commit to user 33
3 Pertemuan ketiga 2 x 40’
a Guru memberikan tes kognitif.
b Siswa mengumpulkan laporan akhir.
c Siswa diberi kesempatan untuk bertanya tentang materi pelajaran yang
telah mereka pelajari melalui model pembelajaran GI dan NHT d
Peneliti mewawancarai siswa secara personal kaitannya dengan penerapan GI dan NHT dalam proses pembelajaran
c. Tahap Observasi dan Evaluasi
1 Pelaksanaan pengamatan oleh peneliti terhadap implementasi metode
pembelajaran
Group Investigation
dan
Numbered Heads Together
dalam proses belajar mengajar yang sedang berlangsung.
2 Mencatat semua hasil pengamatan ke dalam lembar observasi
3 Mendiskusikan hasil pengamatan dengan guru mata pelajaran setelah
proses belajar mengajar selesai. 4
Membuat kesimpulan hasil pengamatan
d. Tahap Analisis dan Refleksi
Pada tahap analisis peneliti menganalisis hasil prestasi belajar pada siklus II, hasil pengamatan pada lembar observasi. Pada siklus II diharapkan hasil belajar siswa
dapat meningkat sesuai target yang telah ditetapkan peneliti bersama guru mata pelajaran IPS Terpadu. Tahap selanjutnya, tahap refleksi merupakan upaya untuk
mencari kelemahan-kelemahan pada hasil penelitian tindakan kelas pasca siklus II.
e. Tahap Tindak Lanjut
Setelah kegiatan penelitian ini, diharapkan ada tindak lanjut dari guru mata pelajaran IPS Terpadu untuk melakukan perbaikan terus menerus serta
mengembangkan pembelajaran agar kompetensi pembelajaran dapat tercapai dengan baik. Apabila indikator dalam siklus II belum tercapai maka dapat dilanjutkan ke
siklus berikutnya. Adapun skema prosedur penelitian tindakan kelas ini dapat dilihat pada gambar berikut.
commit to user 34
Siklus I Siklus II
Gambar 2 : Bagan Prosedur Penelitian Tindakan Kelas Suharsimi Arikunto, Suhardjono dan Supardi, 2009 :74
F.
Jadwal Penelitian
Penelitian ini dilaksanakan dengan jadwal sebagai berikut : 1.
Sabtu, 20 Maret 2010, pukul 10.00 WIB : Observasi prasiklus 2.
Senin, 22 Maret 2010, pukul 11.20 WIB : Pertemuan pertama untuk siklus I 3.
Rabu, 24 Maret 2010, pukul 10.05 WIB : Pertemuan kedua untuk siklus I 4.
Senin, 29 Maret 2010, pukul 11.20 WIB : Pertemuan ketiga untuk siklus I 5.
Rabu, 07 April 2010, pukul 10.05 WIB : Pertemuan pertama untuk siklus II 6.
Sabtu, 10 April 2010, pukul 11.00 WIB : Pertemuan kedua untuk siklus II 7.
Senin, 12 April 2010, pukul 10.20 WIB : Pertemuan ketiga untuk siklus II 8.
Rabu, 14 April 2010, pukul 10.05 WIB : Wawancara dengan siswa dan guru Permasalahan
Permasalahan baru hasil
refleksi
Apabila permasalahan belum
terselesaikan Perencanaan
Tindakan I Pengamatan
Pengumpulan Data I
Refleksi I Pelaksanaan
Tindakan I
Pengamatan Pengumpulan
Data II Perencanaan
Tindakan II
Refleksi II Pengamatan
Pengumpulan Data II
Dilanjutkan ke siklus berikutnya Siklus II
Siklus I
commit to user 35
BAB IV DESKRIPSI HASIL PENELITIAN
A. Deskripsi Hasil Penelitian
1. Penerapan Model Pembelajaran Kooperatif
Group Investigation
GI dan
Numbered Heads Togethers
NHT
Hasil observasi sebelum diterapkannya model kooperatif GI dan NHT, yaitu pembelajaran dengan model ceramah terdapat beberapa permasalahan. Pertama,
kurangnya minat siswa untuk mengikuti mata pelajaran IPS Terpadu. Ini dibuktikan dari 32 siswa kelas VIIIG, sebanyak 4 siswa membolos padahal mata pelajaran
sebelumnya hadir, dan 1 siswa tidak masuk karena ijin. Kedua, sebelum mengikuti proses pembelajaran, siswa tidak mempersiapkan diri dengan belajar di rumah, pada
saat guru melakukan tanya jawab di awal pelajaran, siswa masih mencari-cari materi yang dibahas guru dalam LKS. Ketiga, keterlibatan siswa masih rendah, dalam proses
tanya jawab, siswa enggan untuk mengemukakan pendapatnya, siswa kebanyakan diam. Keempat, pada saat guru menerangkan materi pembelajaran, siswa tidak
memperhatikan, kebanyakan siswa cuek dengan penjelasan guru dan bermain-main sendiri walaupun tidak gaduh. Kelima, prestasi belajar siswa rendah, hasil nilai
ulangan sebelum adanya penerapan GI dan NHT menunjukkan 14 siswa dari 32 siswa mendapat nilai dibawah KKM yaitu 65, atau sekitar 43,75 dari jumlah siswa kelas
VIIIG. lampiran 1, catatan lapangan 1 Dengan adanya permasalahan-permasalahan tersebut, penulis dapat
menyimpulkan dua temuan penting yang mendasarinya, yaitu : a.
Proses pembelajaran di kelas masih didominasi oleh guru
teacher centered
, jadi guru menjelaskan dengan panjang lebar dan siswa hanya mencatat saja,
proses tanya jawab yang terjadi belum mampu untuk memunculkan peran siswa dalam pembelajaran.
b. Guru belum menerapkan model pembelajaran yang efektif untuk meningkatkan
peran serta siswa dalam proses pembelajaran, proses pembelajaran dengan model ceramah terasa membosankan bagi siswa.