Setuju 4
Kurang Setuju 3
Tidak Setuju 2
Sangat Tidak Setuju 1
Sumber: data olahan peneliti Dalam tipe skala likert, jawaban dari responden dikategorikan menjadi 5 lima kategori
tanggapan,  yakni  sangat  setuju,  setuju, kurang  setuju Ragu  - ragu,  tidak  setuju  dan  sangat tidak setuju.
3.5.  Populasi dan Sampel Penelitian
Populasi  adalah  wilayah  generalisasi  yang  terdiri  atas  objek  atau  subjek  yang mempunyai kualitas dan karakteristik tertentu  yang  ditetapkan  oleh  peneliti untuk dipelajari
dan  kemudian  ditarik  kesimpulannya.  Populasi  dalam  penelitian  ini  adalah  pegawai  yang berada di bawah koordinasi Wakil Direktur Umum. Responden yang dikirimi kuesioner dipilih
dengan cara random. Sampel  adalah  bagian  dari  jumlah  dan  karakteristik  yang  dimiliki  oleh  populasi
tersebut. Dalam  penelitian ini, kuesioner akan  diarahkan kepada  bagian keuangan  yang ada pada RSU. Dr. Pringadi Medan karena yang posisi jabatan ini mengetahui dengan baik seluruh
kegiatan di rumah sakit tersebut. Jumlah pegawai bagian keuangan yang ada pada RSU. Dr. Pringadi Medan sebanyak
27  orang  yang  terdiri  dari  sub  bagian  verifikasi  pengeluaran  dan  penerimaan  dana  dan  sub bagian akuntansi sebanyak 8 orang. Dengan demikian jumlah sampel yang akan saya gunakan
pada penelitian ini sebanyak 39 orang.
3.6.  Jenis Data dan Sumber Data
Jenis  data  yang  dipakai  dalam  penelitian  ini  adalah  data  primer  primary  data. Sumber  data  dalam  penelitian  ini  diperoleh  dengan  memberikan  kuesioner  dan  melakukan
wawancara  langsung  kepada  para  responden  yang  menjadi  sampel  dalam  penelitian  ini. Instrumen  pertanyaan  dalam  kuesioner  dan  wawancara  langsung  pada  para  responden  yang
diberikan  oleh  peneliti  merupakan  instrumen  pertanyaan  yang  diadaptasi  dari  para  peneliti sebelumnya, yaitu dari Ikatan Akuntan Indonesia 2001, Hartadi 1999, Simanjuntak 2010,
dan Mas’ud 2004
3.7.  Metode Pengumpulan Data
Metode pengumpulan data menggunakan survey method, yaitu data diperoleh dengan pendistribusian kuesioner yang diberikan kepada responden secara langsung  maupun melaui
jaringan  link  person.  Responden  yang  sempat  dan  bersedia  secara  langsung  menjawab kuesioner yang diberikan dapat langsung dikumpulkan kepada peneliti maupun jaringan  link
person yang ditunjuk dan bagi responden yang bersedia secara langsung menjawab kuesioner akan dilakukan juga  wawancara  singkat untuk  semakin  menguatkan  sumber  informasi yang
diperoleh berkaitan dengan penelitian. Kuesioner yang terkumpul melalui jaringan link person selanjutnya akan dikirimkan kepada peneliti.
3.8.  Metode dan Teknik Analisis Data 3.8.1. Statistik Deskriptif
Menurut  Ghozali  2006  :  19,  statistik  deskriptif  memberikan  gambaran  atau deskripsi  suatu  data  yang  dilihat  dari  nilai  rata-rata  mean,  standar  deviasi,  varian,
maksimum  dan  minimum.  Dalam  penelitian  saya  ini,  menjelaskan  gambaran  umum mengenai responden, seperti jenis kelamin, usia, pendidikan terakhir, dan masa kerja. Data
tersebut saya peroleh dari kuesioner yang kembali kepada saya dan yang dipastikan diisi sendiri oleh responden yang bersangkutan.
