commit to user 1
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
Pembelajaran yang bermakna akan memberikan pengalaman yang mengesankan. Pengalaman tersebut akan menjadi semakin berkesan bila proses
pembelajaran yang diperolehnya merupakan hasil dari pemahaman dan penemuannya sendiri. Proses pembelajaran yang dimaksud adalah dengan melibatkan siswa untuk
merumuskan sendiri suatu konsep dan guru hanya sebagai fasilitator serta moderator. Menurut Kurikulum Berbasis Kompetensi KBK yang disempurnakan
dalam Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan Tim Pustaka Yustisia, 2008, setiap peserta didik memiliki potensi dan bakat yang harus digali dan dikembangkan. Oleh
karenanya, proses pembelajaran harus dirancang sedemikian rupa agar siswa dapat berkembang semaksimal mungkin. Dalam penelitian ini, penulis mengangkat
masalah proses pembelajaran. Dalam proses pembelajaran terjadi transfer pengetahuan dari guru kepada siswa. Penekanan proses ini tidak hanya pada upaya
menjejali siswa dengan berbagai pengetahuan saja, melainkan upaya menjadikan siswa paham dan mengerti pengetahuan tersebut dan aplikasinya dalam dunia nyata
serta sebagai bekal untuk menempuh jenjang pendidikan yang lebih tinggi. SMP Negeri 4 Sukoharjo merupakan Sekolah Standar Nasional SSN yang
berada di Kecamatan Sukoharjo. SMP ini memiliki siswa dengan latar belakang prestasi belajar yang bervariasi. Sistem yang digunakan di SMP ini adalah
Moving Class
, dengan kata lain siswa dituntut untuk berpindah-pindah kelas sesuai mata pelajaran yang telah terjadwal. Hal ini merupakan upaya yang dilakukan pihak
sekolah untuk mengkondisikan ruang kelas sesuai mapel yang ada. Misalnya untuk kelas IPS, ada berbagai media pembelajaran yang menunjang, seperti atlas,
globe,
gambar-gambar pahlawan, dan lain-lain yang tentunya berbeda dengan kelas matematika. Kelemahannya yaitu siswa merasa capek untuk terus berpindah kelas
commit to user 2
dan tidak jarang siswa terlambat masuk kelas. Berdasarkan pengamatan awal yang dilakukan penulis melalui nilai Ulangan
Akhir Semester UAS atau ujian kenaikan kelas siswa SMP Negeri 4 Sukoharjo kelas VII, hasil ulangan siswa belum menunjukkan hasil yang optimal. Nilai rata-rata
UAS siswa kelas VII masih berada di bawah angka 8. Nilai rata-rata UAS siswa kelas VII tersebut dapat dilihat dalam tabel berikut :
Tabel 1 : Daftar Nilai Rata-rata UAS Mapel IPS Terpadu Kelas VII SMP N 4 Sukoharjo Tahun Pelajaran 20082009
Kelas A
B C
D E
F G
H Nilai rata-rata
79,97 72,45 74,33 68,74 71,65 66,77 63,68
69,39 Sumber : Data guru mapel IPS Terpadu, th. 2009
Berdasarkan data di atas dapat diketahui bahwa kelas VIIG merupakan kelas dengan nilai rata-rata UAS terendah dan masih berada di bawah KKM yaitu 65.
Selanjutnya penulis melakukan observasi kelas VIIG yang sekarang merupakan kelas VIIIG. Hasil observasi tersebut adalah sebagai berikut :
1. Terdapat 6 siswa tidak hadir dengan berbagai keterangan seperti ijin, sakit,
dan lain-lain dari total 31 siswa. Jumlah siswa yang mengerjakan Pekerjaan Rumah PR hanya 10 siswa dari total siswa yang hadir. Bahkan ada beberapa
siswa yang minta ijin keluar kelas untuk membeli LKS. 2.
Tempat duduk siswa dibuat melingkar dengan 4-5 orang siswa membentuk kelompok-kelompok. Hal ini dilakukan agar siswa dapat bekerja sama dan
diskusi dengan teman dalam kelompok. Kenyataannya, pada saat guru menjelaskan materi, 80 siswa hanya mengobrol sendiri dengan teman satu
kelompoknya. Bahkan ada satu kelompok yang membuat mading sekolah saat guru sedang menjelaskan materi. Pada saat penugasan, hanya 1-2 siswa per
kelompok yang mengerjakan tugas.
commit to user 3
Penulis bersama guru melakukan tes formatif awal untuk mengetahui perkembangan prestasi belajar siswa kelas VIIIG dan diperoleh data sebagai berikut,
Tabel 2 : Daftar Nilai Ulangan Harian Kelas VIIIG Mapel IPS Terpadu SMP N 4 Sukoharjo Tahun Pelajaran 20092010
NO NAMA
NILAI
1. Adi Gunawan
40 2.
Agung Baskoro 95
3. Ahmad Romadhon
40 4.
Anggit Purnomo 65
5. Anggoro Bayu Y
50 6.
Anisa Nur Baiti 90
7. Arifin Deni TS
40 8.
Devi Susanti 65
9. Dian Anggraini
75 10.
Eka Bagaskara 35
11. Febriana Setyawati
60 12.
Fitrah Febriyanti 70
13. Hendro Budi Utomo
65 14.
Ibnu Saputra 65
15. Ikka Permatasari
70 16.
Lutfi Febriyanto 75
17. Muhammad Rizal
40 18.
