Teknik Pengumpulan Data Analisis dan Pembahasan Kesimpulan dan Saran

4.4. Sumber Data

Data yang diperlukan untuk penelitian ini diperoleh dari data primer dan data sekunder, yang masing-masing dijabarkan sebagai berikut : 1. Data Primer Data primer adalah data yang diperoleh dari pengamatan dan penelitian secara langsung di lapangan. Adapun yang termasuk data primer meliputi : a. Pernyataan para direktur dan karyawan yang diperoleh dari wawancara secara langsung. 2. Data Sekunder Data sekunder adalah data yang tidak langsung diamati oleh peneliti. Data ini termasuk dokumentasi perusahaan, hasil penelitian yang pernah dilakukan, dan data lainnya, seperti : a. Data berupa jenis biaya dan besar biaya yang dikeluarkan oleh perusahaan dalam mejalankan operasi pelayanan jasa. b. Data historis berupa jarak tempuh per rit maupun jarak yang ditempuh perbulan. c. Data jumlah penumpang yang dilayani oleh perusahaan. dll

4.5. Teknik Pengumpulan Data

Pengumpulan data yang dilakukan dengan cara sebagai berikut : 1. Teknik Observasi, yaitu melakukan pengamatan secara langsung terhadap objek penelitian yaitu dengan melaksanakan pengamatan tentang proses pelayanan jasa pada perusahaan. Universitas Sumatera Utara 2. Teknik Wawancara, yaitu melakukan wawancara dengan direktur dan karyawan serta supir menangani biaya-biaya yang dibutuhkan dalam melakukan operasi pelayanan jasa, harga sparepart, pemeliharaan mesin, dll. 3. Dokumntasi Data Perusahaan, yaitu melihat buku-buku laporan administrasi serta catatan-catatan atau dokumentasi dari perusahaan yang berhubungan dengan data biaya atau pengeluaran dalam operasi kendaraan, jarak tempuh bus, jumlah penumpang, trayek, dll. 4. Studi Literatur, yakni mengumpulkan data yang dapat memberikan masukan dalam pemecahan masalah, seperti dari buku-buku dan internet. 4.6. Pengolahan Data 4.6.1. Biaya Operasi Kendaraan BOK Biaya Operasi Kendaraan adalah Biaya yang secara ekonomis terjadi dengan dioperasikannya satu kendaraan pada kondisi normal untuk suatu tujuan tertentu. Biaya operasi kendaraan dibagi kedalam 2 dua kelompok utama yaitu biaya tetap fixed cost dan biaya tidak tetap standing cost. Biaya tidak tetap disebut juga dengan biaya variabel variabel cost. Biaya tetap yaitu biaya yang harus dikeluarkan pada awal dioperasikannya suatu sistem angkutan umum. Biaya variabel yaitu biaya yang dikeluarkan pada saat kendaraan beroperasi. Biaya variabel berkolerasi langsung dengan komponen-komponen yang diperlukan bagi pengoperasian kendaraan. Selain biaya tetap dan biaya variabel ada juga biaya overhead biaya tidak langsung. Universitas Sumatera Utara Biaya overhead dihitung secara terperinci juga. Tetapi dalam penyusunan komponen biaya, akan dibuat dengan pembagian berdasarkan menggolongkan biaya berdasarkan pada pendekatan hubungan biaya dengan kegiatan-kegiatan operasi bus yaitu biaya operasi, biaya penyusutan dan biaya overhead.

