3.
Memasukkan harga per unit dari sumber daya yang digunakan untuk mendapatkan biaya operasi per 1000 vehicle-km untuk setiap komponen.
4.
Jumlahkan biaya operasi dari setiap komponen untuk menghitung biaya operasi kendaraan total per 1000 vehicle-km.
1. Kecepatan Kendaraan
Prediksi dari kecepatan kendaraan adalah Agregat probabilitas dari batas kecepatan dengan pendekatan prediksi kecepatan tetap Steady-state, dengan
memperhatikan hal-hal berikut : a.
Agregat menunjukkan bahwa metode prediksi bekerja dengan deskripsi keseluruhan tentang geometri dan kondisi permukaan jalan dibandingkan
dengan informasi rinci tentang jalan. b.
Steady-state menunjukkan bahwa model tidak mempertimbangkan efek transisi, yaitu kecepatan perubahan siklus sepanjang jalan.
c. Pendekatan dengan probabilitas batas kecepatan dilakukan karena
perkiraan kecepatan merupakan minimum probabilitas dari beberapa batasan atau pembatasan kecepatan.
Kecepatan pada saat Steady-state
Prediksi kecepatan kendaraan pada kondisi Steady-state pada sebuah segmen jalan menggunakan sebuah batas atau pembatasan kecepatan, yang
sesuai untuk berbagai faktor-faktor. Pembatasan kecepatan merupakan fungsi dari faktor seperti karakteristik dari kendaraan misalnya: kapasitas daya mesin,
Universitas Sumatera Utara
kapasitas pengereman, beban yang dipikul dan jalan misalnya: tanjakan, kekasaran, kelengkungan. Pembatasan Kecepatan pada :
• VDRIVE, pembatasan kecepatan berdasarkan tanjakan vertikal dan
kapasitas daya mesin. •
VBRAKE, pembatasan kecepatan berdasarkan tanjakan vertikal dan kapasitas pengereman.
• VCURVE, pembatasan kecepatan yang ditentukan oleh kelengkungan
jalan. •
VROUGH, pembatasan kecepatan berdasarkan kekasaran jalan dihubungkan dengan kekerasan cara berkendaraan.
• VDESIR, kecepatan yang diinginkan tanpa batasan berdasarkan
psikologis, ekonomi , keamanan dan pertimbangan lainnya. Sebagai contoh : untuk kendaraan besar pada segmen beraspal dengan
kelengkungan sebesar 200 derajat km dan kekasaran = 4,5 IRI, batasan kecepatan:
VDRIVE = 148 kmjam
VBRAKE =
∞ VCURVE
= 103 kmjam VROUGH
= 181 kmjam VDESIR
= 98 kmjam Memberikan prediksi kecepatan steady state sebesar V = 80 kmjam
Universitas Sumatera Utara
2. Konsumsi Bahan Bakar
Program ini mengungkapkan konsumsi bahan bakar per 1000 km- kendaraan FL sebagai jumlah dalam liter yang dikonsumsi per 1000 km-
kendaraan. biaya Konsumsi bahan bakar per 1000 km-kendaraan diberikan oleh: Biaya per 1000 Km-kendaraan = FL biaya bahan bakar per liter
Model prediksi Konsumsi bahan bakar menggunakan konsep tingkatan waktu konsumsi bahan bakar atau unit konsumsi bahan bakar disimbolkan dengan
UFC dalam ml s. Prinsip dasar pembakaran internal mesin menunjukka n bahwa, di bawah kondisi lingkungan yang ideal unit konsumsi bahan bakar
merupakan fungsi dari power tenaga yang dikeluarkan HP, dalam metrik hp dan kecepatan mesin RPM, dalam rpm. Untuk operasi kendaraan pada ruas jalan
tertentu dengan deretan geometri tertentu, rata-rata konsumsi bahan bakar, FL, dalam liters1000 km-kendaraan dinyatakan dengan :
FL = 1000 UFCu LP Vu + UFCd 1-LP Vd
UFCu merupakan prediksi unit konsumsi bahan bakar untuk sekmen jalan menanjak, dalam mls
UFCd merupakan prediksi unit konsumsi bahan bakar untuk sekmen jalan
menurun, dalam mls
LP adalah proporsi perjalanan menanjak dinyatakan sebagai pecahan. adalah faktor relatif efisiensi energi.
