11
Perubahan menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia 2000:1234 adalah hal keadaan berubah; peralihan; pertukaran. Menurut Yandianto dalam Bonggud
Sidabitar 2013:9 perubahan dalam bahasa inggris disebut change, misalnya perubahan sosial atau sosial change, artinya perubahan dalam kemasyarakatan
yang mempengaruhi sistem sosial suatu masyarakat yang berhubungan dengan nilai-nilai, dan perilaku di antara kelompok manusia. Perubahan yang dimaksud
penulis adalah suatu perubahanperalihan yang terjadi pada tradisi Gandai dalam konteks upacara masyarakat Pekal dan fungsi tradisi Gandai bagi hidup
masyarakat Pekal. Dimana akan dilihat bagaimana kedudukannya dalam masyarakat Pekal, peranannya dalam masyarakat Pekal, dan aturan-aturan yang
membatasi peranan tradisi Gandai ini dalam masyarakat Pekal, serta akan dilihat adakah perubahan terhadap tradisi Gandai tersebut yang berpengaruh pada
fungsinya dalam masyarakat Pekal khususnya dalam konteks upacara Perkawinan adatnya.
1.4.2 Teori
Dalam meneliti keenam ragam gerak Gandai tersebut, penulis akan mendeskripsikannya. Dalam teori komposisi tari, hadirnya gerak dapat
ditimbulkan karena beberapa faktor rangsang yaitu rangsang visual, kinestetik, rabaan, dan gagasan Ben Suharto, 1985: 20-21. Menurut pendapat tersebut
diatas, gerak-gerak dalam Gandai timbul dari rangsang visual dan rangsang kinestetik. Rangsang visual bisa dilihat dari nama-nama gerak, contoh sementaro,
yang mengacu pada bagaimana kehidupan seseorang yang hanya bersifat sementara. Sedangkan rangsang kinestetik bisa dilihat dari rangsang gerak.
Universitas Sumatera Utara
12
Keenam ragam gerak Gandai tersebut penulis akan menggunakan teknik kinisiologi. Kinesiologi tari yang dimaksud adalah ilmu yang mempelajari tentang
gerak-gerak tubuh manusia dalam tari yang ditata sesuai dengan musik dan mengandung makna serta memiliki kekuatan otot, tulang, syaraf, dan sendi yang
dibutuhkan untuk melakukan gerakan tersebut http:gitadanceq.blogspot.com. Setelah itu juga akan dilihat bagaiman uraian mengenai ragam gerak, pola lantai,
motif gerak, frase gerak, busana tari yang digunakan masyarakat Pekal dalam konteks adatnya.
Untuk mendeskripsikan musik Gandai ini, khususnya struktur melodi sunai yang berfungsi secara musikal sebagai pembawa melodi utama, penulis
menggunakan teori “bobot tangga nada” weighted scale, yang ditawarkan oleh Malm 1977. Ia menawarkan delapan parameter untuk mendeskripsikan melodi,
yaitu: 1 tangga nada, 2 wilayah nada, 3 nada dasar, 4 interval, 5 distribusi nada, 6 formula melodi, 7 pola-pola kadensa, dan 8 kontur.
Dalam suatu kebudayaan tradisi lisan atau oral suatu perubahan dapat terjadi, karena proses pengajarannya dilakukan secara lisan. Menurut Alan P
Merriam 1964:303 mengemukakan bahwa perubahan dapat berasal dari dalam lingkungan kebudayaan internal, dan perubahan juga bisa berasal dari luar
kebudayaan eksternal. Perubahan secara internal merupakan perubahan yang timbul dari dalam dan dilakukan oleh pelaku-pelaku kebudayaan itu sendiri, dan
juga disebut inovasi. Sedangkan perubahan eksternal merupakan perubahan yang timbul akibat pengaruh yang dilakukan oleh orang-orang dari luar lingkup budaya
tersebut atau akulturasi. Perubahan yang terjadi dalam tradisi Gandai merupakan
Universitas Sumatera Utara
13
hasil kreatifitas masyarakat Pekal itu sendiri yang diakibatkan oleh kebudayaan barat.
Fungsi menurut Alan P Merriam 1964 pada teori use and function penggunaan dan fungsi yang berkaitan dengan tradisi Gandai adalah sebagai
berikut: i fungsi pengungkapan emosional, ii fungsi penikmatan estetika, iii fungsi hiburan, iv fungsi komunikasi, vii fungsi validasi lembaga-lembaga
sosial dan ritual keagamaan, viii fungsi kontribusi demi kelangsungan dan stabilitas budaya, dan ix fungsi pengintegrasian masyarakat.
Sementara itu pakar tari lndonesia yaitu Narawati dan R.M. Soedarsono dalam Reny Yulyati 2013:22 membedakan fungsi tari menjadi dua, yaitu 1
kategori fungsi tari yang besifat primer, yang dibedakan menjadi tiga, yaitu: a fungsi tari sebagai sarana ritual, b fungsi tari sebagai ungkapan pribadi, dan c
fungsi tari sebagai presentasi estetik, dan 2 kategori fungsi tari yang bersifat sekunder, yaitu lebih mengarah pada aspek komersial atau sebagai lapangan mata
pencaharian. Berdasarkan teori fungsi tari dari Narawati dan Soedarsono ini, maka
fungsi tradisi Gandai, mencakup baik itu fungsi primer dan juga fungsi sekunder. Di dalam kegiatan tari ini terdapat fungsi ritual, ungkapan pribadi, estetik, dan
mata pencaharian.
1.5 Metode Penelitian