yang ditawarkan atau dikelola dengan pelaksanaannya
jika terjadi kesesuaian antara dua faktor tersebut barulah terjadi bagaimana
3
Ibu Fitria, Bedah, Wahyuni, Jamaah Majelis Taklim Al-Barkah, Wawancara Pribadi, Bekasi, 4 April 2010
4
Ibu Sukaesih, Kiki Jamaah Majelis Taklim Al-Barkah, Wawancara Pribadi, Bekasi, 4 April 2010
5
Ibu Camhay, Titi Jamaah Majelis Taklim Al-Barkah, Wawancara Pribadi, Bekasi, 4 April 2010
63