Karakteristik Pemeriksa Fraud Kecurangan Fraud

d. Physical isolation, yaitu suatu keadaan melakukan fraud yang di akibatkan oleh keterpurukan dalam kesendirian, e. Status gaining, yaitu uatu keadaan melakukan fraud yang di akibatkan oleh tidak mau kalah dengan orang lain, f. Employer-employee relations, yaitu uatu keadaan melakukan fraud yang di akibatkan oleh kekesalan atau kebencian kepada perusahaannya. 2. Kesempatan opportunity : Adanya persepsi bahwa ada peluang atau kesempatan bagi manajemen atau pegawai untuk melakukan fraud. Ada dua persepsi, yaitu : a. general information, yaitu pengetahuan bahwa kedudukan yang mengandung kepercayaan dapat dilanggar tanpa konsekuensi, b. technical skill, yaitu keahlian yang dimiliki seseorang dan yang menyebabkan seseorang tersebut mendapat Kedudukan, c. sikapRasionalisasi attitudesrationalization : Sikap, karakter, atau serangkaian nilai-nilai etis yang membolehkan manajemen atau pegawai untuk melakukan tindakan yang tidak benar, atau mereka berada dalam lingkungan yang cukup menekan yang membuat mereka merasionalisasi tindakan yang tidak benar.

2.4.3. Karakteristik Pemeriksa Fraud

Pemeriksa fraud harus memiliki kemampuan yang unik. Di samping keahlian teknis, seorang pemeriksa fraud yang sukses mempunyai kemampuan mengumpulkan fakta-fakta dari berbagai saksi secara adil fair, tidak memihak, sahih mengikuti ketentuan perundang-undangan, akurat serta mampu melaporkan fakta-fakta itu secara akurat dan lengkap. Kemampuan untuk memastikan kebenaran dari fakta yang dikumpulkan dan kemudian melaporkannya dengan akurat dan lengkap adalah sama pentingnya. Pemeriksa fraud adalah gabungan antara pengacara, akuntan, kriminolog, dan detektif investigator. Art Buckwalter mengatakan, “The secret is for each private investigator to be the kind of person others will want to deal with.” “Rahasia seorang private investigator adalah menjadi sosok yang disukai orang lain.”. Pemeriksa yang menyesatkan orang lain, sering kali tersesat sendiri. Pemeriksa memang berurusan dengan orang yang bersalah, tetapi ia juga kan bertemu dengan para saksi yang tidak bersalah. Para saksi ini dan kesaksian mereka merupakan sesuatu yang sangat diperlukan dalam metodologi pemeriksaan fraud. Oleh karena pemeriksa berurusan dengan segala macam jenis manusia dari berbagai latar belakang, kemampuannya untuk menumbuhkan kepercayaan pada diri orang lain itu, sangat menentukan. Oleh karena setiap orang itu unik tidak ada duanya, maka pemeriksa fraud harus mampu berkomunikasi dalam “bahasa” mereka. Seorang sarjana tidak dapat ditanya dengan bahasa yang sama seperti seorang yang tidak menyelesaikan pendidikan SMA- nya. Seseorang dengan latar belakang perbendaharaan kata teknis seperti akuntansi, hukum, dan lain-lain tidak akan memberikan tanggapan yang sama dengan orang berlatar belakang seni. Oleh karena setiap kasus berbeda, pemeriksa juga akan berbeda dalam pendekatannya. Pemeriksa fraud harus mempunyai kemampuan teknis untuk mengerti konsep- konsep keuangan, dan kemampuan untuk menarik kesimpulan terhadapnya. Ciri yang unik dari kasus-kasus fraud, yakni berbeda dengan kejahatan tradisional atas harta benda, adalah identitas pelakunya biasanya diketahui. Dalam perampokan bank misalnya, issue- nya bukanlah kejahatan terjadi, melainkan siapa pelakunya? Dalam kasus-kasus fraud, issue-nya bukanlah penentuan identitas pelakunya, namun apakah perbuatannya dapat dianggap meruapakan fraud. Sangat penting bagi pemeriksa untuk menyederhanakan konsep-konsep keuangan sehingga para saksi dapat memahami apa yang dimaksudkannya. Dalam kenyataannya kebanyakan kasus fraud sangat sederhana, namun metode-metode penyembunyiannya atau penyamarannya yang membuatnya terlihat rumit.

2.4.4. Ruang Lingkup Audit Kecurangan Fraud

Dokumen yang terkait

Pengaruh Keefektifan Pengendalian Intern Bidang Akuntansi dan Pengembangan Mutu Karyawan Terhadap Pencegahan Kecurangan Akuntansi di Perusahaan

8 90 120

Pengaruh Keefektifan Pengendalian Internal Bidang Akuntansi dan Pengembangan Mutu Karyawan Terhadap Pencegahan Kecurangan Akuntansi di PT. Perkebunan Nusantara IV (Persero) Medan

0 2 101

Pengaruh Pengendalian Intern Bidang Akuntansi, Mutu Karyawan dan Kesesuaian Kompensasi Karyawan Terhadap Pencegahan Kecurangan Akuntansi pada Perusahaan Pengolahan Air Minum Swasta di Jakarta

2 13 96

Pengaruh Efektifitas Pengendalian Intern, Gaya Kepemimpinan, Dan Pengembangan Mutu Karyawan Terhadap Pencegahan Kecurangan Akuntansi Pada RSU. Dr. Pirngadi Medan

4 12 11

Pengaruh Efektifitas Pengendalian Intern, Gaya Kepemimpinan, Dan Pengembangan Mutu Karyawan Terhadap Pencegahan Kecurangan Akuntansi Pada RSU. Dr. Pirngadi Medan

0 0 2

Pengaruh Efektifitas Pengendalian Intern, Gaya Kepemimpinan, Dan Pengembangan Mutu Karyawan Terhadap Pencegahan Kecurangan Akuntansi Pada RSU. Dr. Pirngadi Medan

0 0 6

Pengaruh Efektifitas Pengendalian Intern, Gaya Kepemimpinan, Dan Pengembangan Mutu Karyawan Terhadap Pencegahan Kecurangan Akuntansi Pada RSU. Dr. Pirngadi Medan

0 0 24

Pengaruh Efektifitas Pengendalian Intern, Gaya Kepemimpinan, Dan Pengembangan Mutu Karyawan Terhadap Pencegahan Kecurangan Akuntansi Pada RSU. Dr. Pirngadi Medan

1 4 2

Pengaruh Efektifitas Pengendalian Intern, Gaya Kepemimpinan, Dan Pengembangan Mutu Karyawan Terhadap Pencegahan Kecurangan Akuntansi Pada RSU. Dr. Pirngadi Medan

0 0 21

Pengaruh Pengendalian Intern Bidang Akuntansi, Mutu Karyawan dan Kesesuaian Kompensasi Karyawan Terhadap Pencegahan Kecurangan Akuntansi pada Perusahaan Pengolahan Air Minum Swasta di Jakarta

0 0 11