notasi “r” yang dinamakan “koefisien korelasi pearson atau Product Moment Coefficient Correlation”, dengan cara sederhana dapat ditulis sebagai berikut:
nilai r selalu terletak antara -1 dan +1 -1 r 1 jika r = 1, ini berarti ada korelasi positif sempurna antara X dan Y
r = -1, berarti ada korelasi negatif sempurna X dan Y r = 0, ini berarti tidak ada korelasi antara X dan Y
Menurut Sugiyono 2012:250 besar kecilnya angka korelasi menentukan kuat lemahnya hubungan antar variabel. Pedoman untuk memberikan interpretasi
koefisien korelasi sebagai berikut:
Tabel 3.6 Interpretasi Koefisien Korelasi
Interval Koefisien Tingkat Hubungan
0,00 – 0,199 Sangat rendah
0,20 – 0,399 Rendah
0,40 – 0,599 Sedang
0,60 – 0,799 Kuat
0,80 – 1,000 Sangat kuat
Sumber : Sugiyono2012:250
c. Koefisien Determinasi
Menurut Suharyadi dan Purwanto 2004:514 menyatakan koefisien korelasi R menunjukkan seberapa dekat titik kombinasi antara variabel
Universitas Sumatera Utara
dependen atau variabel tidak bebas Y dengan variabel independen atau variabel bebas X
1
dan X
2
terhadap garis dugaannya. Apabila titik kombinasi semakin mendekati garis dugannya maka nilai koefisien korelasi semakin baik.
Koefisien determinansi R
2
merupakan ukuran untuk mengetahui kesesuaian atau ketepatan hubungan antara variabel independen dengan variabel
dependen dalam suatu persamaan regresi. Semakin besar nilai koefisien determinasi semakin baik kemampuan variabel X menerangkan atau menjelaskan
variabel Y.
d. Uji Signifikan Koefisien Korelasi
Menurut Suharyadi dan Purwanto 2004:466, uji signifikan koefisien korelasi dimaksudkan untuk melihat apakah besarnya atau kuatnya hubungan
antar variabel yang diuji sama dengan nol. Apabila besarnya hubungan sama dengan nol, hal tersebut menunjukkan bahwa hubungan antar variabel sangat
lemah dan tidak berarti. Dan sebaliknya apabila hubungan antar variabel tidak sama dengan nol hal tersebut menunjukkan bahwa hubungan antar variabel secara
signifikan kuat dan berarti. Untuk mengetahui kuat dan berartinya hubungan antar variabel yang
sedang diteliti perlu dilakukan uji hipotesis terhadap koefisien korelasi, dengan kriteria pengujian :
1. Ho : p = 0, Artinya : terdapat hubungan yang lemah dan tidak berarti antara variabel bebas X
1
dan X
2
dengan Y.
Universitas Sumatera Utara
2. Ha : p ≠ 0, Artinya : terdapat hubungan kuat dan berarti antara variabel bebas
X
1
dan X
2
dengan Y. Kriteria pengambilan keputusan dalam penelitian ini adalah :
Ho diterima jika t hitung t tabel pada α = 5 Ha diterima jika t hitung t tabel pada α = 5
Untuk menguji signifikansi hubungan, yaitu apakah hubungan yang ditemukan itu berlaku untuk seluruh populasi, maka perlu diuji signifikansinya.
Sugiyono, 2012:250 Rumusnya adalah :
t
t = nilai t hitung r = nilai koefisien korelasi
n = jumlah data
Universitas Sumatera Utara
BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN