Efektifitas Pengendalian Intern Gaya Kepemimpinan Pengembangan Mutu Karyawan

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

3.1. Jenis Penelitian

Berdasarkan masalah yang ingin diteliti, penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif dengan menggunakan metode survey, yang mana data pokok dari sampel suatu populasi dikumpulkan denagn menggunakan instrument kuesioner di lapangan.

3.2. Tempat Dan Waktu Penelitian

Penelitian ini dilakukan di RSU. Dr. Pirngadi Medan Jalan Prof. H.M. Yamin, SH. No. 47 Medan, Sumatera Utara. Penelitian dilakukan pada bulan Mei 2016 sampai dengan selesai. 3.3. Definisi Operasional 3.3.1. Pencegahan Kecurangan Akuntansi Mencegah lebih baik daripada mengobati. Kecurangan telah menjadi suatu penyakit yang harus dapat dilawan oleh setiap elemen di perusahaan demi tercapainya tujuan perusahaan. Dalam upaya mencegah kecurangan fraud, dimulai dari pengendalian intern, menanamkan kesadaran tentang adanya kecurangan fraud awareness pada setiap elemen perusahaan dan upaya menilai risiko terjadinya kecurangan fraud risk assessment yang dilakukan dari waktu ke waktu oleh manajemen, termasuk dewan komisaris dan direksi. Instrumen yang digunakan untuk mengukur pencegahan kecurangan akuntansi terdiri dari 11 item pertanyaan. Untuk pencegahan kecurangan akuntansi kuesioner diadaptasi dari Simanjuntak 2010, setiap item pertanyaan diberikan scoring 1-5. Semakin tinggi nilai yang ditunjukkan maka pencegahan kecurangan akuntansi semakin efektif.

3.3.2. Efektifitas Pengendalian Intern

Pengendalian intern, dibuat untuk mencegah terjadinya inefisiensi yang tujuannya adalah menjaga kekayaan perusahaan, menghasilkan laporan keuangan yang wajar dan memeriksa keakuratan data akuntansi. Instrumen yang digunakan untuk mengukur efektifitas pengendalian intern terdiri dari 12 item pertanyaan. Untuk pencegahan kecurangan akuntansi kuesioner diadopsi dari Simanjuntak 2010, setiap item pertanyaan diberikan scoring 1-5. Semakin tinggi nilai yang ditunjukkan maka efektifitas pengendalian intern semakin efektif.

3.3.3. Gaya Kepemimpinan

Gaya kepemimpinan yang digunakan oleh seorang pemimpin untuk mempengaruhi di dalam mengatur dan mengkoordinasikan bawahannya dalam rangka pencapaian tujuan perusahaan yang efektif. Instrumen yang digunakan untuk mengukur efektifitas pengendalian intern terdiri dari 6 item pertanyaan. Untuk pencegahan kecurangan akuntansi kuesioner diadopsi dari Mas’ud 2004, setiap item pertanyaan diberikan scoring 1-5. Semakin tinggi nilai yang ditunjukkan maka gaya kepemimpinan semakin efektif.

