Penentuan Pola Massa Bangunan

Merupakan bentuk yang paling sering digunakan dalam massa bangunan karena mudah dalam modifikasi dan pengembangan ke dalam bentuk-bentuk baru yang sangat beragam. • Bentuk Lingkaran dan Lengkung Memberi kesan lembut, utuh dan lunak. Bentuk ini sangat cocok untuk kegiatan berkelompok. Diterapkan dalam keadaan utuh, setengah lingkaran ataupun segmen-segmen yang lebih kecil dan mudah dikombinasikan dengan bentuk-bentuk lain. • Bentuk Segitiga Bentuk ini mencerminkan kestabilan, tetapi sulit dalan pengaturan. Berdasarkan kriteria serta fungsi dari bangunan ini maka dipilihlah bentuk dasar yaitu persegi, dimana bentuk ini selain memiliki tingkat fungsional yang tinggi dalam ruangan serta memudahkan dalam system struktur bangunan serta pengintegrasian dengan bangunan disebelahnya Plaza Medan Fair.

4.10.2 Penentuan Pola Massa Bangunan

Penentuan pola massa bangunan dipertimbangkan berdasarkan pembandingan antara jenis massa tunggal dan jenis massa majemuk multi massa. Yaitu : Kriteria Massa Tunggal Multi Massa Hubungan dan sifat kegiatan • Pengelompokan ruang jelas • Hubungan antar ruang lebih erat • Mudah diawasi • Pengelompokan ruang jelas • Hubungan antar kegiatan terpisah • Pengawasan lebih sulit Bentuk site • Lebih sulit • Massa dan system struktur sangat bergantung pada topografi site • Lebih fleksible • Massa dan system struktur mengikuti pola site Luas lahan • Lebih kecil karena fasilitas digunakan secara bersama • Lebih luas karena setiap massa memiliki fasilitas masing-masing Universitas Sumatera Utara Struktur • Lebih sulit karena ada factor modul, dilatasi, fungsi dan besaran ruang yang berbeda • Lebih mudah karena system struktur yang sesuai dengan fungsi dan besaran ruang Bentuk bangunan • Lebih sulit karena adanya factor modul dan struktur • Lebih mudah karena system struktur yang sesuai fungsi dan besaran ruang Sirkulasi dan pencapaian • Lebih mudah dan sederhana • Lebih sulit karena adanya beberapa pencapaian dan jalur sirkulasi Orientasi • Lebih jelas • Kurang jelas karena adanya beberapa pencapaian dan jalur sirkulasi Efisiensi • Lebih cepat dan hemat • Lebih sulit dan boros Iklim • Pemanfaatan energi alam ke dalam bangunan sangat terbatas • Energi alam dapat dimanfaatkan secara penuh Tabel 4.9 Kriteria Penentuan Pola Massa Bangunan Berdasarkan perbandingan di atas maka jenis massa bangunan pada proyek ini adalah massa tunggal guna memudahkan alur sirkulasi dalam bangunan, dimana sistem sirkulasi yang banyak diterapkan pada tempat-tempat pameran dan rekreasi adalah sirkulasi berurutan. Universitas Sumatera Utara Areal Loading Dock Areal Parkir Bus dan angkutan umum Areal Pengelola Area Bermain Outdoor Vocal Point Lansekap berupa Sclupture Sundial Area Duduk Outdoor Area Taman Bunga Entrance Kendaraan Area Festival Science Entrance Pejalan Kaki

BAB V KONSEP PERANCANGAN

5.1. Konsep Tapak Garis berwarna merah merupakan jalur sirkulasi pejalan kaki yang berasal dari jalan Gatot Subroto, dimana jumlah pejalan kaki lebih banyak berasal dari jalan ini. Gambar 5.1 Konsep Tapak Universitas Sumatera Utara