Prosedur Pelaksanaan Penelitian Penerapan Model Pembelajaran Kooperatif

commit to user 37 terhadap siswa yang rajin, sehingga kompetensi yang diterima siswa tidak menyeluruh.

a. Prosedur Pelaksanaan Penelitian

Sebagai tindak lanjut temuan peneliti tersebut diatas, maka peneliti bersama guru kelas merancang penelitian dengan model pembelajaran GI dan NHT yang dilakukan dengan prosedur sebagai berikut :

1 Siklus I

a Perencanaan Tindakan

Kegiatan yang dilakukan peneliti pada tahap ini adalah : 1 Menyiapkan perangkat pembelajaran Peneliti menyiapkan Silabus dan Rencana Pelaksanaan Pembelajaran RPP beserta dengan skenario pembelajaran dengan bantuan guru mata pelajaran IPS Terpadu kelas VIII G. Pelaksanaan GI dan NHT dirancang dalam 3 kali pertemuan. Skenario pembelajaran yang direncanakan adalah sebagai berikut : Pertemuan I, Senin, 22 Maret 2010 Alokasi waktu : 2 x 40’ Kegiatan : a Sosialisasi model pembelajaran kooperatif GI dan NHT b Penetapan subtopik materi Sistem Perekonomian Indonesia c Pembagian kelompok sesuai minat terhadap subtopik d Pemberian nomor tiap anggota kelompok e Kegiatan investigasi kelompok Pertemuan II, Rabu, 24 Maret 2010 Alokasi waktu : 3 x 40’ Kegiatan : a Pembuatan laporan investigasi b Presentasi kelompok c Tanya jawab commit to user 38 d Evaluasi proses pembelajaran e Pembacaan kesimpulan Pertemuan III, Senin, 29 Maret 2010 Alokasi waktu : 2 x 40’ Kegiatan : a Tes formatif materi Sistem Perekonomian Indonesia b Tanya jawab 2 Menyiapkan sumber bahan yang sesuai dengan standar kompetensi dan kompetensi dasar. Materi yang diberikan kepada siswa dengan model pembelajaran GI dan NHT pada siklus I ini adalah Sistem Perekonomian Indonesia. Standar kompetensi : Memahami kegiatan perekonomian di Indonesia Kompetensi dasar : Mendeskripsikan pelaku-pelaku ekonomi dan sistem perekonomian di Indonesia 3 Menyiapkan media pembelajaran yang diperlukan sesuai dengan skenario pembelajaran 4 Mendesain alat evaluasi berupa soal tes formatif untuk mengetahui hasil belajar siswa setelah diterapkannya model kooperatif GI dan NHT. b Pelaksanaan Tindakan Tahap yang kedua adalah pelaksanaan tindakan atau penerapan model pembelajaran Kooperatif GI dan NHT. Sebagai pelaksana adalah Dra. Jamiyem, selaku guru IPS Terpadu Kelas VIIIG SMP N 4 Sukoharjo. Peneliti bertindak sebagai pengamat yang bertugas mengamati penerapan model pembelajaran Kooperatif GI dan NHT dalam proses pembelajaran IPS Terpadu kompetensi ekonomi agar berjalan lancar sesuai rencana. Langkah-langkah penerapan model pembelajaran kooperatif GI dan NHT adalah sebagai berikut : 1 Mengidentifikasi subtopik dan pembentukan kelompok Pembagian kelompok berdasarkan minat masing-masing siswa terhadap suatu subtopik. Hal ini diharapkan siswa yang mempunyai minat terhadap suatu subtopik mempunyai kecenderungan untuk mempelajari subtopik commit to user 39 tersebut secara mendalam. Penentuan subtopik oleh guru agar dalam proses pembelajaran tidak keluar dari materi Sistem Perekonomian Indonesia. Subtopik yang akan diinvestigasi beserta kelompok investigatornya adalah sebagai berikut : a Sistem perekonomian yang dianut Indonesia oleh kelompok 1 b Pengertian Koperasi menurut UU No. 25 tahun 1992 oleh kelompok 2 c Perbedaan BUMN, BUMS, dan BUMD beserta contohnya oleh kelompok 3 d Sistem perekonomian tradisional oleh kelompok 4 e Sistem perekonomian liberal oleh kelompok 5 f Perbedaan BUMS dan Koperasi oleh kelompok 6 Guru menyiapkan 8 subtopik tetapi prakteknya hanya 6 yang terpilih oleh siswa, sehingga 2 subtopik akan dijelaskan oleh guru dengan model ceramah. 2 Pemberian nomor setiap anggota kelompok Siswa dalam kelompok masing-masing memegang 1 nomor yang berbeda dengan teman 1 kelompoknya. Pemberian nomor ini bertujuan agar guru secara acak dapat memanggil nomor siswa untuk mewakili kelompoknya dalam presentasi di depan kelas. Selain untuk melatih keberanian tiap siswa untuk berbicara di depan kelas, juga untuk menambah tanggung jawab individual antar siswa, mengurangi rasa ketergantungan satu siswa dengan lainnya. Jadi pada saat guru memanggil acak nomor siswa suatu kelompok, siswa diharapkan siap untuk mewakili kelompoknya dengan cara ikut mengerjakan tugas yang telah diberikan dalam proses investigasi. 3 Menjalankan investigasi Siswa secara individu atau berkelompok mengumpulkan informasi, menganalisis, dan mengevaluasi, serta menarik kesimpulan dari informasi yang didapat baik melalui buku ataupun internet. Setiap anggota kelompok berdiskusi dan bertukar informasi tentang hasil investigasinya. Peran guru commit to user 40 disini adalah mengamati, mengarahkan, dan membantu siswa yang mengalami kesulitan dalam proses investigasi. 4 Pembuatan laporan akhir Tahap ini merupakan tingkat pengorganisasian dan mengintegrasikan semua bagian menjadi kesatuan laporan dan merencanakan sebuah presentasi di kelas. Selain itu merupakan proses untuk memastikan setiap anggota kelompoknya menguasai bahan presentasi karena siapa yang akan mewakili kelompoknya untuk membacakan laporan investigasi kelompok masih menjadi misteri. 