commit to user
22
4. Teori Kebijakan Dividen
Ada  beberapa  teori  mengenai  kebijakan  dividen  Sartono, 2001:282, antara lain:
1
Dividend Irreleva nce Theory
Menurut  Modigliani  dan  Miller,  kebijakan  dividen  perusahaan tidak  mempunyai  pengaruh  terhadap  nilai  perusahaan.  Lebih  lanjut,
Modigliani dan Miller berpendapat bahwa nilai perusahaan ditentukan oleh
ea rning  power
dari  aset  perusahaan.  Dengan  demikian,  nilai perusahaan ditentukan oleh keputusan investasi. Modigliani dan Miller
membuktikan pendapatnya secara matematis dengan berbagai asumsi: a.
Pasar  modal  yang  sempurna  dimana  semua  investor  bersikap rasional.
b. Tidak  ada  pajak  perseorangan  dan  pajak  penghasilan
perusahaan. c.
Tidak ada biaya emisi atau
floa tation cost
dan biaya transaksi. d.
Kebijakan  dividen  tidak  berpengaruh  terhadap  biaya  modal sendiri perusahaan.
e. Informasi  tersedia  untuk  setiap  individu  terutama  yang
menyangkut tentang kesempatan investasi. 2
Bird In The Ha nd Theory
Teori  ini  menyatakan  bahwa  kebijakan  dividen  tidak mempengaruhi  tingkat  keuntungan  yang  disyaratkan  oleh  investor.
Menurut  Gordon  dan  Lintner,  tingkat  keuntungan  yang  disyaratkan
commit to user
23 oleh  investor  akan  naik  apabila  pembagian  dividen  dikurangi  karena
investor  lebih  yakin  terhadap  penerimaan  dividen  daripada  kenaikan nilai  modal
ca pita l  gain
yang  akan  dihasilkan  dari  laba  ditahan. Gordon  dan  Lintner  berpendapat  bahwa  kemungkinan
ca pita l  gain
yang  diharapkan  lebih  besar  risikonya  dibandingkan
dividend  yield
yang pasti. 3
Ta x Differentia l Theory
Jika
ca pita l  gain
dikenakan  pajak  dengan  tarif  lebih  rendah daripada  pajak  atas  dividen,  maka  saham  yang  memiliki  tingkat
pertumbuhan  yang  tinggi  menjadi  lebih  menarik.  Tetapi  sebaliknya jika
ca pita l  gain
dikenakan  pajak  yang  sama  dengan  pendapatan  atas dividen,  maka  keuntungan
capita l  gain
menjadi  berkurang.  Namun demikian,  pajak  atas
ca pita l  gain
masih  lebih  baik  dibandingkan dengan pajak atas dividen karena pajak atas
ca pita l gain
baru dibayar setelah saham dijual sementara pajak atas dividen harus dibayar setiap
tahun  setelah  pembayaran  dividen.  Selain  itu,  periode  investasi  juga mempengaruhi  pendapatan  investor.  Jika  investor  hanya  membeli
saham untuk jangka waktu satu tahun, maka tidak ada bedanya antara pajak  atas
ca pita l  gain
dan  pajak  atas  dividen.  Dengan  demikian, investor  cenderung  lebih  suka  untuk  menerima
ca pita l  gain
yang tinggi  dibandingkan  dengan  dividen  yang  tinggi.  Dengan  kata  lain
investor  menghendaki  perusahaan  untuk  menahan  laba  setelah  pajak dan  dipergunakan  untuk  pembiayaan  investasi  daripada  pembayaran
commit to user
24 dividen  dalam  bentuk  kas.  Teori  ini  menyarankan  bahwa  perusahaan
sebaiknya menentukan
dividend pa yout ratio
yang rendah atau bahkan tidak membagikan dividen.
4
Information Content or
Signa ling Hypotesis Information  Content
or Signa ling  Hypotesis
menyatakan  bahwa pembagian  dividen  yang  tinggi  memberi  signal  bahwa  harga  saham
naik dan kemakmuran pemegang saham meningkat. Perubahan dividen sebagai isyarat dari peningkatan laba.
5
Clientele Effect
Adanya  perbedaan  pendapat  mengenai  proporsi  pembagian dividen mengakibatkan munculnya suatu kelompok pemegang saham.
Setiap  pemegang  saham  memiliki  preferensi  yang  berbeda  mengenai proporsi  pembagian  dividen  atau  kecenderungan  perusahaan  untuk
menarik sekelompok investor yang menyukai kebijakan dividen sesuai yang direncanakan manajemen. Hal ini biasa disebut dengan
Clientele Effect.
Teori lain yang berkaitan dengan kebijakan dividen antara lain: 1
Hipotesis
Pecking Order
Hipotesis
Pecking  Order
yang  dikemukakan  oleh  Myers  dan  Majluf 1984  dalam  Rosdini  2009  menyatakan  bahwa  perusahaan  yang
profita ble
memiliki dorongan untuk membayar dividen relatif rendah dalam  rangka  memiliki  dana  internal  lebih  banyak  untuk  membiayai
proyek-proyek  investasinya.  Dalam  Hipotesis
Pecking  Order
commit to user
25 perusahaan  lebih  mengutamakan  dana  internal  daripada  dana
eksternal  dalam  aktivitas  pendanaan.  Kecukupan  dana  dapat  dilihat dari  laba,  laba  ditahan  atau  arus  kas.  Apabila  dana  ekstenal
dibutuhkan, maka perusahaan lebih mengutamakan penggunaan utang daripada emisi saham.
2
Residua l Dividend Policy
Kebijakan ini menyatakan bahwa dividen yang dibayarkan merupakan sisa  dari  laba  perusahaan  setelah  dikurangkan  dengan  yang
dibayarkan untuk membiayai perencanaan modal perusahaan Weston dan Brigham,1993. Artinya, perusahaan membayarkan dividen hanya
jika  terdapat  kelebihan  dana  atas  laba  perusahaan  yang  digunakan untuk  membiayai  proyek  yang  telah  direncanakan.  Dasar  dari
kebijakan  ini  adalah  bahwa  investor  lebih  menyukai  perusahaan menahan
dan menginvestasikan
kembali laba
daripada membagikannya
dalam bentuk  dividen
apabila laba
yang diinvestasikan kembali tersebut dapat menghasilkan return yang lebih
tinggi  daripada  return  rata-rata  yang  dapat  dihasilkan  investor  dari investasi lain dengan risiko yang sebanding.
commit to user
26
5. Prosedur Pembayaran Dividen