Jumlah Interval Interval adalah jarak antara satu nada dengan nada yang lain terdiri dari Formula Melodik Pola Kadensa Kontur

104 4.4.2.4 Frekuensi Pemakaian Nada Frekuensi pemakaian nada dapat dilihat dari banyaknya jumlah nada yang dipakai dalam suatu musik atau nyayian. Banyaknya jumlah nada yang terdapat dalam melodi sunai : Jumlah Pemakaian nada-nada pada melodi sunai: 1. Nada Gis sebanyak 57 2. Nada Ais sebanyak 90 3. Nada Bis sebanyak 15 4. Nada Cis sebanyak 58 5. Nada Dis sebanyak 226 6. Nada Eis sebanyak 343 7. Nada Fis sebanyak 81

4.4.2.5 Jumlah Interval Interval adalah jarak antara satu nada dengan nada yang lain terdiri dari

interval naik maupun turun. Berikut adalah interval dari melodi sunai: Interval Posisi Jumlah Total 1P - 286 286 2M 129 268 Universitas Sumatera Utara 105 139 2m 113 240 127 3M 4 7 3 4P 23 26 3 5P 1 4 3 5Dim 5 7 2 6M - 3 3 7M 3 5 2

4.4.2.6 Formula Melodik

Untuk memperjelas bagaimana bentuk dari melodi sunai, penulis menggunakan pendapat Nettl yang mengatakan bahwa ada beberapa karakter yang perlu diperhatikan untuk menentukan bentuk dari suatu komposisi, yaitu dengan memperhatikan unsur-unsur melodi yang terkandung berdasarkan pengulangan frasa, tanda diam, pengulangan pola ritem, transposisi, kesatuan dari teks yang ada dalam musik 1964:150. Formula melodik yang akan dibahas tulisan ini Universitas Sumatera Utara 106 meliputi bentuk dan frasa. Bentuk adalah gabungan dari beberapa frasa yang terjalin menjadi satu pola melodi. Frasa adalah bagian-bagian kecil dari melodi. Motif adalah ide melodi sebagai dasar pembentukan melodi. Secara garis besar, bentuk, frasa, dan motif yang terdapat dalam melodi sunai adalah sebagai berikut: 1. Bentuk pada melodi sunai memiliki 3 bentuk, yaitu: A, B dan C. 2. Frasa pada melodi sunai, yaitu: a A: 2 frasa b B: 22 frasa c C: 5 frasa Universitas Sumatera Utara 107 Universitas Sumatera Utara 108

4.4.2.7 Pola Kadensa

Kadensa adalah nada akhir dari suatu bagian melodi lagu. Pola kadensa dapat dibagi atasa dua bagian, yaitu: semi kadens half cadence dan kadens penuh full cadence. Semi kadens adalah suatu bentuk istirahat yang tidak lengkap atau tidak selesai complete dan memberi kesan adanya gerakan ritem yang lebih lanjut. Kadens penuh adalah suatu bentuk istirahat di akhir frasa yang Universitas Sumatera Utara 109 terasa selesai complete sehingga pola kadens seperti ini tidak memberikan kesan untuk menambah gerakan ritem. Pola kadensa melodi sunai yaitu : 1. 2. 3. 4. 5. 6. Universitas Sumatera Utara 110

