3. Penyusutan inventaris kantor
4. Pemeliharaan kantor
5. Pemeliharaan pool dan bengkel
6. Listrik dan telepon
7. Biaya perjalanan luar
8. Pajak perusahaan
9. Ijin usaha
10. Biaya promosi
3.7. Penentuan Pola Perilaku Biaya
Ada dua pendekatan untuk menentukan pola perilaku biaya yaitu : •
Pendekatan analitis Pendekatan analitis menentukan perilaku biaya dengan cara melakukan
penyelidikan teknis terhadap hubungan antara volume kegiatan dan biaya. •
Pendekatan historis Pendekatan historis menentukan pola perilaku biaya berdasarkan sejarah
hubungan perubahan volume kegiatan dengan biaya di masa lalu. Ada tiga metode untuk memperkirakan fungsi biaya dengan pendekatan
historis, yaitu : 1.
Metode titik tertinggi dan terendah high and low point method Untuk memperkirakan fungsi biaya, dalam metode ini suatu biay pada
tingkat kegiatan yang paling tinggi dibandingkan dengan biaya tersebut
Universitas Sumatera Utara
pada tingkat kegiatan terendah dimasa yang lalu. Selisih biaya yang dihitung merupakan unsur biaya variabel dalam biaya tersebut.
2. Metode biaya berjaga standby cost method
Metode ini mencoba menghitung berapa biaya yang harus tetap dikeluarkan andaikata perusahaan ditutup untuk sementara, jadi produknya
sama dengan nol. Biaya berjaga ini merupakan bagian yang tetap. Perbedaan antara biaya yang dikeluarkan selama produksi berjalan dengan
berjaga merupakan biaya variabel. 3.
Metode kuadrat terkecil least-squares method Metode ini menganggap bahwa hubungan antara biaya dengan volume
kegiatan berbentuk hubungan garis lurus dengan persamaan garis regresi y = a + bx, dimana y merupakan variabel tidak bebas yaitu variabel yang perubahannya
ditentukan oleh perubahan pada variabel x yang merupakan variabel bebas. Variabel y menunjukkan biaya, sedangkan variabel x menunjukkan volume
kegiatan. Dalam persamaan tersebut a menunjukkan unsur biaya tetap dalam y sedangkan b menunjukkan unsur biaya variabel.
Metode ini lebih cermat dari metode lainnya karena menggunakan prosedur matematis, sehingga ketepatannya mendorong tingkat objektivitas yang
lebih tinggi dan menghilangkan penyimpangan dalam hasil perhitungan.
Universitas Sumatera Utara
3.8. Pengertian Break-Even Point Titik Kembali Pokok