5 Presentasi laporan akhir Pada tahap ini semua siswa telah siap untuk mempresentasikan laporan akhir kelompoknya. Setiap kelompok bergiliran melaporkan hasil investigasinya dan membacakan temuannya di depan kelas. Guru secara acak memanggil nomor siswa yang membacakan laporan akhir kelompoknya tanpa memandang prestasi maupun kontribusinya dalam kelompok. Kelompok lain diharapkan dapat mengevaluasi laporan akhir dari kelompok yang presentasi sehingga akan timbul tanya jawab dalam proses presentasi. 6 Evaluasi Siswa memberi tanggapan atau evaluasi kepada tiap kelompok yang presentasi. Guru pun melakukan evaluasi memberikan kritik saran kepada setiap kelompok setelah presentasi. Pelaksanaan tindakan siklus I Pertemuan I Senin, 22 Maret 2010 Pembelajaran dimulai dengan guru mengabsen siswa satu per satu. Siswa yang hadir 30 siswa, 1 siswa ijin sakit dan 1 siswa tidak masuk tanpa keterangan. Selanjutnya guru menjabarkan Kompetensi Dasar yang akan dipelajari siswa, siswa masih belum siap untuk menerima pelajaran bahkan saat guru menyampaikan motivasi dan apersepsi. Guru membuka materi sistem ekonomi commit to user 41 dengan menceritakan sistem ekonomi yang berlaku di Indonesia. Guru menjelaskan tentang model pembelajaran kooperatif GI dan NHT. Siswa tampak antusias karena baru mengenal model pembelajaran tersebut. Kegiatan selanjutnya adalah melaksanakan model pembelajaran kooperatif GI dan NHT sesuai dengan langkah-langkah yang telah dijelaskan di atas, yaitu : 1 Mengidentifikasi Subtopik dan pembentukan kelompok. Guru menuliskan 8 subtopik yang berkaitan dengan sistem ekonomi, yaitu 1. Sistem ekonomi yang dianut oleh Indonesia serta landasan pokok perekonomiannya 2. Sistem ekonomi trandisional beserta kelebihan dan kelemahannya 3. Sistem ekonomi liberal beserta kelebihan dan kelemahannya 4. Sistem ekonomi komando beserta kelebihan dan kelemahannya 5. Sistem ekonomi campuran beserta kelebihan dan kelemahannya 6. Perbedaan pengertian BUMN, BUMD, BUMS, dan berikan contohnya 7. Perbedaan Koperasi dan Badan Usaha Swasta 8. Penjelasan pengertian koperasi menurut UU No. 25 tahun 1992 Setelah itu siswa bebas membentuk kelompok dengan anggota 3-5 orang sesuai dengan subtopik yang diminati. Kelompok yang terbentuk hanya 6 kelompok, dikarenakan banyak siswa yang memilih kelompok berdasarkan pada temannya, bukan pada minatnya terhadap subtopik tertentu. 2 Pemberian nomor tiap kelompok Guru memberikan nomor dari 1-5 setiap siswa dalam 1 kelompok, siswa diminta untuk menuliskan nama dan nomor tersebut pada id-card yang sudah dibagikan. 3 Melaksanakan Investigasi Siswa mulai menginvestigasi dari buku, LKS, maupun internet. Guru memberi waktu kepada siswa untuk melaksanakan investigasi serta commit to user 42 mengamati, mengarahkan, dan membantu siswa yang mengalami kesulitan dalam proses investigasi. Pertemuan II Rabu, 24 Maret 2010 Pada pertemuan kedua, siswa yang tidak hadir hanya 1 siswa dengan ijin sakit. Kegiatan yang dilakukan adalah sebagai berikut : 1 Pembuatan Laporan akhir Siswa melanjutkan investigasi yang telah dilakukan pada pertemuan sebelumnya kemudian menyusun laporan akhir bersama kelompoknya. Investigasi dilakukan tidak hanya melalui buku ataupun LKS, melainkan melalui internet yang sudah disiapkan oleh peneliti bersama guru kelas. Hal ini dilakukan agar investigasi dapat menyeluruh sehingga pengetahuan siswa tentang materi lebih mendalam, biasanya siswa hanya mempelajari dari LKS saja, tidak memiliki buku panduan. Investigasi dan proses pembuatan laporan ini berlangsung selama 30 menit. 2 Presentasi hasil investigasi dan evaluasi kelompok Setelah pembuatan laporan akhir selesai, maka dilanjutkan dengan presentasi hasil investigasi, dalam presentasi ini, guru menunjuk secara acak nomor siswa yang membacakan hasil investigasinya, hal ini dilakukan dengan harapan siswa memiliki tanggung jawab individual, dikarenakan siswa tidak tahu siapa yang akan mewakili kelompoknya untuk presentasi diharapkan semua siswa siap, tidak hanya mengandalkan temannya sehingga semua siswa paham dan mengetahui apa yang menjadi jawaban dari laporan akhirnya. Presentasi yang pertama yaitu kelompok 4 dengan presentator Hendro. Presentasi yang pertama ini mengenai sistem perekonomian tradisional, pada kesempatan ini sama sekali tidak ada pertanyaan dari siswa, padahal guru sudah mencoba untuk memancing siswa dengan pertanyaan-pertanyaan ringan. Sehingga presentasi ini berlangsung sangat singkat, hanya 5 menit saja. commit to user 43 Kesempatan kedua yaitu kelompok 2, dengan topik penjelasan pengertian koperasi menurut UU No.25 tahun 1992. Presentasi kali ini cukup menarik buat siswa, ada 3 penanya, yaitu Ibnu peranan pemerintah dalam perkembangan koperasi, Trisno maksud dari peranan koperasi sebagai alat demokrasi ekonomi, dan Febriana maksud dari soko guru perekonomian. Presentasi kedua berlangsung selama 20 menit dan semua pertanyaan dijawab oleh Annisa. Presentasi yang selanjutnya oleh kelompok 3, dengan topik perbedaan BUMN, BUMD, dan BUMS beserta contohnya. Presentatornya adalah Lutfi Febriyanto, penjelasan dari Lutfi cukup jelas sehingga hanya ada satu pertanyaan dari Eka Bagaskara, mengenai contoh-contoh perusahan- perusahan tersebut selain yang ada di buku. Kelompok ini cukup kesulitan untuk menjawabnya, dikarenakan tidak mencari sumber-sumber lain di internet atau di buku lain, hanya mengandalkan satu buku pinjaman dari guru saja. Setelah hening