Nilai Anak Mengayunkan Anak di Desa Rumbio Kecamatan Penyabungan Utara Kabupaten Mandailing Natal

53 BAB III NILAI ANAK DI DESA RUMBIO

3.1. Nilai Anak

Setiap keluarga umumnya mendambakan seoarang anak, karena anak adalah harapan atau cita-cita dari sebuah perkawinan maupun penerus keturunan. Berapa jumlah anak yang diinginkan, tergantung dari keluarga itu sendiri. Apakah satu, dua, tiga dan seterusnya. Dengan keputusan untuk memiliki jumlah anak adalah sebuah pilihan, yang mana pilihan tersebut sangat dipengaruhi oleh nilai yang dianggap sebagai suatu harapan atas setiap keinginan yang dipilih oleh orang tua.Lubis 1997 menjelaskan bahwa hagabeon sama artinya dengan bahagia dan sejahtera. Kebahagiaan yang dimaksudkan disini adalah kebahagiaan dalam hal keturunan. Keturunan dipandang sebagai pemberi harapan hidup karena keturunan adalah kebahagiaan yang tidak ternilai bagi orang tua, keluarga dan kerabat. Nilai anak bagi orang tua dalam kehidupan sehari-hari dapat diketahui dari adanya kenyataan bahwa anak menjadi tempat bagi orang tua untuk mencurahkan kasih sayangnya, anak sebagai sumber kebahagiaan keluarga, anak sebagai bahan pertimbangan pasangan suami-istri ketika ingin bercerai, anak sebagai tempat untuk mensosialisasikan nilai–nilai dalam keluarga dan harta kekayaan keluarga diwariskan serta anak sebagai tempat orang tua dalam menggantungkan berbagai harapannya Ihromi, 1999. Sebelum anak diberi Nama, di Mandailing khususnya di Rumbio panggilan untuk anak laki-laki adalah si Dalian lian atau si Batu, sedangkan untuk anak perempuan adalah Taing. Istilah lain untuk anak laki-laki disebut juga si suan Universitas Sumatera Utara 54 bulu atau si panjala, yaitu orang yang menanam bambu untuk membuka kampung dan orang yang menjala ikan. Sedangkan perempuan disebut juga sisuan pandan atau si pandurung yaitu orang yang menanam pandan untuk membuat tika dari pandanr atau orang yang menangkap ikan dengan durung tangguk. Dalihan adalah tungku tempat memasak yang terbuat dari batu. Dengan istilah ini anak laki-laki diharapkan menjadi tempat bertumpu dalam keluarga, anak laki-laki dapat menggantikan posisi ayah jika ayah tidak mampu lagi memenuhi tanggungjawabnya atau jika ayah sudah tiada, maka anak laki-laki yang akan menggantikan tanggungjawab ayah menjadi tulang punggung keluarga. Anak laki-laki dapat juga disebut si yang menanam bambusuanbulu atau si jalapanjala. Jala merupakan perlambanagan dari mata pencarian. Jadi, anak laki- laki diharapkan dapat mencari pekerjaan, mampu bekerja agar dapat memenuhi kebutuhan keluarganya. “taing” yang asalkatanya adalah “tataring”. Tataring adalah tempat ataupun meja masak untuk dalian. Maka dari itu dalian dan tataring saling menyangga, saling mendukung fungsinya masing-masing. maka dari itu anak perempuan sebelum deberi nama dipanggi taing. Anak perempuan juga dapat dipanggil si suan pandan orang yang menam padan atau si pandurung menangkap ikan dengan tangguk, maksudnya adalahsaat dewasa nanti anak perempuan diharapkan mampu menganyam tikar dari pandan yang ditanamnya. tikar merupakan perlambangan dari keluarga yang mapan, mengapa dikatakan demikian karena anak perempuan diaharpakan mampu mengurus keluarganya. Sedangkan durungjuga melambangkan pekerjaan. Perempuan juga diharapakan Universitas Sumatera Utara 55 mampu bekerja, tetapi pekerjaan yang dilakukan perempuan lebih ringangan dari pada pekerjaan yang dilakukan oleh laki-laki. Kelahiran seorang anak menjadikan orang tuanya sebagai anggota masyarakat yang sempurna, karena sudah mempunyai generasi penerus kelompok satu marga clan. Nama pribadi mereka sudah dikaitkan dengan indentitas mereka sebagai orang, kakek serta neneknya. Misalnya amang si Pardamean, ompung si Parlagutan dan sebutan lainya sesuai dengan tutur bahas adat itulah sebabnya kelahiran seorang anak disambut dengan sangat gembira yang diwujudkan dalam upacara mangupa anak tubu mengupa kelahiran anak yang disebut juga manyuyup-nyuyup. Dari penjelasan diatas mengenai anak laki-laki dan anak perempuan dapat dilihat bahwa anak laki-laki dan anak perempaun memiliki arti maupun nilai tersendiri. 3.2. Perbedaan Nilai Anak Laki-laki Dengan Nilai Anak Perempuan 3.2.1. Nilai Anak laki-laki