3.8.2. Uji Kualitas Data
Menurut  Hair  1998    kualitas  data  yang  dihasilkan  dari  penggunaan  instrumen penelitian dapat dievaluasi melalui uji reliabilitas dan validitas. Pengujian yang dimaksud
adalah untuk mengetahui konsistensi dan akurasi data yang dikumpulkan dari penggunaan instrumen. Prosedur pengujian kualitas data adalah sebagai berikut:
3.8.2.1. Uji validitas
Uji  validitas  digunakan  untuk  mengukur  sah  atau  valid  tidaknya  suatu kuesioner. Suatu kuesioner dikatakan valid jika pertanyaan pada kuesioner mampu
untuk  mengungkapkan  sesuatu  yang  akan  diukur  oleh  kuesioner  tersebut.  Uji validitas dapat dilakukan dengan melihat nilai correlated Item. Total Correlation
dengan kriteria sebagai  berikut: Jika  nilai � ℎ�
� lebih besar dari � �� dan
nilainya  positif,  maka  butir  pertanyaan  at au indikator tersebut dikatakan “valid”
Ghozali,  2006.  Namun  sebaliknya,  jika  nilai �ℎ�
� lebih kecil dari � ��,
maka pertanyaan tersebut dapat dikatakan “tidak valid”.
3.8.2.2. Uji Reliabilitas
Menurut Ghozali 2005 suatu kusioner dikatakan reliabel atau handal jika jawaban  seseorang  terhadap  pernyataan  adalah  konsisten  dari  waktu  ke  waktu.
Pengujian ini dilakukan dengan menghitung koefisien cronbach alpha dari masing- masing  instrumen  dalam  suatu  variabel.  Instrumen  dapat  dikatakan  handal
reliabel bila memiliki koefisien cronbach alpha lebih dari 0,60 Ghozali, 2011.
3.8.3. Uji Asumsi Klasik
Pengujian  asumsi  klasik  merupakan  suatu  pengujian  terhadap  data  penelitian sehingga  diketahui  apakah  data  tersebut  memenuhi  kriteria  distribusi  normal,  memiliki
korelasi  antara  variabel-variabel  independen  serta  memliki  suatu  varian  yang  tetap  dari
suatu  pengamatan  kepengamatan  lain.  Proses  pengujian  asumsi  klasik  menggunakan media kotak kerja yang sama dengan menggunakan fasilitas SPSS.
Pengujian asumsi
klasik meliputi
normalitas, multikolinearitas,
dan heterokedastisitas, yang penjelasannya sebagai berikut:
1. Uji Normalitas
Tujuan uji normalitas adalah untuk mengetahui apakah dalam model regresi, variabel pengganggu atau residual memiliki distribusi normal Ghozali, 2011. Normalitas data
dapat  dideteksi  dengan  menggunakan  alat  analisis  grafik  yang  berupa  uji  Kolmorov Smirnov yang dapat dilihat berdasarkan kriteria berikut:
a. Apabila probabilitas atau signifikansi  0,05, maka distribusi data normal,
b. Apabila probabilitas atau signifikansi  0,05, maka distribusi data tidal normal.
2. Uji Multikolinearitas
Uji  Multikolinearitas  bertujuan  untuk  menguji  apakah  dalam  model  regresi  yang digunakan  ditemukan  adanya  korelasi  antar  variabel  bebas  independen.  Uji
Multikolinearitas data dapat dilihat dari besarnya nilai VIF Variance Inflation Factor dan  nilai teloransi tolerance value. Jika nilai teloransi  0.10 atau  VIF  5, artinya
tidak terdapat multikolinearitas antar variabel independen dan apabila nilai teloransi 0.10  atau  VIF    5,  maka  diduga  mempunyai  persoalan  multikolinearitas  Ghozali,
2006. 3.
Uji Heteroskedastisitas Uji  heteroskedastisitas  bertujuan  untuk  menguji  apakah  dalam  model  regresi  terjadi
ketidaksamaan  variabel  dari  residual  suatu  pengamatan  dengan  pengamatan  lainnya. Jika varians  dari residual  dari  suatu pengamatan ke  pengamatan lainnya tetap,  maka
disebut homokedastisitas. Dan jika varians  berbeda,  maka  disebut heterokedastisitas.
Modal  regresi  yang  baik  adalah  tidak  terjadinya  heterokedastisistas.  Gejala heterokedastisitas dapat dideteksi dengan melihat ada tidaknya pola tertentu pada grafik
scatterplot di sekitar nilai residual dan variabel dependen suatu penelitian. Jika terdapat pola tertentu, maka telah terjadi gejala heterokedastisitas.
3.8.4. Pengujian Hipotesis
Pengujian  hipotesis  dalam  penelitian  ini  dilakukan  dengan  menggunakan  model analisis regresi berganda, yaitu metode statistik yang digunakan untuk menguji hubungan
suatu variabel  dependen terhadap lebih  dari  satu  variabel independen. Dalam  penelitian ini, analisis regresi yang digunakan untuk mengetahui ada tidaknya pengaruh  efektifitas
pengendalian  intern,  gaya  kepemimpinan,  dan  pengembangan  mutu  karyawan  terhadap pencegahan kecurangan akuntansi pada RSU. Dr. Pirngadi Medan.
3.8.4.1. Koefisien Determinasi
Koefisien  Determinasi  R
2
pada  intinya  untuk  mengukur  seberapa  jauh kemampuan  model  dalam  menerangkan  variasi  variabel  terikat.  Nilai  koefisien
determinasi adalah diantara nol dan satu 0R
2
1. Nilai �
2
yang mendekati satu berarti variabel-variabel terikat independen memberikan hampir semua informasi
yang dibutuhkan untuk memprediksi variasi variabel dependen, dan apabila nilai �
2
semakin kecil mendekati nol, berarti variabel-variabel independen hampir tidak memberikan semua informasi yang dibutuhkan untuk memprediksi variasi variabel
dependen.
3.8.4.2. Uji Simultan F-test
Uji  F  dilakukan  untuk  menunjukkan  apakah  semua  variabel  independen atau bebas yang dimasukkan dalam model regresi berganda mempunyai pengaruh
secara bersama-sama terhadap variabel dependen. Hipotesis yang akan diuji adalah sebagai berikut :
H :  b
=  b
1
=  b
2
≠ 0 : semua variabel independen berpengaruh secara bersama- sama simultan.
Kriteria yang digunakan dalam menerima atau menolak hipotesis adalah : 1.
�  diterima apabila Fhitung  F
tabel
, pada α = 5 dan nilai probabilitas  level of significant sebesar 0,05,
2. �  ditolak apabila Fhitung  F
tabel
, pada α = 5 dan nilai probabilitas  level of significant sebesar 0,05.
3.8.4.3. Uji Parsial t-test
Uji parsial digunakan untuk menguji seberapa jauh pengaruh satu variabel penjelasanindependen  secara  individual  dalam  menerangkan  variasi  variabel
dependen.  Menurut  Ghozali  2007  :  55,  “uji-t  digunakan  untuk  menentukan apakah dua sampel yang tidak berhubungan memiliki nilai rata-
rata yang berbeda”. Kriteria yang digunakan dalam menerima atau menolak hipotesis adalah:
1. �  diterima apabila t
hitung
t
tabel
, pada α = 5 dan nilai probabilitas  level of significant sebesar 0,05.
2. �  ditolak apabila t
hitung
t
tabe
l, pada α = 5 dan nilai probabilitas  level of significant sebesar 0,05.
