Pengujian Koefisien Regresi Berganda Secara Simultan uji F Pengujian Koefisien Regresi Parsial Uji t Analisis Koefisien Determinasi R

commit to user 63

c. Uji Heteroskedastisitas

Uji heteroskedastisitas ini dimaksudkan untuk mengetahui apakah dalam sebuah model regresi terjadi ketidaksamaan varians dari residual, dari suatu pengamatan ke pengamatan yang lain. Jika varians dari residual dari suatu pengamatan ke pengamatan yang lain tetap, maka disebut homoskedastisitas dan jika varians berbeda disebut heteroskedastisitas. Model regresi yang baik adalah tidak terjadi heteroskedastisitas Ghozali, 2006. Heteroskedastisitas dapat dilihat dari pola pada scatterplot. Heteroskedastisitas tidak terjadi apabila pada scatterplot menunjukkan sebagai berikut: 1 Titik-titik data menyebar diatas dan dibawah atau di sekitar 0 2 Titik-titik data tidak mengumpul hanya di atas atau di bawah 3 Penyebaran titik tidak boleh membentuk pola berulang melebar, menyempit, kemudian melebar kembali 4 Penyebaran tidak berpola

4. Pengujian Hipotesis

a. Pengujian Koefisien Regresi Berganda Secara Simultan uji F

Uji F digunakan untuk menguji pengaruh variabel independen terhadap varibel dependen secara simultan. Langkah-langkah yang ditempuh dalam uji F adalah: commit to user 64 i. Menentukan Hipotesis Nol H dan Hipotesis Alternatif H a H : b 1, b 2, b 3, b 4, b 5 = 0, artinya variabel independen secara simultan tidak berpengaruh signifikan terhadap variabel dependen. H a : b 1, b 2, b 3, b 4, b 5 ≠ 0, artinya variabel independen secara simultan berpengaruh signifikan terhadap variabel dependen. ii. Menentukan tingkat signifikan si α sebesar 5, maka: jika probabilitas F α, berarti H ditolak jika probabilitas F α, berarti H diterima iii. Membandingkan F hitung dan F tabel . i Apabila F hitung F tabel maka H diterima atau H a ditolak ii Apabila F hitung F tabel maka H ditolak atau H a diterima

b. Pengujian Koefisien Regresi Parsial Uji t

Uji t digunakan untuk menguji pengaruh varibel-variabel independen terhadap variabel dependen secara parsial. Langkah- langkah yang ditempuh dalam uji t adalah sebagai berikut: i. Menentukan Hipotesis Nol H dan Hipotesis Alternatif H a H : b i = 0, artinya variabel independen secara parsial tidak berpengaruh signifikan terhadap variabel dependen. H a : b i ≠ 0, artinya variabel independen secara parsial berpengaruh signifikan terhadap variabel dependen. commit to user 65 ii. Menentukan tingkat signifikansi α sebesar 5, maka : jika probabilitas t α, berarti Ho ditolak jika probabilitas t α, berarti Ho diterima iii. Membandingkan t hitung dan t tabel i Apabila t hitung t tabel maka H diterima atau H a ditolak ii Apabila t hitung t tabel maka H ditolak atau H a diterima

c. Analisis Koefisien Determinasi R

2 Koefisien determinasi R 2 digunakan untuk mengetahui sampai seberapa besar persentase variasi variabel dependen pada model dapat diterangkan oleh variabel independen Gujarati,2009. Koefisien determinasi R 2 dinyatakan dalam persentase yang nilainya berkisar antara 0R 2 1. Nilai R 2 yang kecil berarti kemampuan variabel-variabel independen dalam menjelaskan variasi variabel dependen amat terbatas. Nilai yang mendekati satu berarti variabel- variabel independen memberikan hampir semua informasi yang dibutuhkan untuk memprediksi variasi variabel dependen. commit to user 66

BAB IV ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN

A. Gambaran Umum Sampel

Penelitian ini mengambil data sampel perusahaan-perusahaan manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia selama tahun 2006-2009. Data yang dipergunakan merupakan data sekunder yang berupa laporan keuangan publikasi yang diperoleh dari ICMD Indonesian Ca pita l Ma rket Directory dan data laporan keuangan tahunan masing-masing perusahaan tahun 2006-2009 yang diperoleh dari situs resmi Bursa Efek Indonesia www.idx.co.id. Berdasarkan kriteria yang telah ditentukan pada bab sebelumnya, diperoleh sampel dengan rincian sebagai berikut: Tabel IV.1 Hasil Pengambilan Sampel Tahun Populasi Sampel 2006 142 Perusahaan 43 Perusahaan 2007 151 Perusahaan 39 Perusahaan 2008 149 Perusahaan 28 Perusahaan 2009 146 Perusahaan 37 Perusahaan Jumlah 588 Perusahaan 147 Perusahaan Sumber: hasil pengumpulan data

Dokumen yang terkait

Pengaruh Variabel Free Cash Flow, Profitabilitas, dan Kebijakan Hutang Terhadap Kebijakan Pembayaran Dividen Pada Perusahaan yang Tergabung dalam Indeks Saham LQ45

2 95 71

ANALISIS PENGARUH FREE CASH FLOW, KEPEMILIKAN MANAJEMEN DAN KEBIJAKAN DIVIDEN TERHADAP KEBIJAKAN UTANG

0 15 23

ANALISIS PENGARUH PROFITABILITAS, LEVERAGE, GROWTH DAN INSIDER OWNERSHIP TERHADAP KEBIJAKAN DIVIDEN

1 60 56

Analisis faktor-faktor yang mempengaruhi keputusan pembayaran dividen dan tingkat dividen: studi empiris pada emitten non Bank dan asuransi yang termasuk kedalam perhitungan indeks saham syariah Indonesia Per 15 Januari 2014 periode Tahun 2009-2013

0 64 175

PENGARUH KEPEMILIKAN INSTITUSIONAL, FREE CASH FLOW DAN KEBIJAKAN DIVIDEN TERHADAP KEBIJAKAN UTANG PERUSAHAAN

0 3 44

Pengaruh Profitability, Liquidity, Free Cash Flow, dan Firm Size Terhadap Kebijakan Dividend Payout Ratio Pengaruh Profitability, Liquidity, Free Cash Flow, dan Firm Size Terhadap Kebijakan Dividend Payout Ratio(Studi Empiris pada Perusahaan Manufaktur

1 6 16

Pengaruh Free Cash Flow, Leverage, Outsider Ownership Dan Kebijakan Dividen Terhadap Kos Keagenan.

0 2 50

INSIDER OWNERSHIP, DIVIDEN, DAN KEBIJAKAN HUTANG: PERAN MODERASI FREE CASH FLOW

0 0 23

MODERASI ESOP (EMPLOYEE STOCK OWNERSHIP PLAN) MEMPERKUAT PENGARUH FREE CASH FLOW TERHADAP KEBIJAKAN DIVIDEN

0 0 14

PENGARUH PROFITABILITAS, FREE CASH FLOW, LEVERAGE TERHADAP KEBIJAKAN DIVIDEN DENGAN KEPEMILIKAN MANAJERIAL DAN KEPEMILIKAN INSTITUSIONAL SEBAGAI VARIABEL PEMODERASI - Unika Repository

0 1 16