2.2 Disiplin Kerja 2.2.1 Pengertian Disiplin Kerja
Menurut Hasibuan 2011:193 kedisiplinan adalah kesadaran dan kesediaan seseorang mentaati semua peraturan perusahaan dan norma-norma
sosial yang berlaku. Rivai 2004:444 mengemukakan disiplin kerja sebagai suatu alat yang digunakan para manajer untuk berkomunikasi dengan karyawan agar
mereka bersedia mengubah suatu perilaku serta sebagai suatu upaya untuk meningkatkan kesadaran dan kesediaan seseorang mentaati peraturan perusahaan
dan norma-norma sosial yang berlaku.
2.2.2 Bentuk-Bentuk Disiplin Kerja
Bentuk-bentuk disiplin kerja menurut Rivai 2004:444 yaitu : a. Disiplin Retributif Retributive Discipline yaitu berusaha menghukum orang
yang berbuat salah. b. Disiplin Korektif Corrective Discipline yaitu berusaha membantu karyawan
mengkoreksi perilakunya yang tidak tepat. c. Perspektif hak-hak individu Individual Rights Perspektive yaitu berusaha
melindungi hak-hak dasar individu selama tindakan-tindakan disipliner. d. Perspektif Utilitarian Utilitarian Perspective yaitu berfokus pada
penggunaan disiplin kerja pada saat konsekuensi-konsekuensi tindakan disiplin melebihi dampak negatifnya.
Universitas Sumatera Utara
2.2.3 Tujuan Disiplin Kerja
Menurut Sastrohadiwiryo 2002:292 secara umum dapat disebutkan bahwa tujuan utama disiplin kerja adalah demi kelangsungan organisasi sesuai
dengan motif organisiasi atau perusahaan. Secara khusus tujuan pembinaan disiplin kerja para pegawai, antara lain:
a. Agar para pegawai menepati segala peraturan dan kebijakan ketenagakerjaan maupun peraturan dan kebijakan perusahaan yang berlaku, baik tertulis
maupun tidak tertulis, serta melaksanakan perintah manajemen. b. Pegawai dapat melaksanakan pekerjaan dengan sebaik-baiknya serta mampu
memberikan pelayanan yang maksimum kepada pihak tertentu yang berkepentingan dengan perusahaan sesuai dengan bidang pekerjaan yang
diberikan kepadanya. c. Pegawai dapat menggunakan dan memelihara sarana dan prasarana, barang
dan jasa perusahaan dengan sebaik-baiknya. d. Para pegawai dapat bertindak dan berperilaku sesuai dengan norma-norma
yang berlaku pada perusahaan. e. Pegawai mampu menghasilkan produktivitas yang tinggi sesuai dengan
harapan perusahaan, baik dalam jangka pendek maupun jangka panjang.
2.2.4 Faktor-faktor Yang Mempengaruhi Disiplin Kerja
Menurut Hasibuan 2000:191 indikator disiplin kerja yaitu : 1. Tujuan dan Kemampuan
Universitas Sumatera Utara
Tujuan yang ingin dicapai oleh karyawan harus jelas dan ditetapkan secara ideal serta cukup menantang bagi kemampuan karyawan
1. Teladan Pimpinan Teladan pimpinan sangat berperan dalam menentukan kedisiplin karyawan
karena pimpinan dijadikan contoh dan panutan bagi bawahannnya. 2. Balas Jasa
Balas jasa juga mempengaruhi kedisiplinan karyawan, dengan balas jasa akan memberikan kepuasan dan kecintaan karyawan terhadap pekerjaannya.
3. Keadilan Keadilan ikut mendorong terwujudnya kedisiplinan karyawan, karena ego dan
sifat manusia yang selalu merasa dirinya penting dan minta diperlakukan sama dengan manusia lainnya.
4. Waskat pengawasan melekat Adalah tindakan nyata dan paling efektif dalam mewujudkan kedisiplinan
karyawan, karena dengan waskat ini, atasan harus aktif dan langsung mengawasi perilaku, moral, sikap, gairah kerja, dan prestasi kerja
bawahannya. 5. Ketegasan
Pimpinan dalam melakukan tindakan akan mempengaruhi kedisiplinan karyawan perusahaan. Pimpinan harus berani dan tegas, bertindak untuk
menghukum setiap karyawan yang indisipliner sesuai dengan sanksi hukuman yang telah ditetapkan.
Universitas Sumatera Utara
6. Hubungan Kemanusiaan Hubungan harmonis yang terjalin antas sesama karyawan akan menciptakan
kedisiplinan yang baik pada suatu perusahaan.
2.2.5 Jenis Sanksi Disiplin Kerja