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
4.1. Gambaran Umum RSU. Dr. Pirngadi Medan
4.1.1. Sejarah Singkat RSU. Dr. Pirngadi Medan
Rumah Sakit Pirngadi didirikan tanggal 11 Agustus 1928 oleh Pemerintah Kolonial Belanda  dengan  nama  “GEMENTA  ZIEKEN  HUIS”  yang  peletakan  batu  pertamanya
dilakukan oleh seorang bocah berumur 10 tahun bernama Maria Constantia Macky anak dari  Walikota  Medan  saat  itu  dan  diangkat  sebagai  Direktur  Dr.  W.  Bays.  Selanjutnya
dengan masuknya Jepang ke Indonesia Rumah Sakit ini diambil dan berganti nama dengan “SYURITSU  BYUSONO  INCE”  dan  sebagai  direktur  dipercayakan  kepada  putra
Indonesia  “Dr.  RADEN  PIRNGADI  GONGGO  PUTRO”  yang  akhirnya  ditabalkan menjadi nama Rumah Sakit kita ini.  Setelah bangsa Indonesia tanggal 17 Agustus 1945
menyatakan  kemerdekaannya,  Rumah  Sakit  Umum  Pirngadi  langsung  diambil  alih  dan diurus  oleh  Pemerintah  Negara  Bagian  Sumatera  Timur  Republik  Indonesia  Sementara
RIS, dengan pergolakan politik yang sangat cepat saat itu pada tanggal 17 Agustus 1950 semua negara bagian RIS dihapus diganti dengan berdirinya Negara Kesatuan Republik
Indonesia NKRI. Rumah Sakit Umum Pirngadi diambil alih dan diurus oleh Pemerintah PusatKementerian Kesehatan di Jakarta. Dalam priode Tahun 1950 sd 1952 Rumah Sakit
Pirngadi mempunyai peran yang sangat penting dalam sejarah proses pendirian Fakultas Kedokteran USU, karena salah satu syarat pendirian  Fakultas Kedokteran tersebut harus
ada Rumah Sakit sebagai pendukung disamping harus adanya dosen pengajar yang saat itu pada umumnya adalah para dokter yang berkerja di Rumah Sakit Umum Dr. Pirngadi ini,
baik kebangsaan Belanda maupun Bangsa Indonesia sendiri. Sejak ditetapkan oleh Pemerintah berdirinya Fakultas Kedokteran USU tanggal 20
Agustus  1952,  maka  Rumah  Sakit  Pirngadi  secara  otomatis  sebagai  Teaching  Hospital Rumah  Sakit  Pendidikan  dipakai  sebagai tempat kepaniteraan  Klinik  para Mahasiswa
Kedokteran  USU.  Selanjutnya  dengan ditetapkan  RSU H.  Adam  Malik  sebagai Rumah Sakit Pendidikan Fakultas Kedokteran USU pada Januari 1993, Rumah Sakit Umum Dr.
Pirngadi  berubah  status  dari  Rumah  Sakit  Pendidikan  menjadi  Rumah  Sakit  Tempat Pendidikan, sehingga dengan status ini Rumah Sakit Umum Dr. Pirngadi dengan fasilitas
dan kapasitas yang dimiliki disamping masih gunakan untuk pendidikan para calon dokter dari Fakultas Kedokteran USU, juga membuka diri untuk mendidik para calon dokter dari
Fakultas  lain  baik  yang  ada  di  provinsi  Sumatera  Utara  maupun  Sumatera  Barat  dan Lampung.  Tidak  diperoleh  data  yang  pasti  kapan  Rumah  Sakit  Umum  Dr.  Pirngadi  ini
diserahkan kepemilikannya dari Pemerintah Pusat ke Pemerintah Propinsi Sumatera Utara. Sejalan  dengan  pelaksanaan  otonomi  daerah,  Rumah  Sakit  Umum  Dr.  Pirngadi  pada
tanggal 27 Desember 2001 diserahkan kepemilikannya dari Pemerintah Propinsi Sumatera Utara kepada  Pemerintah  Kota Medan.  Setelah Rumah  Sakit  Umum Dr.  Pirngadi  milik
Kota Medan, Pemerintah Kota Medan mempunyai perhatian dan tekad yang besar untuk kemajuan Rumah Sakit Pirngadi melalui pembenahan dan perbaikan di segala bidang, hal
ini  diwujudkan  dengan  Peraturan  Daerah  Kota  Medan  No.  30  Tahun  2002  tanggal  6 September  2002  tentang  Perubahan  Kelembagaan  RSU  Dr.  Pirngadi  menjadi  Badan
Pelayanan  Kesehatan  RSU  Dr.  Pirngadi  Kota  Medan,  sehingga  terjadi  restrukturisasi Organisasi, Personil dan Manajemen dimana sebagai Direktur diangkat Dr. H. Sjahrial R.