adalah faktor penyesuaian bahan bakar. Vu, Vd adalah perkirakan kecepatan dalam ms
Universitas Sumatera Utara
Untuk mobil penumpang, faktor-faktor efisiensi energi berikut direkomendasikan untuk kendaraan dari akhir 1980-an dan merupakan default dari
model HDM-VOC. Small car 0.7
Medium car 0,4 Lager car 0.4
Perkiraan unit konsumsi bahan bakar disediakan secara terpisah untuk ruas jalan menanjak UFCu dan menurun UFCd, sebagai berikut:
UFCu = UFCo + a3 HPu + a4 HPu RPM + a5 HPu2 10E-5 Jika HPd 0
UFCd = UFCo + a3 HPd + a4 HPd RPM + a5 HPd
2
10E-5 Jika NHO
≤ HPd 0: UFCd = UFCo + a6 HPd + a7 HPd
2
10E-5 Jika HPd NHO:
UFCd = UFCo + a6 NHO + a7 NHO
2
lOE-5 UFCo merupakan komponen menganggur diperoleh pada kecepatan menganggur
dan dinyatakan sebagai berikut: UFCo = a0 + al RPM + a2 RPM
2
Universitas Sumatera Utara
Tabel 2.1. Nilai Deafault untuk Prediksi Kecepatan
Universitas Sumatera Utara
RPM adalah kecepatan mesin dalam rpm. Penelitian Brasil menemukan bahwa prediksi yang memuaskan bahwa konsumsi bahan bakar dapat diperoleh
dengan menggunakan kalibrasi laju konstan mesin atau constant calibrated engine speed CRPM daripada kecepatan mesin yang sebenarnya, dan bahwa perkiraan
baik dari CRPM diberikan oleh rumus berikut:
RPM = CRPM = 0.75 MRPM
MRPM adalah tingkat maksimum kecepatan mesin, dalam rpm. CRPM adalah kecepatan mesin yang dikalibrasi dengan spesifikasi pengguna.
Penelitian Baru pada publikasi ini telah memperlihatkan bahwa untuk mobil penumpang, ramalan pemakaian bahanbakar dapat meningkatkan jika RPM
adalah sebuah fungsi dari kecepatan kendaraan ketika kendaraan berada pada roda gigi puncak. Oleh karena itu, untuk mobil penumpang, versi ini dari
model HDM-VOC 4.0 memberi anda pilihan kecepatan mesin yang bervariasi untuk mobil penumpang dengan menggunakan rumus berikut:
Roda gigi puncak RPM = MRPM V Vmax
Roda gigi dibawah puncak RPM = MRPM Vtop Vmax
MRPM adalah kecepatan mesin maksimum dimana sepadan dengan CRPM 0.75. V adalah kecepatan kendaraan dalam kmjam.
Vmax adalah kecepatan kendaraaan maksimum sepadan dengan VDRIVEd dalam kmjam.
Vtop adalah kecepatan pada start roda gigi puncak 45kmhr untuk mobil kecil dan 55 kmhr untuk medium dan mobil besar
HPu, HPd adalah tenagakendaraan di atasterhadap sulit dan
Universitas Sumatera Utara
ke arah menurun segmen jalan, didalam metrik hp, diberikan oleh: Tabel 2.2. berikut menunjukkan harga default dari CRPM, a0 sampai
dengan a7 dan NH0 untuk kendaraan yang terwakilkan yang digunakan pada penelitian di Brazil. Gambar berikut menunjukkan efek dari kecepatan kendaraan
dalam tenaga kendaraan HP dengan konsumsi bahan bakar FL untuk truk besar dalam pada sebuah jalan yang bagus. Gambar berikut menunjukkan bahwa dengan
meningkatnya kecepatan, meningkatnya tenaga, pengaruh peningkatan hambatan udara secara berlahan dan pengaruh kebutuhan untuk mengatasi hambatan gaya-
gaya pada tingkat yang lebih cepat.
Tabel 2.2. Harga default untuk Konsumsi Bahan Bakar dan Oli
Universitas Sumatera Utara
Gambar 2.2. Konsumsi Bahan Bakar
3. Konsumsi Minyak Pelumas