31
Foto 2 Alat Transportasi Tradisional Perahu Ganda Getek menuju ke arah Perbatasan
Kecamatan Hutabargot
2.3.1. Letak Geografis Desa Rumbio
Berdasarkan potensi dan Geografis Desa yang sangat strategis untuk menghubungkan kedalam dua wilayah Kecamatan sangat dibutuhkan Jembatan
Penghubung agar transportasi dapat berjalan dengan lancar. Dan dengan kehadiran Jembatan di Sungai yang melewati Desa Rumbio ini diharapkan laju
perputaran ekonomi masyarakat akan naik secara signifikan.Berdasarkan hal tersebut maka masyarakat desa Rumbio, dan desa-desa yang ada di dua kecamatan
selama ini sangat mendambakan akan hadirnya Jembatan Penghubung, yang jika Pemerintah dapat membangunnya ini adalah Mukjizat bagi warga masyarakat
yang tinggal di 3 tiga kecamatan. 2.3.2. Demografi Desa Rumbio
A. Kekayaan Alam
Di desa Rumbio terdapat Potensi kehidupan yang cukup baik. Posisi Desa yang sangat strategis yaitu di daerah Lembah dengan di Aliri 4 aliran sungai yang
Universitas Sumatera Utara
32
mengelilingi desa, sehingga tanahnya begitu subur banyak terdapat tanah Alluvial tanah humus sehingga sangat cocok untuk Pertanian, Hortikultura, Palawija,
Perikanan, Peternakan dan Perkebunan serta Agrowisata desa yang menunjang karena adanya pantai dari sungai di desa. Luas desa seluruhnya mencapai 470 Ha
dengan kondisi lahan Pertanian padi sawah mencapai 250 Ha, Perkebunan Hortikultura dan Pala wija 100 Ha, Perkampungan 20 Ha serta lapangan Hijau
penggembalaan di DAS batang gadis 100 Ha. Sehingga dengan kondisi tanah yang subur maka rata-rata sumber
kehidupan masyarakat adalah Bercocok tanam Padi-Sawah, sekaligus berkebun Pala wija dan Hortikultura dan sebahagian masyarakat juga memiliki Ternak sapi
dan Kambing juga kerbau, disamping itu dengan kondisi Sungai yang ada juga sangat berpotensi untuk dikembangkan dalam bidang Perikanan. Dengan potensi
Perikanan juga tidak kalah karena keadaan geografis yang menunjang serta adanya aliran sungai yang mengelilingi desa, maka potensi ini siap
dikembangkan. Namun keberadaan sektor perikanan masih lemah karena pasar masih dikuasai dari jaringan perikanan Sumatera Barat.
Potensi Pertanian dan Ketahanan Pangan
Universitas Sumatera Utara
33
Foto 3 Lahan Pertanian dan Lahan Perkebunan Jagung dan Kelapa
Dengan adanya lahan Pertanian terutama Padi Sawah yang cukup luas Desa Rumbio dapat dijadikan sebagai penyuplai ketahanan Pangan di
Mandailing Natal. Namun keberadaannya dan disetiap hasil panen masyarakat selalu tidak maksimal. Hal ini membutuhkan perhatian khusus bagi masyarakat
petani. Disamping Tanaman Padi-Sawah, Di Desa Rumbio juga menjadi produsen tanaman pangan lainnya seperti, Jagung yang setiap periodenya dapat menanam
lebih dari 70 ha. Hal ini menjadi tambahan bagi pendapatan perkapita setiap Rumah Tangga di Masyarakat. Desa Rumbio juga dari tahun ke tahun menjadi
Produsen kelapa dan Pisang, dapat dikatakan setiap hari jumlah kelapa yang keluar dari desa Rumbio dapat mencapai Ribuan kelapa. Serta lahan milik
masyarakat untuk tanaman Kelapa ini dapat mencapai 100 Ha.
Potensi peternakan Selain Potensi pertanian dan Ketahan Pangan di atas desa Rumbio juga
Universitas Sumatera Utara
34
menjadi Sentra peternakan di Kabupaten Mandailing Natal, dan peternakan ini pada umumnya berada di DAS Batang Gadis. Peternakan yang biasa di kembang-
biakkan adalah ternak hewan berkaki 4 seperti Lembu, Sapi, dan Kambing.
Fotor 4 Lahan Potensial Desa Rumbio untuk bertenak.
Potensi Perikanan
Keadaan alam yang sangat mendukung desa rumbio berpotensi menjadikan desa tersebut sebagai lahan perikanan, hal ini sangat di dukung dengan 4 aliran
sungai yang mengelilingi desa rumbio.
Foto 5 Kehidupan peternak ikan di desa Rumbio
Universitas Sumatera Utara
35
Potensi Pariwisata
Keadaan alam yang sangat indah seperti Daerah Aliran Sungai Batang Gadis menjadi Potensi Panorama Alam yang juga cukup baik bila dikembangkan dalam
kegiatan Usaha Sosio Tourism Agrowisata.
Foto 6 Anak Sungai Batang Gadis
Etnik adalah sekumpulan orang atau individu yang mempunyai budaya dan sosial yang unik serta menurunkannya kepada generasi mereka yang berikutnya
seperti halnya etnik yang berasal dari Mandailing akan secara turun temurun di manapun ia bertempat tinggal. Etnik ini menurut garis keturunan ayah patrilineal
yang terdiri dari marga-marga : Nasution, Lubis, Pulungan, Rangkuti, Batubara, Daulay, Matondang, Parinduri, Hasibuan, dan lain-lain. Marga-marga ini tidak
serentak mendiami wilayah Desa Rumbio. Ada beberapa marga yang datang kemudian dan mendiami wilayah Mandailing yang kemudian dianggap sebagai
warga Rumbio dan tidak mau disebut sebagai warga pendatang. Penduduk Desa Rumbio hampir 100 penganut agama Islam yang taat,
Universitas Sumatera Utara
36
oleh karena itu agama Islam sangat besar pengaruhnya dalam pelaksanaan upacara-upacara adat. Bahkan dalam upacara-upacara kematian dan hukum waris
sebahagian besar di antara mereka banyak memakai hukum Islam. Di Mandailing ada falsafah yang menyebutkan Hombar do adat dohotibadat. Artinya adat dan
istiadat tidak dapat dipisahkan, adat tidak bolehbertentangan dengan agama Islam. Jika dalam upacara adat ada hal-hal yang mengganggu dengan pelaksanaan
agama, adat itu harus dikesampingkan.
2.4. Awal Mula Masuknya Agama Islam ke Mandailing