commit to user
63
c. Uji Heteroskedastisitas
Uji heteroskedastisitas ini dimaksudkan untuk mengetahui apakah dalam sebuah model regresi terjadi ketidaksamaan varians
dari residual, dari suatu pengamatan ke pengamatan yang lain. Jika varians dari residual dari suatu pengamatan ke pengamatan yang lain
tetap, maka disebut homoskedastisitas dan jika varians berbeda disebut heteroskedastisitas. Model regresi yang baik adalah tidak
terjadi heteroskedastisitas Ghozali, 2006. Heteroskedastisitas dapat dilihat dari pola pada scatterplot.
Heteroskedastisitas tidak terjadi apabila pada scatterplot menunjukkan sebagai berikut:
1 Titik-titik data menyebar diatas dan dibawah atau di sekitar 0
2 Titik-titik data tidak mengumpul hanya di atas atau di bawah
3 Penyebaran titik tidak boleh membentuk pola berulang melebar,
menyempit, kemudian melebar kembali 4
Penyebaran tidak berpola
4. Pengujian Hipotesis
a. Pengujian Koefisien Regresi Berganda Secara Simultan uji F
Uji F digunakan untuk menguji pengaruh variabel independen terhadap varibel dependen secara simultan. Langkah-langkah yang
ditempuh dalam uji F adalah:
commit to user
64 i.
Menentukan Hipotesis Nol H dan Hipotesis Alternatif H
a
H : b
1,
b
2,
b
3,
b
4,
b
5
= 0, artinya variabel independen secara simultan tidak berpengaruh signifikan terhadap variabel dependen.
H
a
: b
1,
b
2,
b
3,
b
4,
b
5
≠ 0, artinya variabel independen secara simultan berpengaruh signifikan terhadap variabel dependen.
ii. Menentukan tingkat signifikan
si α sebesar 5, maka: jika probabilitas F α, berarti H
ditolak jika probabilitas F α, berarti H
diterima iii.
Membandingkan F
hitung
dan F
tabel
. i
Apabila F
hitung
F
tabel
maka H diterima atau H
a
ditolak ii
Apabila F
hitung
F
tabel
maka H ditolak atau H
a
diterima
b. Pengujian Koefisien Regresi Parsial Uji t
Uji t digunakan untuk menguji pengaruh varibel-variabel independen terhadap variabel dependen secara parsial. Langkah-
langkah yang ditempuh dalam uji t adalah sebagai berikut: i.
Menentukan Hipotesis Nol H dan Hipotesis Alternatif H
a
H : b
i
= 0, artinya variabel independen secara parsial tidak berpengaruh signifikan terhadap variabel dependen.
H
a
: b
i
≠ 0, artinya variabel independen secara parsial berpengaruh signifikan terhadap variabel dependen.
commit to user
65 ii.
Menentukan tingkat signifikansi α sebesar 5, maka :
jika probabilitas t α, berarti Ho ditolak jika probabilitas t α, berarti Ho diterima
iii. Membandingkan t
hitung
dan t
tabel
i Apabila t
hitung
t
tabel
maka H diterima atau H
a
ditolak ii
Apabila t
hitung
t
tabel
maka H ditolak atau H
a
diterima
c. Analisis Koefisien Determinasi R
2
Koefisien determinasi R
2
digunakan untuk mengetahui sampai seberapa besar persentase variasi variabel dependen pada
model dapat diterangkan oleh variabel independen Gujarati,2009. Koefisien determinasi R
2
dinyatakan dalam persentase yang nilainya berkisar antara 0R
2
1. Nilai R
2
yang kecil berarti kemampuan variabel-variabel independen dalam menjelaskan variasi variabel
dependen amat terbatas. Nilai yang mendekati satu berarti variabel- variabel independen memberikan hampir semua informasi yang
dibutuhkan untuk memprediksi variasi variabel dependen.
commit to user
66
BAB IV ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN
A. Gambaran Umum Sampel
Penelitian ini mengambil data sampel perusahaan-perusahaan manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia selama tahun 2006-2009.
Data yang dipergunakan merupakan data sekunder yang berupa laporan keuangan publikasi yang diperoleh dari ICMD
Indonesian Ca pita l Ma rket Directory
dan data laporan keuangan tahunan masing-masing perusahaan tahun 2006-2009 yang diperoleh dari situs resmi Bursa Efek Indonesia
www.idx.co.id. Berdasarkan kriteria yang telah ditentukan pada bab sebelumnya,
diperoleh sampel dengan rincian sebagai berikut:
Tabel IV.1 Hasil Pengambilan Sampel
Tahun Populasi
Sampel
2006 142 Perusahaan
43 Perusahaan 2007
151 Perusahaan 39 Perusahaan
2008 149 Perusahaan
28 Perusahaan 2009
146 Perusahaan 37 Perusahaan
Jumlah 588 Perusahaan
147 Perusahaan Sumber: hasil pengumpulan data