4.6.1.1. Biaya Operasi Bus

Komponen-komponen biaya operasi angkutan bus terdiri dari: 1. Biaya Awak Kendaraan BAK Awak kendaraan bus terdiri dari pengemudi satu orang dan kondektur satu orang. Biaya awak kendaraaan terdiri dari: - Upah pengemudi dan kondektur - Biaya pangan 2. Biaya Pemakaian Konsumsi Ban Biaya pemakaian ban adalah biaya yang dikeluarkan untuk pembelian ban, baik ban luar maupun ban dalam. Penggunaan ban perbus adalah 6 buah untuk bus besar dan 4 buah untuk bus kecil. 3. Biaya Bahan Bakar BB Biaya bahan bakar yaitu biaya yang dikeluarkan untuk pembelian bahan bakar solar atau bensin. 4. Biaya Konsumsi Oli Biaya Konsumsi oli yaitu biaya yang dikeluarkan untuk pembelian oli minyak pelumas. Universitas Sumatera Utara 5. Biaya PemeliharaanReparasi kendaraan PRK Biaya pemeliharaanreparasi kendaraan terdiri dari : 1. Biaya service a. Olie Gardan b. Olie transmisi c. Gemuk d. Minyak rem e. Filter Olie f. Filter Udara 2. Overhaul Mesin 3. Overhaul Body 4. Biaya cuci bus 6. Biaya Retribusi Terminal Biaya retribusi adalah biaya yang dipungut oleh dinas pendapatan daerah DISPENDA, setiap kendaraan angkutan umum memasuki terminal. 7. Uang Kantor Merupakan biaya yang dipungut pihak perusahaan atas dasar kebijakan yang dikeluarkan oleh perusahaan untuk kepentingan tertentu

4.6.1.2. Biaya Penyusutan Kendaraan

Biaya penyusutan kendaraan biaya depresiasi yaitu biaya yang dikeluarkan atas penyusutan nilai kendaraan karena berkurangnya umur ekonomis. Yang dimaksudkan dengan umur ekonomis adalah waktu pemakaian Universitas Sumatera Utara alat masih memberikan keuntungan secara ekonomis, sedangkan nilai sisa adalah nilai alat setelah umur ekonomisnya berakhir.

4.6.1.3. Biaya Overhead BO

Yang termasuk biaya overhead adalah : a. Biaya gaji pegawai kantor terdiri dari gaji : a Ticketing b Mandor c Agen d Kebersihan b. Biaya pengolahan 1. Penyusutan Bangunan Kantor dan Pool 2. Penyusutan peralatan kantor 3. Pemeliharaan kantor, pool dan peralatannya 4. Biaya administrasi Kantor 5. Biaya listrik air dan telepon 6. Pajak bumi dan bangunan

4.6.2 Perhitungan Penentuan Jumlah Penumpang Kendaraan Per Km

Dalam memperhitungkan jumlah penumpang kendaraan tiap km dapat kita gunakan rumus : Keterangan : Pnpn km = jumlah penumpang per km Universitas Sumatera Utara Pnp = Jumlah Penumpang yang diangkut per hari J = jarak tempuh per hari Untuk mendapatkan Pnp dapat dicari dari : Pnp =Pnpr x R Keterangan : Pnpr = Jumlah Penumpang rata-rata per menit R = Jumlah rit yang dihasilkan per hari Dalam mendapatkan jumlah penumpang kendaraan tiap-tiap jam digunakan rumus : Keterangan : Pnpj = jumlah penumpang kendaraan per jam Pnp = jumlah penumpang yang dapat diangkut per hari Jop = jumlah jam operasional bus tiap hari

4.6.3. Perhitungan Pendapatan Rata-rata Per Km

Untuk memperhitungkan pendapatan per km yang diterima pengelola angkutan bus yang di terima oleh perusahaan CV. Moria, penulis menggunakan hasil simulasi dari penelitian yang dilakukan oleh penelitia lain yaitu teman penulis yang juga melakukan penelitian untuk Tugas Akhir di CV. Moria. Beliau menggunakan simulasi untuk turun dan naik penumpang sehingga dihasilkan jumlah pendapatan dari angkutan bus. Universitas Sumatera Utara