beberapa saat, akhirnya guru membantu untuk menjawab. Presentasi berlangsung selama 10 menit. Presentasi yang keempat dengan topik perbedaan BUMS dan Koperasi oleh kelompok 6, dengan presentator Ponirin. Seperti halnya presentasi yang pertama, kesempatan ini tidak ada pertanyaan sama sekali, presentasi berlangsung singkat, hanya 5 menit saja. Presentasi yang kelima oleh kelompok 1, dengan topik sistem perekonomian yang dianut Indonesia serta landasan pokoknya yang disampaikan oleh Anggit. Ada 2 penanya pada kesempatan kali ini, yaitu dari Robert, apa manfaat dari penerapan demokrasi pancasila; dan Adi Gunawan, mengenai motif ekonomi Indonesia memilih demokrasi ekonomi. Presentasi yang terakhir berlangsung selama 20 menit, yaitu kelompok 5 dengan presentator Untung Setiyawan dengan tema sistem ekonomi liberal beserta kelebihan dan kelemahannya. Pada presentasi ini, ada beberapa pertanyaan yaitu Eka Bagaskara yang bertanya mengenai sistem persaingan commit to user 44 bebas, maksud dan tujuannya; Nungky, motif ekonomi seperti apa yang melandasi sistem liberal; Febriana, batas-batas peranan pemerintah dalam sistem perekonomian ini. 3 Pembacaan kesimpulan Presentasi ditutup dengan kesimpulan dari guru. Setelah guru menyimpulkan kemudian guru menjelaskan topik yang tidak dipilih siswa yaitu sistem perekonomian komando, dan campuran. Pertemuan III Senin, 29 Maret 2010 Pada pertemuan ini adalah tes formatif dengan topik Sistem Perekonomian Indonesia. Semua siswa hadir dan mengikuti ulangan dengan baik, walaupun masih banyak yang mencontek. Guru membacakan soal 1-10, siswa diminta untuk menuliskan soalnya terlebih dahulu sebelum menjawab, hal ini berlangsung selama 10 menit. Siswa diberi waktu 45 menit untuk mengerjakan soal. Sistem yang diterapkan guru kurang efektif untuk menghindari siswa mencontek temannya. Oleh karenanya perbaikan akan dilakukan pada siklus II. c Observasi Observasi atau pengamatan yang dilakukan oleh pengamat dalam penelitian ini berpedoman pada lembar observasi yang telah disusun sebelumnya lihat lampiran 19 dan 20. Fokus pengamatan pada penerapan model pembelajaran GI dan NHT, peran serta siswa dalam proses pembelajaran, tanggapan siswa dan guru terhadap model pembelajaran GI dan NHT, serta hasil belajar siswa selama mengikuti proses pembelajaran dengan model pembelajaran kooperatif GI dan NHT. Pada siklus I ini, peran guru dalam membimbing dan membantu siswa selama proses investigasi maupun presentasi kelompok belum maksimal. Dikarenakan guru jarang untuk memantau siswa secara langsung, hanya memantau dari jauh saja, jadi bantuan yang diberikan hanya kepada siswa yang datang dan menanyakan langsung kesulitan kepada guru. Sedangkan untuk siswa, pada saat observasi berlangsung, siswa terlihat antusias saat guru menjelaskan model pembelajaran kooperatif GI dan NHT tetapi siswa masih enggan untuk mengeluarkan pendapatnya, siswa masih bekerja secara individual, tidak ada commit to user 45 pembagian tugas kelompok, jadi pada saat pembuatan laporan akhir, rata-rata hasil investigasi mereka sama, belum ada pendalaman materi. d Refleksi Subyantoro 2009, mengatakan bahwa refleksi dalam PTK adalah upaya untuk mengkaji apa yang dihasilkan atau belum berhasil dituntaskan oleh tindakan perbaikan yang telah dilakukan dan merupakan upaya untuk menyusun langkah- langkah untuk perbaikan selanjutnya demi mencapai tujuan. Setelah melalui pertemuan ketiga yaitu evaluasi hasil belajar, maka peneliti dapat merefleksi secara keseluruhan proses pelaksanaan penerapan model pembelajaran GI dan NHT. Pada siklus I ini dapat ditarik kesimpulan sementara bahwa penerapan model pembelajaran kooperatif GI dan NHT dapat meningkatkan prestasi belajar siswa. Hal ini dibuktikan dengan adanya kenaikan rata-rata siswa sebelum siklus I dan setelah adanya tes formatif pada siklus I, yaitu dari 61,72 menjadi 75,94 lihat lampiran 21. Sebelum diterapkannya model pembelajaran GI dan NHT, rata-rata siswa berada di bawah KKM yaitu 61,72 dan sekitar 43,75 siswa mendapatkan nilai dibawah KKM = 65. Setelah diterapkan model pembelajaran kooperatif GI dan NHT pada siklus I rata-rata meningkat menjadi 75,94 dan semua siswa mencapai KKM, walaupun sekitar 34,375 siswa berada tepat pada batas KKM yaitu 65. Dengan kata lain, pada siklus I telah memenuhi indikator ketercapaian tujuan tindakan yaitu 75 siswa mencapai KKM. Namun, keberhasilan siklus I ini masih terdapat beberapa kelemahan, yaitu : 1 Belum adanya pembagian tugas dalam kelompok, jadi hasil investigasi antar siswa masih sama, belum mendalam. 2 Siswa masih enggan dan malu untuk mengemukakan pendapatnya di depan kelas. 3 Pada saat pembagian kelompok, disiapkan 8 subtopik dengan 8 kelompok tetapi yang terbentuk hanya 6 kelompok saja. commit to user 46 4 Proses diskusi kelompok belum optimal, siswa masih mendapatkan kesulitan di beberapa hal tetapi malu untuk bertanya kepada guru. Misalnya untuk menyusun laporan akhir, darimana harus memulai proses investigasi, pada saat menemukan perbedaan konsep antara internet dan buku mana yang benar dan salah, dan lain-lain. Dengan adanya kelemahan-kelemahan tersebut, maka perlu diadakan perbaikan dalam siklus II untuk meminimalkan kelemahan tersebut serta memperkuat hasil dari siklus I.

