keadaan pendapatan sama dengan biaya. Untuk menentukan load factor Break – Even dengan menggunakan rumus :
Dimana: PD
= Tr x Jpnp Keterangan :
= Load Factor Break-Even LF
= Load Factor, yaitu merupakan load factor rata-rata dari sampel BOK = Biaya operasi Kendaraan Rpbulan
PD = Pendapatan yang diterima Rpbulan
Tr = Tarif tetap Rppnp
Jpnp = Jumlah penumpang yang diangkut per hari
4.7.3. Menetukan Jumlah Kendaraan yang dibutuhkan
Untuk menentukan kendaraan yang dibutuhkan pada suatu trayek, dengan menggunakan rumus :
Keterangan : KT
= Jumlah kendaraan yang dibutuhkan LF
= Load Factor penumpang dari sampel = Load Factor pada Break-Even Point
KO = Rata-rata jumlah kendaraan yang siap operasi perhari.
Universitas Sumatera Utara
Berdasarkan perhitungan jumlah kendaraan optimal yang dibutuhkan pada suatu trayek, dapat dilakukan penyesuaian jumlah kendaraan ditambah atau dikurangi
4.7.4. Pengujian Kriteria Investasi
Pengujian membuat analisa financial investasi selain Benefit Cost Ratio, ada beberapa indikator lain diantaranya adalah :
3. Net Present Value NPV
Merupakan selisih antara The present Value dari Benefit dan The present value dari cost atau selisih dari nilai sekarang dari pendapatan dan nilai
sekarang dari biaya cost. Dalam evaluasi suatu usaha atau proyek dalam hal ini pengoperasian angkutan bus, tanda bahwa usaha tersebut
dinyatakan layak bila NPV 0. Jika NPV 0 berarti proyek atau investasi tersebut mendatangkan kerugian dalam arti lebih baik digunakan usaha
yang lain yang dapat memberikan NPV 0. Untuk perhitungan NPV dengan rumus :
Keterangan : Ct = Aliran kas bersih period eke t, t = 1,2,….,n. i = tingkat bunga yang berlaku
n = umur pemanfaatan investasi 4.
Internal Rate of Return IRR adalah discount rate tingkat bunga yang dapat membuat besarnya NPV sama dengan nol atau dapat membuat
benefit cost ratio = 1. Metode ini juga memperhitungkan nilai waktu dari
Universitas Sumatera Utara
uang, sehingga arus kas yang diterima telah didiskontokan atas dasar biaya modaltingkat bunga.
Langkah-langkah untuk menghitung IRR adalah sebagai berikut : 4.
Hitung PV atas arus kas yang dihasilkan dengan menggunakan tingkat bunga yang dipilih secara sembarang.
5. Kemudian dicari pada tingkat bunga i yang sembarang tersebut yang
memberikan hasil NPV` negatif terdekat dengan 0 dan tingkat bunga I yang memberikan hasil NPV positif terdekat dengan 0
6. Kemudian IRR ini dapat dihitung dengan menggunakan rumus
interpolasi sebagai berikut :
Bila ternyata IRR dari suatu proyek atau investasi sama dengan tingkat bunga i yang berlaku maka NPV proyek investor tersebut adalah sebesar 0. Jika
IRR tingkat bunga yang berlaku berarti NPV 0. Maka jika suatu IR yang lebih besar dari tingkat bunga yang berlaku yang berarti NPV 0 menyatakan bahwa
proyek tersebut layak untuk dijalankan.
4.8. Kesimpulan dan Saran