4.6.4. Penentuan Load factor LF

Load Factor faktor muatan penumpang adalah besaran yang menyatakan tingkat kepenuhsesakan penumpang didalam kendaraan angkutan bus. Untuk menentukan Load Factor pada setiap zona menggunakan rumus : Keterangan : LF = Load factor Kd = Kapasitas tempat duduk bus Jpnp = Jumlah penumpang yang diangkut per rit Load factor sebesar satu menyatakan bahwa bus tersebut memiliki muatan sesuai dengan kapasitasnya. Load factor lebih besar dari satu menyatakan bahwa bus tersebut kelebihan matan, sedangkan Load factor kurang dari satu menyatakan bahwa bus tersebur masih bias menampung muatan lebih besar

4.7. Analisis dan Pembahasan

4.7. 1. Pemisahan Komponen Biaya Tetap dan Biaya Variabel

Komponen-komponen biaya yang ada terlebih dahulu harus dipisahkan kedalam Biaya Tetap dan Biaya Variabel. Langkah yang dilakukan untuk memisahkan biaya serta pengujian tingkat variabilitas pengujian hubungan linear biaya adalah sebagai berikut: a. Menentukan jumlah per kelompok biaya per bulan, dan tingkat volume kegiatan Universitas Sumatera Utara b. Dengan menggunakan model pendekatan model regresi, setiap kelompok biaya dianalisa. Dalam analisa tersebut biaya merupakan biaya variabel tidak bebas y, volume kegiatan sebagai variabel bebas x c. Dengan metode least square akan diperoleh nilai-nilai a dan b. Apabila nilai b mendekati nol berarti bahwa biaya tersebut adalah biaya tetap, tetapi apabila nilai a mendekati nol berarti biaya tersebut adalah biaya variabel. Untuk nilai dimana keduanya tidak mendekati nol berarti biaya tersebut adalah biaya semi variabel, dimana a adalah komponen biaya tetap dan b adalah komponen biaya variabel. Data Biaya per Kelompok Pengujian Hubungan Linear per Kelompok Biaya dan memisahkan Biaya Semi Variabel menjadi Biaya Tetap dan Biaya Variabel Volume Kegiatan Biaya Tetap Biaya Variabel Gambar 4.2. Skema Pemisahan per Kelompok Biaya 4.7.2. Menentukan Load Factor Break-Even Break even point adalah suatu keadaaan dimana biaya yang dikeluarkan adalah sama dengan pendapatan yang diperoleh atau dengan kata lain keuntungan sama dengan 0 nol. Load Factor pada Break Even Point yaitu load factor dalam Universitas Sumatera Utara keadaan pendapatan sama dengan biaya. Untuk menentukan load factor Break – Even dengan menggunakan rumus : Dimana: PD = Tr x Jpnp Keterangan : = Load Factor Break-Even LF = Load Factor, yaitu merupakan load factor rata-rata dari sampel BOK = Biaya operasi Kendaraan Rpbulan PD = Pendapatan yang diterima Rpbulan Tr = Tarif tetap Rppnp Jpnp = Jumlah penumpang yang diangkut per hari

4.7.3. Menetukan Jumlah Kendaraan yang dibutuhkan

Untuk menentukan kendaraan yang dibutuhkan pada suatu trayek, dengan menggunakan rumus : Keterangan : KT = Jumlah kendaraan yang dibutuhkan LF = Load Factor penumpang dari sampel = Load Factor pada Break-Even Point KO = Rata-rata jumlah kendaraan yang siap operasi perhari. Universitas Sumatera Utara Berdasarkan perhitungan jumlah kendaraan optimal yang dibutuhkan pada suatu trayek, dapat dilakukan penyesuaian jumlah kendaraan ditambah atau dikurangi