2 Siklus II

a Perencanaan Tindakan

Proses pembelajaran masih berpusat pada aktivitas siswa dan guru seperti pada siklus I. Pada tahap ini, kegiatan yang dilakukan adalah sebagai berikut : 1 Menyiapkan perangkat pembelajaran yang meliputi Silabus, RPP, dan skenario pembelajaran, yang dirancang sebagai berikut : Pertemuan I, Rabu, 07 April 2010 Alokasi Waktu : 3 x 40’ Kegiatan : a Penentuan subtopik yang akan diinvestigasi siswa b Pembentukan kelompok dibatasi 4 siswa tiap kelompok c Pemberian nomor tiap anggota kelompok d Pelaksanaan Investigasi e Pembuatan laporan akhir f Presentasi laporan akhir g Tanya jawab Pertemuan II, Sabtu, 09 April 2010 Alokasi waktu : 2 x 40’ Kegiatan : a Melanjutkan presentasi kelompok b Tanya jawab c Pemberian kesimpulan oleh guru commit to user 47 Pertemuan III, Senin, 11 April 2010 Alokasi waktu : 2 x 40’ Kegiatan : a Tes formatif materi permintaan dan penawaran b Tanya jawab 2 Menyiapkan sumber bahan yang sesuai dengan Standar Kompetensi dan Kompetensi Dasar. Materi yang akan diterapkan dengan model pembelajaran kooperatif GI dan NHT adalah Permintaan dan Penawaran. Standar kompetensi : Memahami kegiatan perekonomian di Indonesia Kompetensi dasar : Mendeskripsikan permintaan dan penawaran serta terbentuknya harga pasar. 3 Menyiapkan media pembelajaran yang diperlukan sesuai dengan skenario pembelajaran 4 Mendesain alat evaluasi berupa soal tes formatif untuk mengetahui hasil belajar siswa setelah diterapkannya model kooperatif GI dan NHT.