Anas, MHA dan diikuti pembenahan Sarana, Prasarana dan Pengadaan Peralatan-peralatan canggih sebagai pendukung palayanan. Pada era ini pula sejarah mencatat suatu gebrakan
besar dan berani Bapak Walikota Medan dengan melakukan pembangunan Rumah Sakit Umum  Dr.  Pirngadi  8  delapan  tingkat  dilengkapi  dengan  peralatan  canggih,  yang
peletakan  batu  pertamanya  telah  dilaksanakan  4  Maret  2004  dan  mulai  dioperasikan tanggal 16 April 2005.
Berdasarkan sumber daya manusia, sarana dan prasarana di Rumah Sakit Umum Dr.  Pirngadi  Medan  dalam  pelaksanaan  pendidikan,  maka  Rumah  Sakit  Umum  Dr.
Pirngadi  Medan  mengajukan  peningkatan  status  dari  Rumah  Sakit  Tempat  Pendidikan
menjadi  Rumah  Sakit  Pendidikan.  Berdasarkan  Rekomendasi  dari  Ikatan  Rumah  Sakit Pendidikan Indonesia IRSPI, maka selanjutnya dilaksanakan penilaian kelayakan Rumah
Sakit Umum Dr. Pirngadi Medan menjadi Rumah Sakit Pendidikan oleh Tim Visitasi yang terdiri dari Direktur Bina Pelayanan Medikm Spesialistik, Ditjen Bina Pelayanan Medik,
Kepala Biro Hukum dan Organisasi, Sekjen Depkes, Ketua Ikatan RSU Pendidikan serta Kepala  Bagian  Hukum  dan  Organisasi,  Sek.  Dutjen.  Bina  Pelayanan  Medik.  Akhirnya
pada tanggal 10 April 2007 Badan Pelayanan Kesehatan RSU Dr. Pirngadi Kota Medan resmi  menjadi  Rumah  Sakit  Pendidikan  berdasarkan  Keputusan  Menteri  Kesehatan  RI
Nomor  :  433MenkesSKIV2007. Urutan  Pimpinan  Rumah  Sakit  Umum  Dr.  Pirngadi
Medan adalah sebagai berikut :
1.    Dr. W. Bays    1930 - 1939 2.    Dr. A. A. Messing    1930 - 1942
3.    Dr. Raden Pirngadi Gonggoputro    1942 - 1947 4.    Dr. Ahmad Sofyan    1947 - 1955
5.    Dr. H. A. Darwis Datu Batu Besar    1955 - 1958 6.    Dr. Mohammad Arifin    1958 - 1965
7.    Dr. Paruhum Daulay    1965 - 1969 8.    Dr. Zainal Rasyid Siregar, SKM    1969 - 1983
9.    Dr. J. E. Sudibyo, Sp.B    1983 - 1986 10.    Dr. Raharjo Slamet, Sp.KJ    1986 - 1990
11.    Prof. Dr. Rizal Basjrah Lubis, Sp.THT    1990 - 1998 12.    Dr. Alogo Siregar, Sp.A    1998 - 2002
13.    Dr. H. Sjahrial R. Anas, MHA    2002 - 2009
14.    Dr. Dewi Fauziah Syahnan, Sp.THT    2009 - 2012 15.    Dr. H. Amran Lubis, Sp.JP, K, FIHA    2012
– sekarang
4.2. Data Penelitian
Penelitian ini bertujuan untuk menguji Pengaruh Efektifitas Pengendalian Intern, Gaya Kepemimpinan  Dan  Pengembangan  Mutu  Karyawan  Terhadap  Pencegahan  Kecurangan
akuntansi Pada RSU. Dr. Pirngadi Medan.  Pengumpulan data dalam penelitian ini dilakukan dengan  menggunakan  kuesioner  yang  disampaikan  langsung  kepada  para  responden.