Nungky Puspitasari 70
19. Ponirin Abdul Rosid
65 20.
Rahmad Ariyanto 60
21. Rama Fraditya S
55 22.
Rino Yudi Rosanto 30
23. Robert Pujiyanto N
65 24.
Septina Widya S 85
25. Untung Sitiyawan
50 26.
Wahyu Rahman S 50
27. Widya Untari
65 28.
Wulanda Setty S 75
29. Wuri Handayani
75 30.
Yashinta Endah 60
31. Yeni Nirmala Suri
55 32.
Trisno Saputro 75
Jumlah 1975
Rata-rata 61,72
Sumber : Data guru mapel IPS Terpadu, th. 2010
commit to user 4
Data diatas menunjukkan hanya ada 3 siswa yang mendapat nilai di atas 8 dan 14 siswa mendapat nilai di bawah KKM atau sekitar 43,75 dari seluruh siswa
kelas VIIIG. Hal ini menunjukkan prestasi belajar siswa kelas VIIIG masih rendah dan perlu diadakan suatu perbaikan dalam pembelajaran.
Hal-hal di atas menunjukkan kurangnya minat siswa di dalam proses belajar mengajar. Metode mengajar guru masih konvensional sehingga perlu adanya variasi
dalam metode mengajar agar siswa merasa tertarik terhadap mata pelajaran sehingga dapat menumbuhkan keaktifan siswa yang pada akhirnya dapat meningkatkan
prestasi belajar siswa. Berdasarkan pertimbangan di atas, maka perlu dikembangkan suatu metode
pembelajaran yang mampu melibatkan peran serta siswa secara menyeluruh sehingga kegiatan belajar mengajar tidak hanya didominasi oleh siswa-siswa tertentu saja.
Selain itu, melalui pemilihan metode pembelajaran tersebut diharapkan sumber informasi yang diterima siswa tidak hanya dari guru melainkan juga dapat
meningkatkan peran serta dan keaktifan siswa dalam mempelajari dan menelaah ilmu yang ada terutama mata pelajaran ekonomi.
Penulis telah berdiskusi dengan Dra Jamiyem, selaku guru mata pelajaran IPS kelas VIII G dan telah sepakat menggunakan model pembelajaran kooperatif
Group Investigation
dan
Numbered Heads Together
guna meningkatkan prestasi belajar siswa. Robert E. Slavin 2
009 : 4 mengatakan bahwa ”Pembelajaran kooperatif merujuk pada berbagai macam metode pengajaran di mana para siswa
bekerja dalam kelompok-kelompok kecil untuk saling membantu satu sama lainnya dalam mempelajari materi pelajaran.” Pembelajaran kooperatif
Numbered Heads Together
merupakan salah satu tipe pembelajaran kooperatif yang menekankan pada struktur khusus yang dirancang untuk mempengaruhi pola interaksi siswa dan
memiliki tujuan untuk meningkatkan penguasaan akademik. Tipe ini dikembangkan oleh Kagan dengan melibatkan para siswa dalam menelaah bahan yang tercakup
dalam suatu pelajaran dan mengecek pemahaman mereka terhadap isi pelajaran tersebut. Keterlibatan siswa ini dapat ditingkatkan apabila siswa merasa memiliki
commit to user 5
kendali di dalam kelas seperti yang dituturkan Paul Ginnis 2008 bahwa jalan menuju rasa memiliki dan motivasi diri dapat dilakukan dengan cara merencanakan
suatu kegiatan pembelajaran bersama siswa, jadi siswa ikut menentukan apa yang akan mereka pelajari.
Menurut Agus Suprijono 2009, dalam pembelajaran kooperatif
Group Investigation
guru memilih topik pembelajaran dengan permasalahan-permasalahan yang dapat dikembangkan dari topik itu beserta siswa. Pemilihan topik ini dilakukan
bersama siswa dengan cara berdiskusi dalam kelompok besar sesuai dengan minat dan kompetensi dasar yang harus dicapai siswa. Jadi dalam menentukan topik
maupun subtopik yang akan dipelajari, siswa ikut serta menentukannya sesuai minat siswa terhadap suatu topik maupun subtopik tertentu. Kegiatan ini diharapkan dapat
menarik minat siswa untuk belajar di kelas sehingga siswa dapat lebih aktif dalam proses pembelajaran. Dengan demikian dapat tercipta suatu pembelajaran aktif,
seperti yang dirumuskan oleh Hisyam Zaini, dkk. 2007 : xvi sebagai ”suatu
pembelajaran yang mengajak peserta didik untuk belajar secara akti f.” Ketika peserta
didik dapat berperan aktif, maka dapat tercipta suatu pembelajaran yang terpusat pada siswa. Dengan adanya pembelajaran yang terpusat pada siswa maka diharapkan
prestasi belajar siswa dapat meningkat seiring dengan peningkatan keaktifan siswa. Berdasarkan latar belakang masalah di atas maka dirumuskan judul
penelitian sebagai
berikut: PENERAPAN
MODEL PEMBELAJARAN
KOOPERATIF
GROUP INVESTIGATION
DAN
NUMBERED HEADS TOGETHER
PADA MATA
PELAJARAN IPS
TERPADU DALAM
UPAYA MENINGKATKAN PRESTASI BELAJAR SISWA KELAS VIII G SMP NEGERI 4
SUKOHARJO TAHUN PELAJARAN 20092010.
commit to user 6
B. Perumusan Masalah