4.7.4. Pengujian Kriteria Investasi

Pengujian membuat analisa financial investasi selain Benefit Cost Ratio, ada beberapa indikator lain diantaranya adalah : 3. Net Present Value NPV Merupakan selisih antara The present Value dari Benefit dan The present value dari cost atau selisih dari nilai sekarang dari pendapatan dan nilai sekarang dari biaya cost. Dalam evaluasi suatu usaha atau proyek dalam hal ini pengoperasian angkutan bus, tanda bahwa usaha tersebut dinyatakan layak bila NPV 0. Jika NPV 0 berarti proyek atau investasi tersebut mendatangkan kerugian dalam arti lebih baik digunakan usaha yang lain yang dapat memberikan NPV 0. Untuk perhitungan NPV dengan rumus : Keterangan : Ct = Aliran kas bersih period eke t, t = 1,2,….,n. i = tingkat bunga yang berlaku n = umur pemanfaatan investasi 4. Internal Rate of Return IRR adalah discount rate tingkat bunga yang dapat membuat besarnya NPV sama dengan nol atau dapat membuat benefit cost ratio = 1. Metode ini juga memperhitungkan nilai waktu dari Universitas Sumatera Utara uang, sehingga arus kas yang diterima telah didiskontokan atas dasar biaya modaltingkat bunga. Langkah-langkah untuk menghitung IRR adalah sebagai berikut : 4. Hitung PV atas arus kas yang dihasilkan dengan menggunakan tingkat bunga yang dipilih secara sembarang. 5. Kemudian dicari pada tingkat bunga i yang sembarang tersebut yang memberikan hasil NPV` negatif terdekat dengan 0 dan tingkat bunga I yang memberikan hasil NPV positif terdekat dengan 0 6. Kemudian IRR ini dapat dihitung dengan menggunakan rumus interpolasi sebagai berikut : Bila ternyata IRR dari suatu proyek atau investasi sama dengan tingkat bunga i yang berlaku maka NPV proyek investor tersebut adalah sebesar 0. Jika IRR tingkat bunga yang berlaku berarti NPV 0. Maka jika suatu IR yang lebih besar dari tingkat bunga yang berlaku yang berarti NPV 0 menyatakan bahwa proyek tersebut layak untuk dijalankan.

4.8. Kesimpulan dan Saran

Penarikan kesimpulan merupakan tahap akhir dari penelitian. Penarikan kesimpulan berisi butir-butir penting dalam penelitian ini. Kesimpulan merupakan jawaban atas rumusan permasalahan dan hasil dari pencapaian tujuan penelitian. Saran-saran yang diberikan berkaitan dengan penghematan biaya dan penambahan ataupun peremajaan armada serta perbaikan penelitian ini kedepannya. Universitas Sumatera Utara

BAB V PENGUMPULAN DAN PENGOLAHAN DATA

5.1. Pengumpulan Data

Untuk mendukung pengerjaan laporan ini dibutuhkan sejumlah data yang relevan. Adapun data yang dikumpulkan adalah merupakan data sekunder karena data tersebut mengenai biaya serta harga dan mengenai karakteristik kendaraan serta prasarana jalan. Data tersebut didapatkan langsung dari perusahaan dan juga dari data setelah melakukan survey.

5.1.1. Karakteristik Kendaraan

Bus yang dioperasikan oleh perusahaan CV. Moria merupakan bus yang menggunakan mesin Mitshubishi Colt Diesel FE 334 136 PS 6 ban untuk bus besar dan Mitshubishi Colt Diesel FE 304 110 PS 4 ban. Kemudian dirakit menyatukan chasis dengan body. Bus besar mempunyai kapasitas sebanyak 40 orang sedangkan untuk bus kecil mempunyai kapasitas 20 orang. Tabel 5.1. Karakteristik Kendaraan Tipe Kendaraan Merek Model Kendaraan GVW Kg Engine Capacity CC Engine Speed RPM Ukuran Ban Small Bus Mitshubishi Colt Diesel FE 304 110 PS 5150 3908 2900 7,50-15-12PR Large Bus Mitshubishi Colt Diesel FE 334 136 PS 8000 3908 3298 7,50-16-14PR Universitas Sumatera Utara