Latar Belakang Masalah PENDAHULUAN

BAB I PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang Masalah

Semua kegiatan bisnis akan dihadapkan dengan kemampuan finansial. Hal tersebut dikarenakan kemandirian finansial dalam aspek milik sendiri maupun pinjaman dari pihak bank atau pihak lain, merupakan kekuatan dalam kompetisi dan persaingan pasar. Kemampuan finansial dari perusahaan sangat dipengaruhi oleh kekuatanpotensi dari sumber daya yang dimiliki oleh perusahaan serta faktor biaya yang dikeluarkan ketika melakukan proses produksi barang dan jasa. CV. Moria merupakan sebuah perusahaan yang bergerak dibidang jasa transportasi penumpang dan barang dimana armada melayani trayek Medan- Pangaribuan. CV Moria mempunyai 20 armada kendaraan bus siap operasi. CV. Moria tentunya juga harus mengukur kemampuan finansial perusahaan sehingga dapat dilihat dimana posisi perusahaan dan pihak manajemen mempunyai pedoman kearah mana pengembangan ekspansi dari perusahaan. Agar dapat bersaing dengan perusahaan lain, langkah yang harus diambil oleh perusahaan adalah mengukur kemampuan finansial perusahaan. Dan berbicara mengenai kemampuan finansial akan berbicara tentang pengalokasian dana atas biaya dan mengendalikan biaya yang dikeluarkan oleh perusahaan. Biaya merupakan pengorbanan ekonomis yang harus dikeluarkan perusahaan untuk memproduksi jasa angkutan. Dengan demikian biaya merupakan ukuran tingkat pelayanan. Sehingga diperlukan perhitungan biaya yang objektif dan Universitas Sumatera Utara cermat agar dapat dipergunakan sebagai dasar pengambilan keputusan. Perusahaan harus dapat mengontrol biaya-biaya yang dikeluarkan dimana tentunya akan berpengaruh terhadap kondisi keuangan perusahaan. Misalnya biaya operasi kendaraan seperti biaya ban, bahan bakar, pelumas supir dll, atau biaya yang dikeluarkan pada saat armada kendaraan memerlukan maintenance, repair maupun overhaul, perusahaan tentunya harus mengalokasikan dana yang dimiliki untuk melakukan hal tersebut. Sedangkan saat dimana perusahaan telah berkembang dengan pesat dengan pemasukan yang lebih tinggi, perusahaan bisa melakukan beberapa kebijakan untuk menarik konsumen dalam hal ini penumpang passengers. Misalnya perusahaan dapat menambah armada bus baru yang lebih baik dan nyaman, serta penambahan fasilitas audio-visual untuk setiap armada kendaraan, sehingga penumpang tertarik dalam menggunakan jasa perusahaan dan penumpang tidak bosan ketika menempuh perjalanan jauh. Berdasarkan pengamatan dan wawancara yang dilakukan, selama ini CV. Moria belum pernah membuat pengamatan secara lebih dalam atas biaya-biaya yang dikeluarkan ketika menjalankan aktivitas operasional perusahaan, seperti berapa biaya yang dikeluarkan per km dari unit-unit biaya operasi untuk kemudian dibandingkan dengan pendapatan yang diterima oleh perusahaan. Kondisi ini membuat perusahaan tidak dapat melakukan perencanaan dan pengendalian biaya dengan baik. Oleh karena itu penulis mengusulkan pada perusahaan untuk membuat analisis atas semua unit-unit biaya yang dikeluarkan oleh perusahaan sehingga terlihat berapa besar setiap unit biaya tersebut yang kemudian berguna bagi manajemen perusahaan dalam perencanaan dan pengendalian biaya Universitas Sumatera Utara produksinya serta pengambilan keputusan pengembangan ekspansi perusahaan dengan melihat kondisi perusahaan. Analisa yang akan dilakukan adalah tentang besar unit-unit biaya dari semua proses yang terjadi diperusahaan, analisa Titik Kembali Pokok Break- Even Point dan analisis investasi. Sehingga tujuan akhir goal yang ingin dicapai adalah untuk melihat unit-unit biaya yang dikeluarkan, menyusun pengembangan ekspansi dari peningkatan armada, atau pemilihan alternatif lainnya serta menganalisis kondisi investasi perusahaan. Oleh karena hal tersebut diatas, maka penulis tertarik untuk membawakan judul “Analisis Biaya Operasi Angkutan Bus Berdasarkan Jumlah Kumulatif Jarak Tempuh di CV. Moria”

1.2. Rumusan Permasalahan