4.4.2.8 Kontur

Kontur adalah garis melodi dalam sebuah lagu. Malm dalam irawan 1997: 85 membedakan beberapa jenis kontur, yaitu: 1. Ascending yaitu garis melodi yang bergerak dengan bentuk naik dari nada yang lebih rendah ke nada yang lebih tinggi. 2. Descending yaitu garis melodi yang bergerak dengan bentuk turun dari nada yang lebih tinggi ke nada yang lebih rendah. 3. Pendulous yaitu garis melodi yang bentuk gerakannya melengkung dari nada yang lebih tinggi ke nada yang lebih rendah, kemudian kembali lagi ke nada yang lebih tinggi atau sebaliknya. 4. Conjuct yaitu garis melodi yang sifatnya bergerak melangkah dari satu nada ke nada yang lain baik naik maupun turun. 5. Terraced yaitu garis melodi yang bergerak berjenjang baik dari nada yang lebih tinggi ke nada yang lebih rendah atau dimulai dari nada yang lebih rendah ke nada yang lebih tinggi. 6. Disjuct yaitu garis melodi yang bergerak melompat dari satu nada ke nada yang lainnya, dan biasanya intervalnya di atas sekonde baik mayor maupun minor. 7. Static yaitu garis melodi yang bentuknya tetap yang jaraknya mempunyai batas-batasan. Garis kontur yang terdapat pada melodi sunai dalam tulisan ini pada umumnya adalah conjuct dan static. Pergerakan melodinya bergerak melangkah baik baik maupun turun, kemudian diikuti dengan bentuk static, lalu bergerak Universitas Sumatera Utara 111 naik dan turun conjuct lagi. Untuk lebih jelas dapat dilihat dari gambar salah contoh melodi di bawah ini. Grafik di atas menunjukkan terjadinya pergerakan melodi static, kemudian conjuct, lalu static, kemudian conjuct lagi. Grafik di atas menunjukkan terjadinya prgerakan melodi conjuct, kemudian static, lalu conjuct lagi Universitas Sumatera Utara 112 BAB V FUNGSI DAN PERUBAHAN TRADISI GANDAI Pada Bab ini, penulis akan mengkaji fungsi dan perubahan yang terjadi dalam aspek fungsi dan penggunaaan Gandai. Fungsi yang dimaksud disini adalah fungsi kegiatan atau pertunjukan tradisi Gandai dalam memenuhi kebutuhan masyarakat di dalam kehidupan sosial dan budayanya. Disini perubahan yang dibicarakan tidak terlepas pada kontinuitas, selain dari pada penggunaan Gandai, penulis juga menjelasakan kontinuitas pada aspek fungsi Gandai tersebut. Sedangkan tentang perubahan yang terjadi, selain menyangkut perubahan konteks penyajian dan ragam gerak penulis juga menjelaskan masa peralihan penggunaannya.

5.1 Fungsi Gandai Sebagai Fenomena Kontinuitas

Dokumen yang terkait

Deskripsi Pertunjukan Tari Merak dalam Upacara Perkawinan Masyarakat Adat Sunda di Kota Medan

8 185 116

Tradisi Lisan pada Upacara Perkawinan Adat Tapanuli Selatan: Pemahaman Leksikon Remaja di Padangsidimpuan

6 108 278

PERUBAHAN TRADISI NGEMBLOK PADA UPACARA PERKAWINAN ADAT JAWA (STUDI KASUS MASYARAKAT NELAYAN DI KECAMATAN KRAGAN KABUPATEN REMBANG).

2 17 100

Tradisi Gandai Dalam Konteks Upacara Perkawinan Pada Masyarakat Pekal Di Kecamatan Ketahun, Kabupaten Bengkulu Utara, Bengkulu: Deskripsi Pertunjukan, Perubahan, Dan Fungsinya

0 0 14

Tradisi Gandai Dalam Konteks Upacara Perkawinan Pada Masyarakat Pekal Di Kecamatan Ketahun, Kabupaten Bengkulu Utara, Bengkulu: Deskripsi Pertunjukan, Perubahan, Dan Fungsinya

0 1 2

Tradisi Gandai Dalam Konteks Upacara Perkawinan Pada Masyarakat Pekal Di Kecamatan Ketahun, Kabupaten Bengkulu Utara, Bengkulu: Deskripsi Pertunjukan, Perubahan, Dan Fungsinya

0 1 18

Tradisi Gandai Dalam Konteks Upacara Perkawinan Pada Masyarakat Pekal Di Kecamatan Ketahun, Kabupaten Bengkulu Utara, Bengkulu: Deskripsi Pertunjukan, Perubahan, Dan Fungsinya

0 0 20

Tradisi Gandai Dalam Konteks Upacara Perkawinan Pada Masyarakat Pekal Di Kecamatan Ketahun, Kabupaten Bengkulu Utara, Bengkulu: Deskripsi Pertunjukan, Perubahan, Dan Fungsinya

0 0 2

Tradisi Gandai Dalam Konteks Upacara Perkawinan Pada Masyarakat Pekal Di Kecamatan Ketahun, Kabupaten Bengkulu Utara, Bengkulu: Deskripsi Pertunjukan, Perubahan, Dan Fungsinya

0 0 1

PENGGUNAAN BAHASA KIASAN DALAM BAHASA PEKAL PADA MASYARAKAT PEKAL DI KABUPATEN BENGKULU UTARA

0 2 45