b Pelaksanaan Tindakan

Tahap pelaksanaan tindakan pada siklus II adalah sebagai berikut : 1 Mengidentifikasi subtopik dan pembentukan kelompok Pada siklus II ini, pembentukan kelompok tetap sesuai dengan minat siswa terhadap subtopik tertentu, namun guru memberi batasan hanya 4 siswa tiap kelompok. Jadi kelompok yang terbentuk sebanyak 8 kelompok sesuai dengan subtopik yang telah disiapkan guru. 2 Pemberian nomor setiap anggota kelompok Siswa dalam kelompok masing-masing memegang 1 nomor yang berbeda dengan temen 1 kelompoknya. Pemberian nomor ini bertujuan agar guru secara acak dapat memanggil nomor siswa untuk mewakili presentasi di depan kelas. Selain untuk melatih keberanian tiap siswa berbicara di depan commit to user 48 kelas, juga untuk menambah tanggung jawab individual antar siswa, mengurangi rasa ketergantungan satu siswa dengan lainnya. 3 Menjalankan investigasi Siswa secara individu atau berkelompok mengumpulkan informasi, menganalisis, dan mengevaluasi, serta menarik kesimpulan dari informasi yang didapat baik melalui buku ataupun internet. Setiap anggota kelompok berdiskusi dan bertukar informasi tentang hasil investigasinya. Peran guru disini adalah mengamati, mengarahkan, dan membantu siswa yang mengalami kesulitan dalam proses investigasi. 4 Pembuatan laporan akhir Tahap ini merupakan tingkat pengorganisasian dan mengintegrasikan semua bagian menjadi kesatuan laporan dan merencanakan sebuah presentasi di kelas. Selain itu merupakan proses untuk memastikan setiap anggota kelompoknya menguasai bahan presentasi karena siapa yang akan mewakili kelompoknya untuk membacakan laporan investigasi kelompok masih misteri. 5 Presentasi laporan akhir Pada tahap ini semua siswa telah siap untuk mempresentasikan laporan akhir kelompoknya. Setiap kelompok bergiliran melaporkan hasil investigasinya dan membacakan temuannya di depan kelas. Guru secara acak memanggil nomor siswa yang membacakan laporan akhir kelompoknya tanpa memandang prestasi maupun kontribusinya dalam kelompok. Kelompok lain diharapkan dapat mengevaluasi laporan akhir dari kelompok yang presentasi sehingga akan timbul tanya jawab dalam proses presentasi. 6 Evaluasi commit to user 49 Siswa memberi tanggapan atau evaluasi kepada tiap kelompok yang presentasi. Guru pun melakukan evaluasi memberikan kritik saran kepada setiap siswa setelah presentasi. Pelaksanaan tindakan pada siklus II Pertemuan I, Rabu, 07 April 2010 Guru membuka pertemuan dengan salam, kemudian mengabsen siswa satu per satu. Guru memberikan apersepsi dan motivasi kepada siswa. Guru menjelaskan materi yang akan dipelajari beserta SK dan KD-nya kemudian model pembelajaran yang akan digunakan. Karena model pembelajaran GI dan NHT sudah dijelaskan pada siklus I, jadi siswa sudah mengerti dan tidak perlu dijelaskan lagi. Sesi ini hanya berlangsung selama 10 menit. Kegiatan selanjutnya adalah melaksanakan proses pembelajaran dengan model pembelajaran kooperatif GI dan NHT, yaitu : 1 Pembentukan kelompok dan pemilihan subtopik Guru menuliskan subtopik yang akan diinvestigasi siswa. Pada siklus II ini, anggota kelompok ditetapkan 4 siswa per kelompok, dengan 8 subtopik. a Permintaan b Hukum permintaan Kurva permintaan c Penawaran d Hukum penawaran Kurva penawaran e Harga pasar f Peranan harga pasar dalam perekonomian g Harga keseimbangan h Permintaan dan penawaran yang sesuai dengan etika ekonomi 2 Pemberian nomor tiap anggota kelompok Guru membagikan nomor untuk masing-masing siswa dalam kelompok. Setelah mendapatkan nomor, siswa segera membagi-bagi tugas kelompok agar investigasi dan pembuatan laporan cepat selesai, waktu yang diberikan guru untuk investigasi adalah 40 menit. commit to user 50 3 Melaksanakan Investigasi Dalam proses investigasi, tidak semua siswa ada di kelas, karena siswa diperbolehkan untuk investigasi di perpustakaan, dengan perjanjian tidak boleh ke kantin. Minat siswa untuk proses investigasi sangat besar, apalagi dengan adanya internet, selama ini siswa tidak pernah membuka materi pelajaran di internet, sehingga hal ini menarik bagi mereka. 4 Pembuatan laporan akhir Setelah melaksanakan investigasi, siswa secara berkelompok melaksanakan diskusi dalam rangka pembuatan laporan akhir dan memastikan setiap anggotanya mengetahui dan menguasai laporan akhirnya. 5 Presentasi Laporan akhir dan Tanya jawab Setelah laporan akhir selesai dan waktu habis, maka dilanjutkan presentasi kelompok. Kelompok yang mendapatkan kesempatan pertama adalah kelompok 4, dengan subtopik hukum dan kurva penawaran yang disampaikan oleh Widya. Pembacaan hasil investigasi hanya berlangsung 5 menit, selanjutnya untuk sesi pertanyaan, banyak siswa yang ingin bertanya namun karena keterbatasan waktu pertanyaan dibatasi hanya 3 penanya dengan 3 pertanyaan. Pertanyaan pertama yaitu Rino, maksud dari ceteris paribus ; dikarenakan kelompok presentasi tidak bisa menjawab, guru melemparkan pertanyaan ke seluruh kelas dan dijawab oleh Dian. Pertanyaan kedua oleh Anissa, maksud dari hukum penawaran tersebut. Pertanyaan ketiga berasal dari Anggit, apakah hukum penawaran bersifat mutlak. Tanya jawab berlangsung selama 15 menit. Presentasi kedua oleh Agung dari kelompok 6 dengan subtopik Harga Pasar. Presentasi berlangsung selama 15 menit dengan 3 penanya, yaitu