Uji Asumsi Klasik Metode dan Teknik Analisis Data 1. Statistik Deskriptif

3.8.2. Uji Kualitas Data

Menurut Hair 1998 kualitas data yang dihasilkan dari penggunaan instrumen penelitian dapat dievaluasi melalui uji reliabilitas dan validitas. Pengujian yang dimaksud adalah untuk mengetahui konsistensi dan akurasi data yang dikumpulkan dari penggunaan instrumen. Prosedur pengujian kualitas data adalah sebagai berikut:

3.8.2.1. Uji validitas

Uji validitas digunakan untuk mengukur sah atau valid tidaknya suatu kuesioner. Suatu kuesioner dikatakan valid jika pertanyaan pada kuesioner mampu untuk mengungkapkan sesuatu yang akan diukur oleh kuesioner tersebut. Uji validitas dapat dilakukan dengan melihat nilai correlated Item. Total Correlation dengan kriteria sebagai berikut: Jika nilai � ℎ� � lebih besar dari � �� dan nilainya positif, maka butir pertanyaan at au indikator tersebut dikatakan “valid” Ghozali, 2006. Namun sebaliknya, jika nilai �ℎ� � lebih kecil dari � ��, maka pertanyaan tersebut dapat dikatakan “tidak valid”.

3.8.2.2. Uji Reliabilitas

Menurut Ghozali 2005 suatu kusioner dikatakan reliabel atau handal jika jawaban seseorang terhadap pernyataan adalah konsisten dari waktu ke waktu. Pengujian ini dilakukan dengan menghitung koefisien cronbach alpha dari masing- masing instrumen dalam suatu variabel. Instrumen dapat dikatakan handal reliabel bila memiliki koefisien cronbach alpha lebih dari 0,60 Ghozali, 2011.

3.8.3. Uji Asumsi Klasik

Pengujian asumsi klasik merupakan suatu pengujian terhadap data penelitian sehingga diketahui apakah data tersebut memenuhi kriteria distribusi normal, memiliki korelasi antara variabel-variabel independen serta memliki suatu varian yang tetap dari suatu pengamatan kepengamatan lain. Proses pengujian asumsi klasik menggunakan media kotak kerja yang sama dengan menggunakan fasilitas SPSS. Pengujian asumsi klasik meliputi normalitas, multikolinearitas, dan heterokedastisitas, yang penjelasannya sebagai berikut: 1. Uji Normalitas Tujuan uji normalitas adalah untuk mengetahui apakah dalam model regresi, variabel pengganggu atau residual memiliki distribusi normal Ghozali, 2011. Normalitas data dapat dideteksi dengan menggunakan alat analisis grafik yang berupa uji Kolmorov Smirnov yang dapat dilihat berdasarkan kriteria berikut: a. Apabila probabilitas atau signifikansi 0,05, maka distribusi data normal, b. Apabila probabilitas atau signifikansi 0,05, maka distribusi data tidal normal. 2. Uji Multikolinearitas Uji Multikolinearitas bertujuan untuk menguji apakah dalam model regresi yang digunakan ditemukan adanya korelasi antar variabel bebas independen. Uji Multikolinearitas data dapat dilihat dari besarnya nilai VIF Variance Inflation Factor dan nilai teloransi tolerance value. Jika nilai teloransi 0.10 atau VIF 5, artinya tidak terdapat multikolinearitas antar variabel independen dan apabila nilai teloransi 0.10 atau VIF 5, maka diduga mempunyai persoalan multikolinearitas Ghozali, 2006. 3. Uji Heteroskedastisitas Uji heteroskedastisitas bertujuan untuk menguji apakah dalam model regresi terjadi ketidaksamaan variabel dari residual suatu pengamatan dengan pengamatan lainnya. Jika varians dari residual dari suatu pengamatan ke pengamatan lainnya tetap, maka disebut homokedastisitas. Dan jika varians berbeda, maka disebut heterokedastisitas. Modal regresi yang baik adalah tidak terjadinya heterokedastisistas. Gejala heterokedastisitas dapat dideteksi dengan melihat ada tidaknya pola tertentu pada grafik scatterplot di sekitar nilai residual dan variabel dependen suatu penelitian. Jika terdapat pola tertentu, maka telah terjadi gejala heterokedastisitas.

3.8.4. Pengujian Hipotesis

Dokumen yang terkait

Pengaruh Keefektifan Pengendalian Intern Bidang Akuntansi dan Pengembangan Mutu Karyawan Terhadap Pencegahan Kecurangan Akuntansi di Perusahaan

8 90 120

Pengaruh Keefektifan Pengendalian Internal Bidang Akuntansi dan Pengembangan Mutu Karyawan Terhadap Pencegahan Kecurangan Akuntansi di PT. Perkebunan Nusantara IV (Persero) Medan

0 2 101

Pengaruh Pengendalian Intern Bidang Akuntansi, Mutu Karyawan dan Kesesuaian Kompensasi Karyawan Terhadap Pencegahan Kecurangan Akuntansi pada Perusahaan Pengolahan Air Minum Swasta di Jakarta

2 13 96

Pengaruh Efektifitas Pengendalian Intern, Gaya Kepemimpinan, Dan Pengembangan Mutu Karyawan Terhadap Pencegahan Kecurangan Akuntansi Pada RSU. Dr. Pirngadi Medan

4 12 11

Pengaruh Efektifitas Pengendalian Intern, Gaya Kepemimpinan, Dan Pengembangan Mutu Karyawan Terhadap Pencegahan Kecurangan Akuntansi Pada RSU. Dr. Pirngadi Medan

0 0 2

Pengaruh Efektifitas Pengendalian Intern, Gaya Kepemimpinan, Dan Pengembangan Mutu Karyawan Terhadap Pencegahan Kecurangan Akuntansi Pada RSU. Dr. Pirngadi Medan

0 0 6

Pengaruh Efektifitas Pengendalian Intern, Gaya Kepemimpinan, Dan Pengembangan Mutu Karyawan Terhadap Pencegahan Kecurangan Akuntansi Pada RSU. Dr. Pirngadi Medan

0 0 24

Pengaruh Efektifitas Pengendalian Intern, Gaya Kepemimpinan, Dan Pengembangan Mutu Karyawan Terhadap Pencegahan Kecurangan Akuntansi Pada RSU. Dr. Pirngadi Medan

1 4 2

Pengaruh Efektifitas Pengendalian Intern, Gaya Kepemimpinan, Dan Pengembangan Mutu Karyawan Terhadap Pencegahan Kecurangan Akuntansi Pada RSU. Dr. Pirngadi Medan

0 0 21

Pengaruh Pengendalian Intern Bidang Akuntansi, Mutu Karyawan dan Kesesuaian Kompensasi Karyawan Terhadap Pencegahan Kecurangan Akuntansi pada Perusahaan Pengolahan Air Minum Swasta di Jakarta

0 0 11