3.3.4. Pengembangan Mutu Karyawan

Pengembangan mutu karyawan berarti menyangkut usaha-usaha meningkatkan pengetahuan karyawan dan keahlian atau keterampilannya. Pengembangan mutu karyawan dimaksudkan untuk mendorong karyawan bekerja lebih keras dan baik, berusaha memiliki tingkat moral yang tinggi dan karenanya akan menghasilkan tugas-tugas yang dikerjakan secara efisien. Instrumen yang digunakan untuk mengukur keefektifan pengembangan mutu karyawan terdiri dari 8 item pertanyaan. Respon dari responden diukur dengan skala Likert 1 – 5, Untuk pencegahan kecurangan akuntansi kuesioner diadops dari Simanjuntak 2010, setiap item pertanyaan diberikan scoring 1-5. Semakin tinggi nilai yang ditunjukkan maka pengembangan ,mutu karyawan semakin efektif. Tabel 3.1. Indikator Pengukuran Penelitian Variabel Instrumen Penelitian Indikator Efektifitas Pengendalian Intern X 1 Diadopsi dari Simanjuntak 2010  Pengamanan hartaaktiva.  Dipercayainya catatan akuntansi.  Pemberian otorisasi terhadap setiap transaksi.  Metode pengolahan data.  Tanggung jawab manajemen.  Pemisahan fungsi.  Pengendalian fisik.  Pemantauan dan evaluasi. Gaya Kepemiminan X 2 Diadopsi dari Mas’ud 2004  Gaya Kepemimpinan Direktif.  Gaya Kepemimpinan Suportif.  Gaya Kepemimpinan Berorientasi Pada Prestasi.  Gaya Kepemimpinan Partisipatif Pengembangan mutu karyawan � 3 Diadopsi dari Simanjuntak 2010  Pengembangan intelektualitas.  Pengembangan keterampilan.  Pengembangan sikap. Pencegahan Kecurangan Akuntansi Y Diadopsi dari Simanjuntak 2010  Pengendalian intern.  Menanamkan kesadaran tentang adanya kecurangan.  Menilai risiko terjadinya kecurangan Sumber: data olahan peneliti

3.4. Skala Pengukuran Variabel

Dokumen yang terkait

Pengaruh Keefektifan Pengendalian Intern Bidang Akuntansi dan Pengembangan Mutu Karyawan Terhadap Pencegahan Kecurangan Akuntansi di Perusahaan

8 90 120

Pengaruh Keefektifan Pengendalian Internal Bidang Akuntansi dan Pengembangan Mutu Karyawan Terhadap Pencegahan Kecurangan Akuntansi di PT. Perkebunan Nusantara IV (Persero) Medan

0 2 101

Pengaruh Pengendalian Intern Bidang Akuntansi, Mutu Karyawan dan Kesesuaian Kompensasi Karyawan Terhadap Pencegahan Kecurangan Akuntansi pada Perusahaan Pengolahan Air Minum Swasta di Jakarta

2 13 96

Pengaruh Efektifitas Pengendalian Intern, Gaya Kepemimpinan, Dan Pengembangan Mutu Karyawan Terhadap Pencegahan Kecurangan Akuntansi Pada RSU. Dr. Pirngadi Medan

4 12 11

Pengaruh Efektifitas Pengendalian Intern, Gaya Kepemimpinan, Dan Pengembangan Mutu Karyawan Terhadap Pencegahan Kecurangan Akuntansi Pada RSU. Dr. Pirngadi Medan

0 0 2

Pengaruh Efektifitas Pengendalian Intern, Gaya Kepemimpinan, Dan Pengembangan Mutu Karyawan Terhadap Pencegahan Kecurangan Akuntansi Pada RSU. Dr. Pirngadi Medan

0 0 6

Pengaruh Efektifitas Pengendalian Intern, Gaya Kepemimpinan, Dan Pengembangan Mutu Karyawan Terhadap Pencegahan Kecurangan Akuntansi Pada RSU. Dr. Pirngadi Medan

0 0 24

Pengaruh Efektifitas Pengendalian Intern, Gaya Kepemimpinan, Dan Pengembangan Mutu Karyawan Terhadap Pencegahan Kecurangan Akuntansi Pada RSU. Dr. Pirngadi Medan

1 4 2

Pengaruh Efektifitas Pengendalian Intern, Gaya Kepemimpinan, Dan Pengembangan Mutu Karyawan Terhadap Pencegahan Kecurangan Akuntansi Pada RSU. Dr. Pirngadi Medan

0 0 21

Pengaruh Pengendalian Intern Bidang Akuntansi, Mutu Karyawan dan Kesesuaian Kompensasi Karyawan Terhadap Pencegahan Kecurangan Akuntansi pada Perusahaan Pengolahan Air Minum Swasta di Jakarta

0 0 11