Ibnu, ikka, dan Robert. Presentasi ketiga oleh kelompok 2 dengan presentator Devi subtopik hukum dan kurva permintaan, presentasi berlangsung 15 menit dengan 3 pertanyaan, yaitu mengapa kenaikan harga menyebabkan commit to user 51 penurunan jumlah barang yang diminta oleh Bagas, apa arti dari ilmu ekonomi oleh Nungky, dan apa faktor lain yang tidak tetap oleh Untung. Presentasi selanjutnya oleh Fitrah, kelompok 3 subtopik penawaran. Presentasi berlangsung selama 10 menit dengan 2 pertanyaan dari Anissa mengenai penawaran inelastis, dan Robert mengenai contoh penawaran dalam kehidupan sehari-hari. Selanjutnya presentasi oleh kelompok 1 dengan subtopik teori permintaan yang disampaikan oleh Robert. Presentasi hanya berlangsung selama 10 menit dikarenakan keterbatasan waktu dengan 2 penanya yaitu Nungky dan Devi. Dalam pertemuan ini, hanya 4 kelompok yang presentasi, masih ada 4 kelompok lagi dilanjutkan pertemuan selanjutnya. Kemudian guru menutup dengan memberikan kesimpulan selama 10 menit. Pertemuan II, Sabtu 09 April 2010 Guru membuka pertemuan dengan salam, kemudian memberikan apersepsi dan motivasi kepada siswa. Setelah itu guru mengabsen siswa satu per satu. Kemudian guru mengulas kekurangan-kekurangan pada presentasi sebelumnya, serta kelebihannya. Sesi ini berlangsung selama 10 menit. 1 Presentasi kelompok Presentasi dilanjutkan dengan 4 kelompok yang tersisa, masing-masing diberi waktu 15 menit. Presentasi pertama oleh kelompok I dengan subtopik permintaan, presentator oleh Eka Bagaskara. Penanya dibatasi 2 siswa dikarenakan keterbatasan waktu, yaitu Widya, mengenai contoh permintaan, dan Agung mengenai faktor-faktor yang mempengaruhi permintaan. Presentasi kedua oleh kelompok Nungky dkk, dengan subtopik Harga Pasar dan presentator Lutfi. Sesi Tanya jawab dibatasi 2 penanya saja, yaitu Trisno bagaimana terbentuknya harga pasar, dan Robert mengenai kurva harga pasar. Presentasi ketiga oleh kelompok Rama dkk dengan presentator Ponirin. Subtopik yang mereka bawakan adalah permintaan dan penawaran yang commit to user 52 sesuai dengan etika ekonomi. Pertanyaan pertama dari Ibnu mengenai pengertian dari etika ekonomi, pertanyaan kedua dari Annisa, mengenai contoh nyata permintaan dan penawaran yang sesuai dengan etika ekonomi. Presentasi terakhir oleh kelompok Rino dkk dengan presentator Rino mengenai subtopik harga keseimbangan. Subtopik ini sebenarnya sama dengan harga pasar. Pertanyaan pertama dari Wuri, bagaimana mencari harga keseimbangan, dan Yashinta tentang manfaat dari harga keseimbangan. 2 Evaluasi kelompok Dalam sisa waktu 10 menit, guru mengevaluasi presentasi yang telah berlangsung kemudian secara ringkas menerangkan materi permintaan dan penawaran dari awal hingga akhir. Guru menutup dengan salam dan mengumumkan bahwa pertemuan selanjutnya ulangan harian permintaan dan penawaran. Pertemuan III, Senin, 11 April 2010 Guru mengucapkan salam dan menanyakan apakah siswa sudah belajar atau belum. Guru memberikan waktu 10 menit untuk belajar dan mempersiapkan alat tulis untuk ulangan. Selanjutnya guru memberitahu kepada siswa peraturan dalam ulangan kali ini, yaitu guru membacakan soal kemudian siswa langsung menjawab. Guru membacakan soal satu per satu kemudian siswa diberi waktu 5 menit untuk menjawab sebelum guru membacakan soal berikutnya. Setelah ulangan selesai, siswa mengumpulkan kertas jawaban kemudian berdiskusi dengan guru mengenai jawaban-jawaban dalam soal ulangan yang dianggap sulit. Hal ini berlangsung hingga jam pelajaran selesai. c Observasi Hal-hal yang menjadi objek observasi masih sama dengan siklus I, juga berpedoman pada lembar observasi yang telah disusun peneliti. Pada siklus II ini, keaktifan siswa meningkat dengan pesat, tanya jawab berlangsung aktif, sehingga guru harus membatasi 3 pertanyaan setiap sesi tanya commit to user 53 jawab. Kerjasama kelompok sudah meningkat, pembagian tugas antar anggota kelompok sudah ada, sehingga proses investigasi bisa lebih mendalam, dan sudah tercipta diskusi yang aktif karena antar anggota bisa saling mengutarakan hasil investigasinya. d Refleksi Penerapan model pembelajaran kooperatif GI dan NHT pada siklus II lebih baik daripada siklus I. hal ini dibuktikan dengan peningkatan prosentase pada masing- masing aspek di lembar observasi siswa maupun guru. Hasil tes formatif siswa mengalami peningkatan yang berarti. Sebelum diterapkannya model pembelajaran GI dan NHT, rata-rata kelas hanya 61,72 dan meningkat pada penerapan siklus I menjadi 75,94 dan 78,22 pada siklus II. Sebelum adanya penerapan model pembelajaran kooperatif GI dan NHT sekitar 43,75 siswa mendapatkan nilai dibawah KKM, dan setelah penerapan model pembelajaran kooperatif GI dan NHT baik siklus I maupun II, semua siswa dapat mencapai KKM, walaupun masih ada 34,375 pada siklus I dan 31,25 pada siklus II siswa yang mendapat nilai tepat pada nilai KKM yang ditetapkan sebesar 65. Setelah menganalisis dan mengolah data hasil observasi, serta refleksi siklus II diperoleh kesimpulan bahwa indikator kinerja ketercapaian tujuan penelitian telah terpenuhi, yaitu hasil tes formatif siswa telah memenuhi Kriteria Ketuntasan Minimum KKM sebesar 65 sebanyak 75 dari keseluruhan siswa di kelas VIIIG. Oleh karena itu, dapat disimpulkan bahwa tindakan kelas telah berhasil sehingga tidak perlu diadakan perbaikan pada siklus berikutnya. 