Uji Multikolinearitas Uji Autokorelasi

commit to user 61 data dengan menggunakan bentuk log sehinggga nilai transformasi tersebut dapat memenuhi batas yang ditentukan.

3. Uji Asumsi Klasik

a. Uji Multikolinearitas

Uji multikolinearitas bertujuan untuk mengetahui hubungan linear yang sempurna atau pasti diantara variabel independen yang menjelaskan model regresi Gujarati, 2009. Bila terjadi hubungan linier yang ”sempurna” pada beberapa atau semua variabel independen maka terdapat korelasi yang sangat kuat diantara variabel independen. Model regresi yang baik seharusnya tidak terjadi korelasi antar variabel independen. Pendeteksian multikolinearitas dapat dilihat dari beberapa hal Gujarati, 2009: 1 Jika nilai dari Va ria nce Inflation Fa ctor VIF kurang dari 10 dan nilai tolera nce lebih dari 0,1 maka dapat dikatakan bahwa model yang digunakan dalam model terbebas dari multikolinearitas. 2 Jika koefisien korelasi antara masing-masing variabel independen tidak lebih dari 0,70, maka model penelitian terbebas dari multikolinearitas dan sebaliknya. 3 Jika nilai koefisien determinan maupun R-Square diatas 0,60, tapi tidak ada variabel dependen, maka dapat dikatakan bahwa model terkena multikolinearitas. commit to user 62 Dalam penelitian ini, untuk melihat pada model regresi ditemukan ada atau tidaknya korelasi antar variabel bebas dilakukan dengan melihat nilai tolera nce dan nilai VIF Va ria nce Influence Fa ctor . Apabila nilai tolera nce lebih dari 0,1 dan nilai VIF kurang dari 10 berarti tidak terjadi gejala multikolinearitas.

b. Uji Autokorelasi

Autokorelasi didefinisikan sebagai korelasi antar anggota serangkaian observasi yang diurutkan menurut waktu dan ruang. Pengujian ini perlu dilakukan untuk mengetahui ada tidaknya hubungan antar unsur gangguan pada observasi dengan unsur gangguan pada observasi lain Gujarati, 2009. Autokorelasi sering terjadi pada sampel dengan metode pengumpulan timeseries . Metode paling terkenal untuk mendeteksi ada tidaknya korelasi adalah menggunakan pengujian Durbin-Watson. Penentuan nilai Durbin- Watson dibantu dengan tabel dl dan du. Pengambilan keputusan ada tidaknya autokorelasi Ghozali,2006: Hipotesis nol Keputusan Jika Tidak ada autokorelasi positif Tidak ada autokorelasi positif Tidak ada autokorelasi negatif Tidak ada autokorelasi negatif Tidak ada autokorelasi, positif atau negatif Tolak No desicion Tolak No decision Tidak ditolak 0 d dl dl d du 4-dl d 4 4-du ≤ d ≤ 4-dl du d 4-du commit to user 63

c. Uji Heteroskedastisitas

Dokumen yang terkait

Pengaruh Variabel Free Cash Flow, Profitabilitas, dan Kebijakan Hutang Terhadap Kebijakan Pembayaran Dividen Pada Perusahaan yang Tergabung dalam Indeks Saham LQ45

2 95 71

ANALISIS PENGARUH FREE CASH FLOW, KEPEMILIKAN MANAJEMEN DAN KEBIJAKAN DIVIDEN TERHADAP KEBIJAKAN UTANG

0 15 23

ANALISIS PENGARUH PROFITABILITAS, LEVERAGE, GROWTH DAN INSIDER OWNERSHIP TERHADAP KEBIJAKAN DIVIDEN

1 60 56

Analisis faktor-faktor yang mempengaruhi keputusan pembayaran dividen dan tingkat dividen: studi empiris pada emitten non Bank dan asuransi yang termasuk kedalam perhitungan indeks saham syariah Indonesia Per 15 Januari 2014 periode Tahun 2009-2013

0 64 175

PENGARUH KEPEMILIKAN INSTITUSIONAL, FREE CASH FLOW DAN KEBIJAKAN DIVIDEN TERHADAP KEBIJAKAN UTANG PERUSAHAAN

0 3 44

Pengaruh Profitability, Liquidity, Free Cash Flow, dan Firm Size Terhadap Kebijakan Dividend Payout Ratio Pengaruh Profitability, Liquidity, Free Cash Flow, dan Firm Size Terhadap Kebijakan Dividend Payout Ratio(Studi Empiris pada Perusahaan Manufaktur

1 6 16

Pengaruh Free Cash Flow, Leverage, Outsider Ownership Dan Kebijakan Dividen Terhadap Kos Keagenan.

0 2 50

INSIDER OWNERSHIP, DIVIDEN, DAN KEBIJAKAN HUTANG: PERAN MODERASI FREE CASH FLOW

0 0 23

MODERASI ESOP (EMPLOYEE STOCK OWNERSHIP PLAN) MEMPERKUAT PENGARUH FREE CASH FLOW TERHADAP KEBIJAKAN DIVIDEN

0 0 14

PENGARUH PROFITABILITAS, FREE CASH FLOW, LEVERAGE TERHADAP KEBIJAKAN DIVIDEN DENGAN KEPEMILIKAN MANAJERIAL DAN KEPEMILIKAN INSTITUSIONAL SEBAGAI VARIABEL PEMODERASI - Unika Repository

0 1 16