Kuesioner  yang  telah  selesai  diisi  oleh  responden  dikumpulkan  kembali  untuk  selanjutnya ditabulasikan  dalam  Microsoft Office  Excel 2007 dan  diolah  dengan  menggunakan  program
SPSS  for  windows.  Adapun  waktu  yang  dikumpulkan  kuesioner-kuesioner  tersebut  berkisar antara 3 minggu sampai 4 minggu.
Pengumpulan data pada penelitian ini dilakukan dengan beberapa tahap, yaitu dengan menyebarkan  kuesioner  kepada  responden  yang  terdiri  dari  KASUBBAG  KEUANGAN,
Bendahara  PenerimaanPengeluaran  Dana  dan  Staf  Bidang  Akuntansi  di  RSU.  Dr.  Pirngadi Medan. Dari 39 kuisioner yang dibagikan sebanyak 39 kuesioner yang kembali.
Tabel 4.1. Data Hasil Kuesioner
Keterangan Jumlah
Kuisioner yang dikirim 39
Kuisioner yang kembali 39
Kuisioner yang tidak kembali -
Kuisioner yang ditolak -
Kuisioner yang digunakan dalam penelitian 39
Tingkat pengembalian  respon rate 100
Sumber : ouput  yang diolah oleh penulis,2016
Data karakteristik responden yang digunakan dalam penelitian ini dilihat dari segi jenis kelamin, latar belakang pendidikan dan lama bekerja di RSU. Dr Pirngadi Medan.
Tabel 4.2. Karakteristik Responden
NO Keterangan
Jumlah Orang
Persentase
1 Jenis Kelamin
1. Pria
2. Wanita
19 20
48,7 51,3
Total 39
100 2
Pendidikan Terakhir 1.
SMASederajat 2.
Diploma DIII 3.
Sarjana S1 4.
Pasca Sarjana S2 4
7 23
5 10.2
18 59
12,8 Total
39 100
3 Lama Bekerja
1. 1-5 Tahun
2. 5-10 Tahun
3. 10 Tahun
8 12
19 20,5
30,8 48,7
Total 39
100 Sumber : output yang diolah SPSS,2016
1. Menunjukkan bahwa sekitar 20 orang atau 51,3 responden didominasi oleh jenis kelamin
perempuan, dan sisanya sebesar 19 orang atau 48,7 berjenis kelamin laki-laki. 2.
Menunjukkan bahwa 23 orang atau 59 responden didominasi oleh lulusan Strata 1 S1, lulusan Diploma DIII terdiri dari 7 orang atau 18 responden, lulusan Pascasarjana terdiri
dari  5  orang  atau  12.8  dan  sisanya  4  orang  atau  10,2  responden  merupakan  lulusan SMA.
3. Menunjukkan bahwa 19 orang atau 48,7 responden bekerja selama 10 tahun, sebanyak
12 orang atau 30,8 responden bekerja selama 5-10 tahun dan sebanyak 8 orang atau 20,5 responden bekerja selama 1-5 tahun.
4.3. Analisis Statistik Deskriptif