2. Penerapan Model Pembelajaran Kooperatif Group Investigation dan Numbered Heads Togethers dalam Meningkatkan Prestasi Belajar Siswa Sebelum penerapan model pembelajaran GI dan NHT, kegiatan siswa di kelas hanya mendengarkan guru, mencatat, dan mengerjakan soal yang diberikan guru baik di sekolah maupun pekerjaan rumah. Namun setelah penerapan model pembelajaran GI dan NHT, siswa tidak hanya diam mendengarkan tetapi juga aktif commit to user 54 untuk mencari sumber-sumber belajarnya, jadi seberapa banyak yang bisa mereka pelajari tergantung dari seberapa cepat mereka menelaah sumber-sumber tersebut, proses transfer pengetahuan antar siswa terjadi dalam diskusi, baik saat mengerjakan laporan akhir maupun tanya jawab saat presentasi. Secara umum, penerapan model pembelajaran GI dan NHT bisa dikatakan baik, walaupun masih ada beberapa kelemahan, yakni siswa masih belum bisa menyimpulkan apa yang mereka pelajari dikarenakan selama ini mereka hanya menerima saja dari guru maka untuk membentuk kesimpulan dari apa yang sudah mereka investigasi agaknya sulit bagi mereka. Selain itu, pada saat investigasi dan presentasi, siswa belum bisa memaksimalkan waktu yang telah diberikan, masih banyak waktu yang hilang hanya untuk diam saja, memikirkan apa yang akan mereka lakukan. Hal ini terjadi karena siswa belum terbiasa untuk berperan aktif dalam proses pembelajaran, selama ini pembelajaran hanya berpusat pada guru teacher- centered . Namun, pada siklus II, siswa sudah lebih baik dari siklus I, hampir 75 siswa aktif dalam mengajukan pendapat, pertanyaan, serta kritik dan saran. Berdasarkan data yang diperoleh peneliti sebelum adanya penerapan model pembelajaran kooperatif GI dan NHT, nilai ulangan harian siswa berkisar antara 30- 95 dengan rata-rata kelas sebesar 61,72. Rata-rata kelas sebelum penerapan model pembelajaran kooperatif GI dan NHT ini berada di bawah KKM yaitu 65 dan sebanyak 43,75 siswanya dari keseluruhan jumlah siswa 32 mendapatkan nilai dibawah KKM. Hal ini menunjukkan prestasi belajar yang rendah dan perlu adanya suatu perbaikan. Penerapan model pembelajaran kooperatif GI dan NHT terbukti dapat meningkatkan prestasi belajar siswa, dapat dilihat pada siklus I terjadi peningkatan rata-rata kelas dari 61,72 sebelum adanya penerapan model pembelajaran kooperatif GI dan NHT menjadi 75,94 dan semua siswa berhasil mencapai KKM, dengan prosentase 34,375 mendapat nilai tepat pada batas KKM, yaitu 65. Hasil dari siklus I diperkuat dengan hasil pada siklus II yang semakin membuktikan bahwa penerapan model pembelajaran kooperatif GI dan NHT dapat commit to user 55 meningkatkan prestasi belajar siswa. Pada siklus II rata-rata siswa menjadi 78,22 atau naik sebesar 2,28. Semua siswa mencapai KKM dari 75 target yang direncanakan, walaupun masih ada siswa yang mendapat nilat tepat pada batas KKM yaitu 31,25 dari seluruh siswa kelas VIIIG. Berdasarkan data pada siklus I dan II diperoleh hasil bahwa penerapan model pembelajaran kooperatif GI dan NHT dapat meningkatkan prestasi belajar siswa, apabila digambarkan dalam grafik adalah sebagai berikut : Gambar 3 : Grafik nilai rata-rata kelas VIIIG Grafik diatas menggambarkan peningkatan nilai rata-rata siswa sebelum dan sesudah penerapan model pembelajaran kooperatif GI dan NHT. Nilai rata-rata ulangan ke-1 adalah nilai sebelum adanya penerapan GI dan NHT sedangkan nilai rata-rata ulangan ke-2 adalah setelah penerapan GI dan NHT pada siklus I dan nilai rata-rata ulangan ke-3 adalah pada siklus II. Model pembelajaran kooperatif GI dan NHT berdampak positif terhadap pembelajaran IPS Terpadu. Hal ini terbukti pada peningkatan peran aktif siswa dan prestasi belajar siswa pada siklus I dan II. Selama proses belajar mengajar dengan model pembelajaraan kooperatif GI dan NHT, ada beberapa temuan yang muncul, yaitu : 10 20 30 40 50 60 70 80 90 1 2 3 n il a i r a t a -r a t a Grafik nilai rata-rata kelas ulangan ke- commit to user 56 a. Kegiatan belajar mengajar tidak hanya didominasi oleh guru saja teacher- centered tetapi terdapat kegiatan mendengarkan antara guru dengan siswa maupun siswa dengan siswa, diskusi kelas baik antar kelompok maupun dalam kelompok, presentasi, tanya jawab, dan proses evaluasi selama kegiatan pembelajaran terjadi. b. Peran aktif siswa meningkat dengan pesat. Sebelum adanya penerapan model pembelajaran ini siswa hanya duduk diam dan mendengarkan guru saja, tetapi setelah penerapan model pembelajaran ini, banyak siswa yang mau mengeluarkan pendapat, berdiskusi, menginvestigasi materi dari buku-buku dan internet sehingga pengetahuan yang mereka dapatkan tidak hanya berasal dari guru saja, serta hampir semua siswa berani untuk mengajukan pertanyaan pada saat presentasi, sehingga sering terjadi debat antar siswa. c. Penerapan model pembelajaran kooperatif GI dan NHT pada materi Sistem Perekonomian Indonesia dan Permintaan Penawaran mampu meningkatkan prestasi belajar siswa. Prestasi belajar siswa dinyatakan tuntas karena secara keseluruhan nilai siswa telah mencapai Kriteria Ketuntasan Minimum KKM yaitu 65. Hal ini menunjukkan bahwa secara umum, siswa telah mampu memahami materi yang disampaikan melalui model pembelajaran kooperatif GI dan NHT.

