3.8. Pengertian Break-Even Point Titik Kembali Pokok
Break-Even point diartikan sebagai suatu tingkat penjualan yang dapat menutup biaya-biaya operasi yang bersifat tetap atau variabel. Jadi Break-Even
point adalah titik dimana biaya dan pendapatan sama besarnya. Pengertian Break-Even point titik kembali pokok dalam bidang usaha
pengangkutan adalah suatu nilai load factor tertentu dimana kegiatan usaha pengangkutan pada suatu periode kerja tertentu, perusahaan tersebut tidak
memperoleh laba, tetapi juga tidak mengalami kerugian. Pada titik pulang pokok ini, biaya pengoperasian angkutan sama dengan pendapatan yang diterima dari
penumpang. Dari titik pulang pokok ini perusahaan dapat mengetahui pada volume penjualan produksi berapakah perusahaan angkutan tersebut dapat
mencapai laba atau kerugian tertentu.
3.8.1. Pengaruh Perubahan Biaya Terhadap Break-Even Point
Break-Even Point sangat sensitif sekali terhadap perubahan sejumlah faktor, khususnya : biaya operasi tetap, harga jualunit, dan biaya operasi
variabelunit. -
Pengaruh Perubahan Biaya Operasi Tetap Dengan meningkatnya biaya operasi tetap, maka Break-Even point akan
meningkat, demikian pula bila biaya operasi tetap diturunkan, maka Break- Even point akan bergerak pada titik yang lebih rendah.
- Pengaruh Perubahan Harga Jual Per Unit
Universitas Sumatera Utara
Kenaikan harga jual per unit akan menurunkan tingkat Break-Even point, dan sebaliknya penurunan tingkat harga jual per unit akan membawa pengaruh
terhadap naiknya Break-Even point. -
Pengaruh Perubahan Biaya Operasi Variabel Per Unit Meningkatnya biaya operasi variabel per unit akan menaikan tingkat
Break-Even point, sedangkan penurunan biaya operasi variabel perunit akan menurunkan tingkat Break-Even point.
Analisa Break –Even point banyak dipergunakan perusahaan untuk penggunaan jangka waktu yang pendek, biasanya dalam pembuatan proyeksi
operasi perusahaan selama setahun.
3.8.2. Penentuan Kualitas dan Pendapatan Kembali Pokok
Untuk mengembangkan hubungan antara unit terjual, pendapatan, dan biaya secara matematis, maka disusun defenisi sebagai berikut :
TR = pendapatan kembali pokok = PQ
Q = kuantitas kembali pokok dari unit terjual
P = harga jual per unit
F = biaya tetap total
v = biaya variabel per unit
V = biaya variabel total
c = margin kontribusi per unit = P-v
C = margin kontribusi contribution ratio = 1-vP
Universitas Sumatera Utara
Kemudian dapat dikembangkan kuantitas kembali pokok dan volume penjualan kembali pokok, dimulai dengan hubungan bahwa total pendapatan atau
total penjualan sama dengan total biaya pada keadaan kembali pokok. Persamaan tersebut adalah :
Kuantitas kembali pokok = Q PQ = vQ + F, sehingga diperoleh :
Pendapatan kembali pokok = TR TR = vQ + F
TR - vQ = F TR - vP PQ = F
TR - vP TR = F dalam kondisi kembali pokok PQ=TR Sehingga diperoleh,
3.9. Model Regresi