B. Pembahasan

Dokumen yang terkait

Pengaruh model pembelajaran kooperatif tipe numbered head together (NHT) terhadap hasil belajar fisika siswa pada konsep fluida dinamis

0 8 192

STUDI PERBANDINGAN HASIL BELAJAR IPS TERPADU MELALUI PENGGUNAAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE NUMBERED HEADS TOGETHER (NHT) DAN GROUP INVESTIGATION (GI) PADA SISWA KELAS VIII SEMESTER GENAP SMP NEGERI 3 NATAR TAHUN PELAJARAN 2013/2014

0 23 171

Pengaruh Model Pembelajaran Kooperatif tipe Numbered Heads Together terhadap Hasil Belajar Fiqih dalam pokok bahasan Riba, Bank, dan Asuransi. (Kuasi Eksperimen di MA Annida Al Islamy, Jakarata Barat)

0 13 150

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TPS SEBAGAI UPAYA MENINGKATKAN KEAKTIFAN DAN PRESTASI BELAJAR SISWA KELAS IX SMP PENDA TAWANGMANGU PADA MATA PELAJARAN IPS TERPADU TAHUN AJARAN 2009 2010

0 5 79

UPAYA PENINGKATAN MOTIVASI BELAJAR IPS TERPADU DENGAN METODE PEMBELAJARAN NUMBERED HEADS Upaya Peningkatan Motivasi Belajar Ips Terpadu Dengan Metode Pembelajaran Numbered Heads Together (NHT) Pada Siswa Kelas VIII E Smp Negeri 1 Sambi Tahun Pelajaran

0 0 16

UPAYA PENINGKATAN MOTIVASI BELAJAR IPS TERPADU DENGAN METODE PEMBELAJARAN NUMBERED HEADS Upaya Peningkatan Motivasi Belajar Ips Terpadu Dengan Metode Pembelajaran Numbered Heads Together (NHT) Pada Siswa Kelas VIII E Smp Negeri 1 Sambi Tahun Pelajaran

0 1 13

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE NUMBERED HEADS TOGETHER UNTUK MENINGKATKAN PEMAHAMAN SISWA TERHADAP MATA PELAJARAN IPS.

3 10 76

Efektifitas Pembelajaran Kooperatif Model Group Investigation (GI) Dalam Upaya Meningkatkan Hasil Belajar Pada Mata Pelajaran IPS Terpadu Kelas VII di SMP Negeri 2 Ungaran.

0 0 2

pengaruh penerapan model pembelajaran kooperatif terhadap prestasi belajar siswa pada mata pelajaran ips terpadu bab 4

0 0 11

UPAYA MENINGKATKAN MOTIVASI DAN PRESTASI BELAJAR MATA PELAJARAN IPS MELALUI MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE GROUP INVESTIGATION (GI) PADA SISWA KELAS VII SMP NEGERI 4 WANAYASA TAHUN PELAJARAN 2013 2014

0 0 17